Malam yang menjadi pemburu iblis dan para kejahatan kasat mata terus menyelinap ke tabir-tabir dunia gaib. Wujud Siluman dalam tubuh pemuda tampan itu terus memantau santapan untuk kekuatan barunya.Derap kaki melayang mengudara tanpa jejak kaki yang tertinggal di segala arah. Namun, energi spiritual begitu tenggelam dalam semilirnya angin menerpa.Di ujung bulu-bulu kuduk seakan berdiri tegak dengan aura dingin yang menyengat.Entakan kaki mulai terdengar di ujung daun telinga. Tepat di tengah malam di antara rembulan redup yang bersembunyi di balik awan-awan pelan.Sosok Gumiho tampan menyerupai wujud asli rupanya telah merajalela tubuh Nevan.“Cari sumber kekuatanmu! Cari jantung segar yang masih kuat.”Bisikan dalam jiwanya menghantui pikiran dan tekad. Nevan yang menyerupai sosok makhluk halus dengan cakar panjang lagi membutakan dirinya. Siluman rubah itu telah menjadi isu mitos yang terus menggema.Grrrr!Ger
#Happy readingIkuti terus kisah menariknya. Bellona yang masih mengayun kaki panjangnya terus mengiringi tepi jalanan. Tiba-tiba langkahnya terhenti begitu saja ketika terjadi satu kejanggalan yang ada pada dirinya. Tangannya meraba pakaian dan beberapa dari penampilan yang agak aneh.Memegangi tubuh yang seakan tidak biasa. Matanya seketika menjelengar ke depan jalanan kalau ia masih menggunakan Piyama tidurnya.“Aaaah! Tidaaaak!!” teriak Bellona melengking di tengah jalan.Tanpa busana yang layak, sandal jepit, rambut yang masih diikat agak berantakan. Ia pun hampir melupakan malu yang mengiringi pelarian paginya.“Eh, Neng Bellona mau ke mana aja nih pagi-pagi? Lagi olahraga ya, Neng?” tanya dari salah satu ibu-ibu, dengan menjinjing bungkusan belanjaan.Raut Bellona benar-benar memalukan ketika orang-orang yang tidak biasa melihat dirinya ada pada penampilan rumahan.
Kedua pemuda berpostur tinggi tegap itu saling berhadapan. Akan tetapi, ada perbedaan yang tidak bisa dilihat secara kasat mata oleh mereka. Seorang pemuda normal dan seorang pemuda berekor sembilan.Felix menatap raut Nevan dengan penuh tanda tanya, pertanyaan yang membuatnya penasaran. Tiba-tiba, waktu seakan berhenti sejenak diiringi dengan benda-benda yang mematung tanpa sebuah gerakan. Tetumbuhan yang semula bergoyang-goyang, kini berhenti.Hanya sosok Gumiho dari tubuh Nevan yang bisa melihat apa yang terjadi di sekitar penglihatannya.Perintah yang berasal dari aba-aba seorang pria yang berjalan mendekati mereka.Si dosen memunculkan dirinya di hadapan sosok Nevan. Meniup udara ke arah Felix dan menebarkan cahaya ke seluruh orang-orang.“Kau tidak akan bisa lari dari mereka, aku berusaha untuk mencarimu, ternyata kau bersemayam di tubuh pemuda yang serupa denganmu,” ujar si d
Bertemu, ketiganya kini saling bertemu. Dimana Nevan mungkin belum mengetahui dari kecurigaan yang ada pada Felix kepadanya. Namun, tatapan Bellona merendah sekaligus terharu dengan kehadiran sosok Nevan.Dengan langkah pelannya, dia pun menghampiri sosok pria berjiwa Gumiho itu. Memberanikan diri untuk mendekati jiwa jahat yang ada di balik tubuh Nevan. Sang kekasih baru saja kembali dengan baik.Akan tetapi, sebelum itu terjadi situasi yang sangat mengerikan.“Bellona,” sapa Nevan, terheran.Bellona beralih menoleh ke arah belakang punggungnya, sambil melambai tangan ke arah Felix.“Hei, ke sinilah! Aku pengen buktiin kalau Nevan bukan orang jahat,” sebut Bellona.Felix masih saja termangu diam ketika melihat kondisi Bellona yang tampak baik-baik saja, sedangkan Nevan pun tak lagi berbuat onar.Dengan memaksa segala rintangannya kali ini. Felix pun memajukan langkahnya mendekati Bellona dengan raut khawatir b
