Share

Khawatirlah Karena Tidak Punya Uang

Mila melakukan rutinitasnya sebagai penulis di dalam kamar. Beberapa denting notifikasi pesan masuk dari Diaz ia abaikan karena sebentar lagi mencapai 3000 kata. 

Mila melirik ke sekian kali dan kebanyakan pesan Diaz seperti pidato, panjang dan lebar. Ia mendesah kesal karena kini ponselnya berdering. Benar, Diaz sepertinya muak pesannya tidak dibalas atau sekadar dibaca. Dengan malas ia menggeser tombol hijau ke kiri dan mengaktifkan loudspeaker agar bisa bicara sambil mengetik.

"Why?" Mila dapat dengar suara lalu lalang orang bicara di sana. 

"Kamu dikirim pesan kenapa gak balas?" Diaz capai-capai mengetik panjang sampai bawah berkali-kali tapi tidak dibalas. Rasanya sangat kesal, beruntung itu istrinya.

"Gue lagi ngetik 10 jari, gak mungkin jari kaki gue ikut andil balas pesan dari lo." Mila memang begitu kalau lagi menulis novel. Suaminya sendiri kalau mengganggu akan ia marahi.

"Luangin waktu sedikit buat balas pesan saya. Gak sampai

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status