Share

Black Panther

Apa yang dikatakan Saka tidaklah salah. Dari jauh, sayup-sayup terdengar raungan laksana monster liar yang saling bersahut-sahutan. Makin lama terdengar makin jelas. Merobek malam yang sunyi. Mengganti keheningan dengan suara-suara bising yang bergaung ke seantero tempat.

Puluhan kuda besi roda dua nampak bermunculan di sela-sela rimbunan Pinus. Seperti serangan wabah mematikan yang dengan cepat menyebar. Berdatangan dari segala arah dan berkumpul di dataran yang luas, siap menginfeksi sebuah kota.

Cahaya lampu saling berpendar satu sama lain. Berlarian dengan liar. Menyoroti kawasan yang gelap dan sunyi tersebut menjadi hingar bingar dan terang benderang.

Saka yang melihat dari dalam. langsung menyipitkan matanya. Alisnya berkerut. Puluhan tamu tak diundang ini bermunculan tanpa permisi. Dan dengan segera memenuhi halaman pondok yang luas.

Mengepungnya!

Sebagian sorot lampu dari kuda-kuda besi tersebut ditembakkan ke arah pondok. Menerangi pondok yang tadinya temaram. Sangat menyilaukan.

Mengejutkan penghuninya.

"Saka ... Aku takut ..." ujar Nuri gemetar. Rasa takutnya kembali datang menghampiri. Wajah cantiknya nampak pucat pasi.

"Tenanglah, tidak perlu panik ..."

"Mereka siapa?"

"Kita akan cari tahu. Kamu tunggulah disini ..." Saka beranjak. Nuri memegang tangannya. Mencegahnya pergi.

"Kamu gak boleh pergi keluar, itu berbahaya! Mereka pasti orang-orang jahat temannya si brengsek ini ..."

"Kamu gak perlu khawatir. Tetaplah disini, dan jangan kemana-mana. Carilah tempat untuk sembunyi , aku akan coba menangani mereka..."

"Tapi mereka banyak orang, dan kamu hanya satu orang. Ini jelas-jelas bukan pertarungan yang seimbang. Tolong, jangan nekad!"

"Tenang saja, Kita belum tahu, mereka kawan atau musuh. Yang jelas, jika aku tidak keluar, maka mereka yang akan masuk. Dan ini akan lebih merepotkan!"

"Tapi, ..."

"Dengarkan aku baik-baik, tetaplah disini, dan percaya padaku ..."

"Tapi, Saka ..."

"Percayalah padaku ..." Saka menegaskan ucapannya. Nuri menggigit bibirnya. Dia ingin mencegahnya. Tapi sepertinya tidak akan bisa. Nuri mengkhawatirkan keselamatannya. Dia sudah merasa sangat dekat dengan pemuda ini. Sang Dewa Penolongnya. Dan Nuri tidak ingin pemuda ini kenapa-kenapa.

"Tetap disini, usahakan jangan sampai ada yang masuk kemari. Gunakan ini kalau terpaksa! Kamu bisa kan?" Saka mengambil pistol yang tergeletak di lantai pondok. Tidak jauh dari kakimya. Pistol milik Welly.

"Kamu tinggal menekan kuncinya. Pegang dengan kedua tangan, jangan goyah, luruskan, bidik sasaran, dan tarik pelatuknya..." Saka mengajari. Memperagakan dengan cepat. Nuri memperhatikan dengan seksama. Menerima pistol dengan gemetar.

"Aku pergi dulu ..."

"Saka ... Tapi ... Kamu ..."

Saka beranjak. Meninggalkan Nuri di dalam pondok. Tidak menghiraukan ucapannya. Menyongsong kawanan pembuat keributan yang tepat berada di depan pondok mereka.

Mereka adalah kawanan bandit gunung berperawakan sangar. Mengendarai puluhan motor trail, Jeep dan ATV berbagai ukuran. Dengan rantai besi dan jaket kulit hitam bergerigi. Layaknya gerombolan gengster pembuat onar.

"Hai pecundang! Ini adalah daerah kekuasanku! Namaku Andreas Kisser, pemimpin Kelompok Perampok paling terkenal di kawasan ini. Black Panthera! Kamu tanpa izin masuk kemari, memakai tempatku dengan seenak perutmu. Apakah kamu sudah bosan hidup?"

"Wahai pemimpin yang bijaksana, aku minta maaf jika mengganggu di wilayahmu. Aku hanya numpang lewat dan berteduh sejenak disini. Sebentar lagi aku akan pergi, mohon jangan dimasukan ke hati ..."

