Share

Bab 17

Fanala tak lupa mengecup pipi standee D.O sebelum pergi keluar menemui Karel yang sudah menanti. Sebuah rutinitas baru sejak benda itu ada di sini.

"Rel, lo bawa laptop, kan?" Fanala bertanya pada Karel yang sudah stand by di atas motor hitamnya. Tangan Fanala bergerak cepat mengunci pintu.

"Bawa," jawab Karel singkat. Matanya memandang dua pot bunga matahari di tepi halaman, baru sadar akan kehadirannya.

"Punya gue low bat lupa di-charge," Fanala memberi penjelasan usai menerima helm dari sahabatnya.

Tak menanggapi ucapan Fanala, Karel mata bertanya soal lain. "Lo melihara bunga matahari sekarang, La?"

"Iya." Fanala naik ke atas motor. "Soalnya sekarang dapet bunga yang masih hidup."

"Loh," Karel menoleh, tangannya sudah siap di atas stang, "gue kira udah gak ada kiriman lagi."

"Cuma libur doang. Dua minggu."

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status