Share

Chapter 4

Matahari bersinar terang di langit kota Seoul. Rasa hangat menyelimuti semua orang yang akan memulai hari mereka. Tidak jauh berbeda dengan kebanyakan orang, Kenzo  bangun saat matahari belum bersinar dengan begitu teriknya. Meskipun Kenzo  seorang CEO namun kegiatan seperti memasak bukanlah hal yang sulit untuk Kenzo  lakukan. Bertahun-tahun hidup merantau di banyak negara berbeda memaksa Kenzo  untuk terbiasa hidup mandiri.

Kenzo menyiapkan sarapan sehat untuk dirinya dan juga Mirai. Selama beberapa menit Kenzo  terus menyibukkan dirinya di dalam dapur, membuat bubur dan susu hangat untuk Mirai. Kondisi Mirai belum membaik, setiap makanan yang akan dikonsumsi oleh Mirai selalu Kenzo  perhatikan dengan cermat.

Ditengah kesibukannya Kenzo  dihentikan oleh suara bel yang terus berbunyi tanpa henti. Kenzo  mengernyitkan keningnya. Tidak biasanya dipagi hari akan ada seseorang dengan berani membuat keributan dimensionya. Kenzo mematikan kompor sebelum ia bergegas untuk membukakan pintu dan melihat tamu tidak tau diri yang mengganggu kedamaian paginya.

Wajah Kenzo  semakin menggelap setelah tau siapa tamu yang membuat keributan dikediamannya. 

Alex berdiri dengan tatapan tidak bersahabat. Bibirnya terkatup rapat seolah ia berusaha menahan diri untuk tidak mengumpat. 

Kenzo  mendengus pelan melihat gerak-gerik Alex . Tanpa menunggu Kenzo  mempersilakan masuk, alex lebih dulu masuk kedalam rumah Kenzo , seolah dialah pemilik rumah.

Kenzo mengikuti Alex tanpa mengucapkan sepatah katapun. Alex tidak menyadari perubahan wajah Kenzo . Ia menatapnya dengan dingin, kehadiran Alex benar-benar merusak suasana paginya.

Alex berbalik dan menatap Kenzo dengan dingin "Apa kau tidak ingin memberitahuku sesuatu?" Pada akhirnya Alex  membuka suara.

Kenzo tidak menjawab pertanyaan Alex  dia kembali ke dapur dan menyelesaikan apa yang telah tertunda. Alex mendengus melihat Kenzo  meninggalkannya.

"Aku berbicara dengan mu, Mac Kenzo !"

" Apa yang ingin kau dengar?" Kenzo terus fokus pada pekerjaannya.

"Tentang pernikahan mu. Jika bukan karena ibumu suka bergosip dengan ibuku, kapan kau akan memberitahu ku dan Duan? Kita berteman sejak kita masih kecil, tidak ada rahasia diantara kami. Tapi lihatlah bagaimana caramu menikah. . ." Ada perasaan kecewa dihati Alex , bagaimanapun mereka adalah sahabat tak terpisahkan, mereka selalu melalui suka duka kehidupan bersama. 

Tidak masalah jika Kenzo  memutuskan menikah lebih dulu, bagaimanapun dia adalah yang tertua diantara dirinya dan Duan . Namun pernikahan yang terkesan tiba-tiba membuat Alex sedikit curiga. Meskipun Kenzo terbiasa mengambil keputusan dengan singkat, tapi tidak dengan pernikahan yang bersifat sekali selamanya. 

"Seperti yang kau dengar. Ya aku sudah menikah."

Alex merasa dirinya linglung mendengar pengakuan Kenzo . "Sulit untuk dipercaya, kupikir diantara kami bertiga kaulah yang terakhir menikah, tapi apa ini? Secara mengejutkan kau menikah, dan begitu saja? Apa alasannya dan siapa dia?"

"Karena sudah waktunya bagiku untuk menikah dan aku sudah menemukannya." Saat mengatakannya, Kenzo  terus fokus dengan masakannya tanpa melirik kearah Alex .

"Siapa yang kau temukan, Apa aku mengenalnya? Dimana dia sekarang?"

 Kenzo sejenak menghentikan aktifitas dan memberi Alex  perhatian. "Dengar! Ada yang ingin ku minta untuk kau lakukan."

Alex  tertegun, tidak biasanya Kenzo  yang sempurna meminta bantuan darinya. " Apa itu?"