"Huh, semudah itu meminta maaf? Kau harus membayar denda karena memasuki wilayah ku tanpa izin! Tinggalkan semua yang kau miliki disini! Dan juga, tinggalkan gadis yang ada di dalam pondok iitu, mungkin aku akan mengampuni mu!"

"Ah, gadis yang mana? Aku hanya sendirian disini, kamu terlalu mengada-ada sobatku ..."

"Diam! Aku bukan sobatmu! Jangan pernah berani berbohong di hadapanku. Aku jelas merasakannya disini. Aku bisa mencium wangi tubuhnya dari sini! Aroma harum seorang Bidadari cantik!"

"Sepertinya kamu salah, sobatku! Sekali lagi aku katakan, hanya ada aku disini!"

"Jangan banyak omong! Kalian , masuk ke dalam dan geledah tempat itu! Bawa gadis itu kemari!"

"Siap, tuanku!" anak buah Black Panthera bergerak.

"Tunggu, tunggu sebentar!"

"Ada apa lagi? Kau takut aku akan menemukan gadis itu di dalam sana!?"

"Ah, tidak, hanya sebaiknya kalian tidak perlu ke sana, karena aku sudah bilang tidak ada siapapun di dalam sana!"

"Dasar pecundang tolol! Kau sedang menyia-nyiakan hidupmu sendiri. Berani sekali kau membohongi Black Panthera! Kau akan rasakan akibatnya! Anak-anakku ! Hajar dia! " teriak Kisser sang Black Panthera. Segera puluhan anak buahnya mengepung Saka.

"Baiklah... Baiklah , sepertinya kamu tidak bisa diajak bernegosiasi. Aku sebenarnya hanya ingin kita tidak ada masalah ..."

"Sudah terlambat! Bersiaplah menerima takdirmu yang sangat sial malam ini karena bertemu denganku! Bereskan dia!"

"Hajaar!" komando seseorang. Puluhan orang yang tadi mengepung, mengelilingi Saka bergerak dengan serentak. Mereka berebut menyerang sosok yang ada di depannya. Berlomba-lomba untuk bisa menjatuhkan Saka. Mencari simpati dan pengakuan lebih dari tuan mereka.

Saka tersenyum datar. Dia tidak gentar sama sekali. Kuda-kudanya telah siap sejak tadi. Beberapa saat sebelum tinju dan tendangan anak buah Black Panthera mengenainya, Saka pukulkan tangannya kedepan. Serangkum angin menderu keras, bergulung membentuk Tornado Horizontal! Mengeluarkan suara mendesis yang sangat keras. Menerjang dengan cepat kedepan!

Tujuh anak buah Black Panther berteriak kesakitan! Mereka tidak menyangka akan menerima serangan seperti itu. Ketujuhnya terpelanting sejauh beberapa kaki ke belakang. Seperti dihantam truk besar dengan kecepatan tinggi. Terbang dan menimpa teman nya yang lain.

Gerakan Saka tidak hanya sampai disitu, diiringi dengan teriakan teras, tubuhnya bergerak dengan cepat seperti bayang-bayang. Kakinya laksana seekor naga mencari mangsa, berkelebat dengan ganas, mengeluarkan angin deras yang menyapu lawan. Jerit kesakitan kembali terdengar, ketika delapan orang anak buah Black Panthera kembali menjadi korban!

Suasana seketika menjadi gegap gempita. Semua mata terperangah. Mereka terkejut. Wajah mereka pucat pasi. Tidak percaya dengan apa yang dilihatnya!

Seseorang tak dikenal dengan dua kali gebrakan bisa langsung menghempaskan belasan orang sekaligus!

"Pemuda ini sangat tidak normal!"

"Gila, orang ini hebat sekali!"

"Kekuatannya luar biasa!"

Berbagai komentar berdatangan dari

segala arah. Hampir semua anak buah buah Balck Panther saling berbisik membicarakan Saka. Mereka kagum sekaligus takut dengan kemampuan pemuda di depannya. Sementara sang pemimpin nampak menggertakan rahangnya, parasnya membesi. Walau dalam hati agak bergetar. Terkejut dengan kemampuan pemuda yang dianggapnya

sebagai pecundang ini.

"Sialan! Kenapa kalian jadi diam?! Tidak perlu takut, dia hanya memakai trik sampah untuk menipu kalian! Serang dia secara bersamaan. Gunakan senjata kalian!" suara Kisser menggelegar. Membelah malam.

