Share

Catatan Kedua Belas: Luka yang Membekas

Setiap kali Claudia membuka mata, ia selalu menemukan dirinya berada di tempat berbeda dengan orang berbeda pula. Tapi kali ini ia seperti terbangun dari mimpi di dalam mimpi. Tidak mungkin pemandangan di depan matanya adalah nyata. Tidak mungkin kakak yang selama ini berusaha ia cari muncul begitu saja di sampingnya.

“Kak Vania...” Bibir Claudia bergumam tanpa mengeluarkan sedikit pun suara. Matanya masih terpaku tak percaya pada sosok wanita yang sedang tidur tengkurap dengan wajah menghadap ke arahnya.

Claudia hendak bangkit dari baringan untuk memastikan ini semua bukanlah mimpi. Namun keraguan itu terjawab sudah oleh rasa sakit yang seketika menjalar ke seluruh tubuh terutama di bagian punggung. Rasa menyiksa itu bukanlah sesuatu yang bisa diproduksi oleh mimpi atau pun ilusi. Tapi kenapa kakaknya bisa ada di sini? Lagi pula, ini di mana?

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status