"Aku ingin kau mengawasi setiap gerak-gerik Jacob Gotardo, temukan kesalahan sekecil apapun itu, dan laporkan padaku."

Alex tidak langsung menyanggupinya, sejenak ia berfikir dan ragu- ragu untuk bertanya " Jacob Gotardo? Kau tidak merebut wanitanya, bukan?"

"Istriku Mirai Gotardo, Jacob memukul istriku dengan sangat tragis aku ingin membuat perhitungan dengannya."

Mata Alex  membola mendengar penuturan Kenzo . " Mirai Gotardo? Jangan katakan Mirai yang kita bicarakan adalah direktur Mirai dari MY Corp? Dia adalah pekerja terbaik yang pernah kudengar selama ini, apa alasan Jay memukul direktur Mirai? Dia gila, bagaimana bisa dia memukul Mac Mirai? Istri dari Mac Kenzo ?" Gigi Alex  bergerit merasakan geram dihatinya. Pria memukul wanita sudah cukup menjadi alasan baginya menghajar Jay, dan ditambah dengan Anggota keluarga Mac  menjadikorbannya? Tangan Alex  terasa gatal ingin memukul Jacob sampai mati.

"Aku memintamu untuk mengawasinya dan melaporkannya padaku. Untuk yang lainnya serahkan padaku. Dia akan membayar apa yang telah dia lakukan pada istriku."

Alex mengangguk menyetujui pemikiran Kenzo . 

Kenzo membawa nampan berisi bubur dan susu hangat untuk Mirai, namun langkahnya terhenti saat pandangannya menangkap sosok Mirai di pintu dapur. Alex melihat perubahan ekspresi Kenzo , dia mengikuti arah pandangnya dan mendapati seorang gadis tengah berdiri tidak jauh darinya.

"Seharusnya kau tidak meninggalkan tempat tidur. Aku sudah menyiapkan sarapan untuk mu. Kembalilah ke kamar."

Rahang  Alex nyaris jatuh  sejak kapan Kenzo nya yang dingin dan kaku menjadi sosok yang begitu lembut dan perhatian? Bulu halus Alex  meremang, pernikahan benar-benar mengerikan. Bagaimana singa kutub bisa berubah begitu drastis hanya dalam kurun waktu yang begitu singkat?

"Aku mendengar keributan dilantai bawah, ku pikir sesuatu telah terjadi jadi aku meninggalkan tempat tidurku." Mirai menatap Alex sekilas, dia merasa sedikit gugup. Bagaimanapun ini pertama kalinya Mirai bertemu dengan pria yang bukan kliennya ditambah dengan situasi dan kondisinya saat ini. Dia tidur dirumah Mac Kenzo , meskipun mereka sudah resmi menjadi suami istri tapi berapa banyak orang yang mengetahuinya? Bagaimana pendapat Alex  tentang gadis yang menginap dirumah seorang pria? Memikirkan kemungkinan demi kemungkinan membuat Mirai sakit kepala.

"Direktur Mirai, senang akhirnya aku bisa bertemu dengan mu. Sudah cukup lama aku mendengar berbagai prestasi yang kau capai tapi aku tidak begitu beruntung untuk bisa bekerjasama dengan mu. Tapi aku cukup senang mendengar sahabatku menikah dengan mu. Aku turut bahagia." Alex mengatakannya dengan tulus. Pernikahan Kenzo  benar-benar mengejutkan untuknya namun dia tetap bahagia dan mengharapkan semua yang terbaik untuk pernikahan Kenzo  sahabatnya.

Mirai tersenyum canggung, dia masih belum terbiasa dengan status yang disandangnya.

Kenzo melihat ketidaknyamanan di wajah Mirai, dengan nampan ditangan dia berjalan mendekati Mirai. "Kembalilah ke kamar, aku akan membawakannya untuk mu sebelum mengantar Alex  pergi."

Alex merasa lehernya tercekik, Kenzo  saudaranya secara halus telah mengusirnya dan memilih memanjakan istrinya. Alex tersenyum menyembunyikan rasa jengkel didalamnya. Ia mempersilahkan Kenzo  pergi mengantar istri barunya.

"Biarkan aku membawanya sendiri." Berusaha mengambil alih nampan ditangan Kenzo .

"Tidak! Kau sedang cidera. kau tidak perlu memikirkannya, dia sudah terbiasa ku usir setiap waktu."