Puluhan anak buah Black Panthera kembali menerjang ke depan. Kali ini mereka nampak memegang senjata masing-masing. Dari mulai pedang, parang, belati, kerambit dan pentungan besi terhunus di tangan mereka. Berkilau menggidikan di tengah sorotan lampu. Mereka serentak menyerang Saka dari segala arah!

" Hm, memalukan ..." Saka menyeringai. Sorot matanya tajam , dia memasang kuda-kuda kembali. Kakinya diputar menyusur tanah. Tangannya bergerak, membentuk gerakan silat yang indah. Saat itulah Saka berterik sambil maju ke depan.

"Langkah Dewa Angin Level 2!"

Sekejap tubuhnya bergerak dengan cepat seperti angin! Menyongsong puluhan orang dengan senjata tajam lengkap. Beberapa detik kemudian, jerit kesakitan terdengar menggema ke seantero lembah.

Dengan gerakan cepat dan nyaris tidak terlihat, tinju dan tendangan Saka berhasil mengenai setiap orang yang dilewatinya. Puluhan anak buah Black Panthera kembali beterbangan tak tentu arah. Terpelanting kesana kemari. Seolah kapas yang dihempaskan ke segela penjuru. Lenguh kesakitan saling bersahutan di seantero hutan Pinus. Membuat suasana malam menjadi hingar bingar.

Semua orang kembali terperangah! Tidak terkecuali Kisser sang Black Panthera. Hatinya makin gundah. Keringat dingin mulai menetes di dahinya. Benaknya menduga-duga, siapa sebenarnya pemuda lihai di depannya ini. Anak buahnya yang jumlahnya seratus orang lebih hanya tinggal beberapa gelintir lagi. Semuanya di habisi oleh pemuda itu!

"Orang ini jelas bukan manusia!" seru salah satu anak buahnya. Kembali ditimpali oleh yang lainnya. Mereka diliputi rasa ngeri dan ketakutan.

"Gerakannya sangat luar biasa!"

"Dia adalah penjelmaan Dewa!"

"Kita tak mungkin memang melawan orang macam dia!"

Kisser menyertakan giginya. Walau tak dipungkiri, dia juga merasa takut, tapi dia juga sangat marah dengan kata-kata anak buahnya yang terlihat sudah menyerah. Benar-benar menjengkelkan! Ini bisa berakibat buruk, karena bisa mempengaruhi semangat dan mental yang lainnya. Dan itu sangat berbahaya!

"Dasar pecundang semuanya! Aku akan memancung siapapun yang kabur dari sini! Dengar baik-baik! Kita adalah Black Panthera , kelompok perampok besar yang menguasai Hutan dan Pegunungan ini! Nama dan kekuatan kita sudah diakui oleh siapapun juga! Bahkan Penegak Hukum disini tidak bisa menyentuh kita! Mereka tidak berani macam-macam kepada kita! Maka tidak pantas kita mundur hanya gara-gara bocah ingusan itu! Kita bantai dia!"

Semua anak buah Kisser kembali menyerang, kali ini mereka mengurung secara massiv dari segala arah. Seperti mengepung hewan buruan yang terluka. Puluhan dari mereka nampak memandang beringas. Dan sekejap kemudian mereka secara serempak menyerang Saka, bersiap mencincang tubuh Saka menjadi berpuluh-puluh bagian!

"Langkah Dewa Angin Level 3!" Saka berteriak keras. Dia sudah siap! Dengan kecepatan super cepat, Saka berlari menyongsong mereka semua tanpa rasa takut sedikitpun! Tangan dan kakinya bergerak sangat cepat, seperti ratusan tangan Iblis, lebih cepat dari sebelumnya dan kembali memakan banyak korban!

Beberapa puluh orang terpelanting kesana kemari. Saling bertabrakan satu sama lain. Sebagian orang menabrak pohon dengan keras. Suasana terlihat centang perenang. Jerit kesakitan kembali mengalun di hutan itu. Hampir seluruh anak buah Balck Panther terkapar di tanah. Diam tidak berkutik. Sebagian saling bergulingan. Melenguh kesakitan.

"Tinggal kamu yang masih berdiri. Pimpinan Black Panthera yang katanya hebat! Pengecut yang mengorbankan anak buahnya tanpa malu! Sekarang bagaimana? Kamu yang turun kemari, atau aku yang kesana?" tantang Saka.

Wajah Kisser sang Balck Panther membesi. Di atas mobil Jeep terbukanya, dia nampak mengepalkan kedua tangannya dengan marah.