#Selamat membaca!Suara yang terdengar tampak tidak begitu asing. Dari balik punggung Felix, seorang pria berambut setengah botak mulai memperlihatkan dirinya. Seorang dosen baru itu menatap lurus tubuh Felix yang perlahan berbalik.“O, Pak Dosen,” sapa Felix merundukkan kepala.“Ayo, ikut aku!” ajak si dosen itu.Felix mengerutkan keningnya sambil memperhatikan jalannya si dosen memasuki lorong bangunan perkuliahan. Tanpa harus melirik lagi, si dosen itu pun membukakan pintu ruang laboratorium.Diikuti oleh rasa penasaran Felix, mulai memperhatikan seluruh ruangan yang dipenuhi oleh benda-benda antik dari zaman dulu kala.Dari beberapa kaca-kaca yang menutupi bagian benda kuno itu terpajang rapi tanpa harus berserakan.Si dosen itu pun menghentikan langkahnya tepat di sudut meja pribadinya bekerja. Ia pun segera membalikkan badan lalu menatap Felix yang mengikuti dirinya tanpa adanya basa-basi.“H
Sebuah perpindahan tubuh pun terjadi dalam waktu yang singkat. Kedua dukun—si pemburu hantu itu pun melayang-layang di antara lorong waktu yang bergelombang. Waktu yang seakan terhempas dari masa dulu menuju masa depan. Gerakan waktu itu seakan berjalan dan berhenti pada tempat yang tidak terduga. Kedua pria itu pun berubah dalam sesaat dalam wujud manusia masa sekarang. Terbaring dalam gubuk tua di atas perbukitan Jawa Barat. Terpental sangat jauh bahkan lebih dari yang dibayangkan. “Hagh!” sergah Go Joo Woo terperanjak dari tidurannya. Kedua pria itu terpelangah lebar ketika mereka tiba di tempat asing lagi aneh ini. “Di mana kita?” tanya Go Joo Woo, mengerutkan kening sembari saling memandang keheranan di samping tubuhnya. Penampilan mereka yang tadinya sangat berkasta, kini hanya tertinggal oleh pakaian model zaman sekarang. Dengan baju kemeja lusuh dengan kolor pendek seperempat kaki. Keduanya mulai saling memperhatikan ke seluruh tubuh mereka sambil meraba wajah. “Apa yang
Dosen baru itu masih menatap wajah Bellona dengan sorotan mata tajam. Bellona yang seolah-olah melemparkan tatapan itu seketika curiga. Salah satu dari mereka bergumam, “Kok namanya sama kayak pembina kita waktu ke perkemahan dulu, ya?”Mendengar gumaman tersebut, akhirnya si dosen jelmaan penjaga gumiho tersebut membuyarkan tatapannya. Dalam hatinya berkata, “Wanita ini memiliki aura yang berbeda dari orang lain.”“Baiklah, sekarang kita mulai dari buah batu giok ini.”Panjaga gumiho dalam wujud dosen setengah tua itu memulai mata pelajarannya.“Giokataujadeadalah salah satu dari jenisbatu permataberwarna hijau yang di dalamnya terdiri dari banyakunsurmineralyang telah ditemukan dan digunakan oleh bangsa timur selama beribu-ribu tahun lalu.”¹“Pada saat ini batu giok banyak yang berasal dari daerahTibet
Nevan berdiri dengan segala ketegasan dan niat hati dari dalam dirinya. Pada hakikatnya, ia benar-benar menunjukkan aura kebaikan dari raut wajahnya. Mungkinkah sosok gumiho dari dalam dirinya telah perlahan menyatu dengan sifat yang ada pada Nevan?Hendrik dan Rendi memiringkan tubuhnya sambil mengerutkan keningnya menatap keanehan ada pada Nevan.Langkah pria ini pun mulai ke dekat mereka, tetapi keduanya merasa kurang nyaman setelah mendapat perlakuan buruk darinya.Nevan menghentikan langkahnya sambil mengacungkan salah satu tangannya dengan kening saling bertautan, “Jangan takut! Gue nggak akan nyakitin elu pada, tenang aja!”Sepasang raut serius dari Nevan benar-benar menunjukkan kalau ia menunjukkan wujud asli dari Nevan. Dua orang temannya saling menatap dengan tatapan aneh lagi terheran.“Ini aku Nevan, aku kembali,” ungkap Nevan seolah-olah dirinya bukan orang