Share

End

Tetanggaku Luar Biasa

END

Enam bulan kemudian.

“Mbak, ini kerupuknya digoreng nggak ngembang, jadi saya balikin, ya.”

Aku dan Santi saling pandang. Masih bingung dengan maksud Bu Lisa, tetangga baru kami.

“Baru diambil dikit, kok. Baru sekali ngegoreng. Nih,” Bu Lisa meletakkan bungkusan kerupuk mentah di meja yang berisi dagangan lain.

“Maaf, Bu.maksudnya gimana?” tanyaku.

“Mbak Ajeng, tadi saya beli kerupuk mentah, tapi pas saya goreng, nggak ngembang, jadi saya kembaliin aja ke sini, saya minta uang kerupuk saya dikembaliin, gitu.”

“Loh, Bu. Ya, nggak bisa ....”

Aku belum selesai membantah omongan Bu Lisa, tiba-tiba Santi menyentuh lenganku sambil menggeleng pelan, seolah memberi kode agar aku diam.

“Iya, Bu. Nggak apa-apa. Ini uang kerupuknya saya kembaliin,” sahut Santi ambil menyodorkan selembar uang lima ribuan pada Bu Lisa. Bu Lisa menerima uang itu, lalu, tanpa mengucapkan terima kasih dia pergi dari warung milik Santi.

“San, kok, kamu
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status