"Pecundang tengik, kau pikir kau sudah menang? Jangan mimpi dan jangan senang dulu , kau belum tahu siapa aku! Kuakui kau hebat, mampu membuat seratus dua puluh anak buah ku kocar-kacir. Tapi, aku... Black Panthera tidak akan tinggal diam! Aku masih punya sekitar ratusan anak buah di luar sana! Dan sebagian dari mereka adalah orang-orang pilihan! Black Panthera bukanlah kelompok Perampok biasa seperti yang kau kira! Bahkan Walikota Mondor pun segan kepadaku! Jadi jangan terlalu sombong kau!"

"Begitu? Kamu terlalu berlebihan wahai pemimpin yang tidak lagi bijaksana! Kalian hanyalah sekelompok orang-orang bodoh yang tidak memiliki otak, hanya tahu merampok, mengganggu dan merampas hak orang lain! Dan hebatnya, kalian bangga sekali dengan kejahatan kalian, benar-benar ironis! Aku suka dengan tipikal orang-orang seperti kalian. Aku Suka sekali kalau kalian semua ...Lenyap dari muka bumi ini!"

"Lancang sekali mulutmu dasar pecundang! Kamu belum tahu siapa aku, dan berani berkata ingin melenyapkan kami? Kau fikir kau siapa? Dewa?! Kamu terlalu banyak mimpi anak muda! Kamu tahu kenapa aku dijuluki Black Panthera?"

"Ya, karena kelakuanmu yang seperti hewan buas, tidak bermoral dan tidak berprikemanusiaan, ... Apa lagi yang lebih cocok selain itu?"

"Bajingan tengik! Kau benar-benar sudah menguji batas kesabaranku! Kau akan mati dan dikubur disini, sialan! Tidak ... Tidak ... Itu terlalu mudah buatmu, aku akan mencincang dan mengulitimu pelan-pelan, dan akan ku beri makan pada anjing-anjing peliharaan ku!"

"Oh ya? Buktikanlah kalau begitu!"

"Tentu saja, kau akan merasakan akibatnya. Kamu memang terlalu naif! Kamu tahu kenapa aku dinamai Black Panthera?!"

"Kau sungguh membosankan! Bukankah sudah kau ulangi pertanyaan itu dua kali, dasar bodoh!" Saka mengeluh . Lalu dengan santai duduk di tanah. Membuat Kisser tambah naik pitam. Amarahnya kian memuncak.

"Dasar pecundang sial! Bajingan tengik! Lihatlah kemari! Kau akan tahu kenapa aku dijuluki Black Panther !" Kisser melompat dari mobilnya, setengah terbang, lalu bersalto di udara beberapa kali. Dan saat itulah, ketika dia berada di udara, maka dengan sekejap tubuhnya bertransformasi menjadi mahluk hitam menyeramkan!

Dia berubah menjadi hewan kaki empat yang sangat buas! Seekor Macan Kumbang alias Balck Panther yang besar!

Anak-anak buahnya yang masih siuman tercekat!

Mereka terkejut dan takut. Walau sudah beberapa tahun mereka ikut mengabdi menjadi kaki tangan Kisser, dan beberapa kali pula mereka menyaksikan kehebatan sang pemimpin. Terutama saat dia bertransformasi menjadi Black Panther, mereka tetap saja merasakan takut dan ngeri. Karena Kisser terlalu ganas dalam bertarung, dan nafsu membunuhnya sangat besar!

Tidak jarang beberapa anak buahnya selalu ikut menjadi korban. Entah itu tercabik atau karena salah terkam! Yang jelas ketika pimpinannya berubah. Mereka harus segera menjauh, kalau tidak ingin mendapat celaka.

"Bos memang luar biasa! Aku lupa kalau dia adalah jelmaan Black Panther yang ganas itu!"

"Tentu saja, mana mungkin bos bisa jadi penguasa di tempat ini kalau dia tidak sehebat itu!"

"Aku yakin bos akan menang melawan pemuda itu! Dia pasti akan dicincang sampai habis!"

Berbagai komentar kembali bersahutan. Kaki tangan Black Panther kembali bersemangat. Raut wajah mereka kembali cerah. Walaupun sebagian besar anak buahnya segera lari menjauh. Menghindari pertarungan besar yang akan segera dimulai!

"Grhoowwlll! Bagaimana pecundang?! Kamu sudah siap mati sekarang?!" Macan kumbang itu bisa bicara. Bahkan dia bisa berdiri seperti layaknya manusia.

Dengan tinggi dua meter lebih, gigi dan kuku tajam nya yang nampak tajam mengerikan. Dengan sorot matanya yang hijau terlihat seram menggidikan.

"Hm, Scroll of Power Animal ... Tak kusangka kau memilikinya!"

***

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status