Share

Sudah Gila, Dunia Sudah Semakin Gila

“Gila sudah,” Bang Ucok menghabiskan potongan martabak terakhir sebelum membuka kotak martabak yang lain.

Setelah Agnia selesai bercerita, mereka memutuskan untuk membeli beberapa kotak martabak. Itu upaya memperbaiki suasana hati Agnia. Tentu saja itu ide Badi. Pria itu tidak pernah merasa kenyang. Terlebih untuk martabak.

“Jadi kau bilang dia sering lakuin itu dan semua orang nggak peduli?”

“Bukan nggak peduli, lebih ke takut karena dia itu powerful banget,” Agnia mengigit sedikit potongan martabak kesekiannya. Setelah menghabiskan energy untuk menangis, dia kelaparan.

“Separah itu?”

Agnia mengangguk, “Dia itu salah satu produser terkenal. Terus royal banget. Cuma ya gitu kelakuannya. PK.”

“PK itu apa?” Narendra membersihkan tangan dengan tisu.

“Penjahat Kelamin,” Agnia menjawab, “Kerjaannya ngelecehin aktris mulu. Nggak tahu, deh, uda

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Hamdani Abdullah
terlalu bertele-tele
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status