Share

16. Kenangan masa lampau (bagian pertama)

"Emang dasar elu itu tukang pembawa sial!" Suara teriakan itu menyambutku begitu kubuka mata.

Sebuah piring plastik bewarna putih melayang dan mengenai kepala seorang gadis kecil yang duduk memeluk lutut. Wajahnya  memerah karena berusaha menahan tangis.

"Oh, sial." Sahutku melihat sosok yang kukenali dengan baik yaitu diriku di masa lampau.

Aku selalu menganggap gadis kecil itu sudah mati jauh-jauh hari. Tapi tetap saja ia datang menghantuiku seolah menolak untuk kulupakan.

Ayahku, laki-laki yang sepatutnya menjadi cinta pertama untuk anak perempuannya, melemparkan piring ketiga ke arahku. Maksudku, gadis kecil itu.

Ia tak berusaha mengelak dan membiarkan piring itu menampar keras kepalanya.

"Enggak ada makanan buat elu malam ini!" Serunya sebelum meludah dan membanting pintu saat keluar dari kamar ini.

Bahkan sampai saat ini, tubuhku

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status