Alex memutar matanya dan mendengus. " Ya, aku sudah terbiasa dengan kelakuan suamimu yang tidak tau malu. Kau tidak perlu merasa tidak enak, direktur Mirai. karena bukan kau yang mengusir ku." Alex menginjak kaki Kenzo  sebelum ia meninggalkan dapur dan berjalan ke ruang tamu.

Kenzo mengantarkan Mirai kembali ke kamarnya, dia berjalan dengan sangat pelan menyesuaikan langkah kaki Mirai yang kecil. 

Kenzo meletakkan nampan diatasi balas " makanlah, aku akan segera kembali begitu Alex  pergi."

"Kau tidak boleh begitu tidak sopan dengan teman mu. Bagaimanapun dia adalah teman mu."

"Kau tidak perlu memikirkannya, aku tau apa yang telah aku lakukan. Aku, Alex  dan Duan tumbuh bersama dia sangat mengenal bagaimana aku, jadi jangan terlalu dipikirkan."

Mirai mengangguk pelan. Mirai menatap punggung Kenzo  saat dia pergi meninggalkan kamar mereka. Ada rasa hangat dihati Mirai. Selama ini Mirai hidup seorang diri di apartemen kecilnya. Di perusahaan Mirai tidak begitu banyak berkomunikasi dengan karyawan yang lain selain menyangkut dengan pekerjaan. Hidup Mirai begitu tertutup, tidak banyak orang mengetahui tentang Mirai dan kehidupan pribadinya. Mendapatkan perhatian dari Kenzo  adalah hal yang begitu asing baginya. Dia tidak pernah mendapatkan perhatian dari orang lain selain kedua orang tuannya. Perlakuan Kenzo  memberikan rasa hangat dan nyaman.

.

.

.

.

Kenzo menuruni anak tangga, wajahnya begitu dingin, dan tatapannya begitu mengintimidasi. 

Alex  yang melihatnya merasa bergidik ngeri. Dia berjalan mendahului Alex  dan berkata.

"Jangan lupa dengan apa yang ku minta darimu. Pastikan secara detail jangan ada yang terlewat."

Alex mendengus pelan. Dia bertolak pinggang menatap Kenzo . 

"Aku akan melakukan yang terbaik. Tapi. . . . Pastikan kau akan datang ke golden cost malam ini. Aku akan menghubungi Duan . Kita harus merayakan untuk pernikahanmu."

"Aku tidak janji. Kau lihat sendiri bagaimana kondisi istriku."

"Tidak masalah dimana tempatnya yang pasti kita harus berkumpul untuk merayakannya. Aku ingin melihat bagaimana Duan  menerima kenyataan ini."

Kenzo  menggeleng dan mendengus. " Jam 8 malam di Mension ku. Aku akan meminta bibi Pan menyiapkan jamuan untuk kalian begitu dia datang."

"Itu bagus. Aku akan menelpon Duan  begitu sampai di kantor. Aku harus kembali sekarang. Hari ini akan ada beberapa pertemuan penting. Perusahaanku akan terlibat dengan pembangunan taman Han river jadi kau tau, sahabatmu ini akan sedikit lebih sibuk dari biasannya." Ucap Alex  dengan bangga.

Kenzo  menepuk pundak Alex . " Kuharap semua berjalan dengan lancar, jangan terlalu memaksakan diri. Saat kau membutuhkan sesuatu datanglah ke perusahaanku. Dan hanya sekedar saran, luangkan sedikit waktumu untuk kencan buta, bibi Pan  tidak akan membiarkan mu lolos kali ini, apalagi setelah dia tau aku sudah menikah." 

Alex menjadi muak memikirkan hal apa yang akan terjadi setelah pernikahan Kenzo  diketahui oleh penatua mereka. 

"Kau benar-benar brengsek. Ini semua salah mu. Aku akan bersembunyi di rumah Duan , hanya dia satu-satunya harapanku. Aku akan pergi sekarang. Terlalu lama berbicara denganmu membuatku sakit kepala." Alex  terus mendengus saat meninggalkan kediaman Kenzo . Apa yang dikatakan Kenzo  adalah kebenaran. Baik penatua swan ataupun ibunya terus memaksanya untuk menghadiri kencan buta, namun dia selalu memberi mereka ribuan alasan. Kenzo sebagai yang tertua selalu menjadi alasan untuk Alex  menolak perjodohan dari penatua Swan namun sekarang Kenzo  telah menikah, tidak adalagi alasan baginya untuk menolak. Duan lebih muda darinya, tidak mungkin dia menggunakan Duan  sebagai alasan. Alex memijit celah diantara kedua alisnya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status