Share

Yasmin 17. B

"Udah yuk! Bang Jaja udah mau pulang." Seru bik Narsih sambil menarik pelan tangan Reza yang masih memegang erat lengan Jaja.

"Reza mau main sama Abang Jaja. Reza ga punya teman, hiks...hiks..." Reza menangis sedih, membuat Jaja iba.

"Ya sudah, tapi sebentar saja ya!" Jaja mengangguk, lalu mengusap air mata Reza.

"Reza boleh peluk, abang Jaja ga?"

Jaja mengangguk.

Mereka berpelukan. Bahkan Reza memeluk Jaja sangat erat.

"Gendong, Bang!" Pinta Reza sambil menyeringai. Dengan sigap, Jaja menggendong Reza. Anak lelaki itu tertawa dengan gembira. Bik Narsih, ikut terharu. Reza benar-benar merindukan sosok ayah di dalam rumah ini.

Tanpa mereka sadari, Yasmin memperhatikan dari balkon kamarnya. Senyum tipisnya terukir, saat melihat tawa renyah anaknya yang begitu gembira digendong oleh Jaja. Air matanya juga ikut membasahi pipi, apakah ia harus memilih salah satu dari sekian lelaki yang mendekatinya saat ini?

Sepertinya ia tidak boleh egois. Ia harus mengesampingkan kebahagiaannya, dan meng
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Hanif Hamid
mana sambungannya...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status