Share

30. Aku Merindukan Bibirmu

"Aku merindukan bibirmu." Saga mengecup bibir Juni secepat kilat.

Jantung Juni mendadak diliputi debaran yang aneh.

"Aku merindukan matamu yang pembangkang itu." Napas Saga berembus keras di wajah Juni hingga kedua pipi wanita itu merona.

"Jangan menyiksaku dengan rasa bersalah. Aku tidak akan meminta maaf."

Juni merasakan tubuh Saga yang menindihnya kian berat. Tubuh mereka menempel hingga Juni bisa merasakan dada Saga yang panas. Lelaki itu terus meracau dan mengucapkan kata-kata yang tidak ia mengerti.

"Kau mabuk. Bangunlah." 

Juni mencoba mendorong tubuh Saga, tapi lelaki itu bergeming dan malah menyandarkan kepala ke bahu Juni. Napasnya mulai berembus teratur dan tubuhnya menjadi sangat berat. 

Dan akhirnya Juni merasakan lelaki itu tertidur di atas tubuhnya. Tubuhnya sangat berat sekaligus panas. Susah payah Juni memindahkan Saga ke samping dan mengatur posisinya dengan nyaman. 

Ia mencari-cari selimut untu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status