Share

Pecat Jangan? Masa Nggak?!

Sontak kedua wanita yang sedang beradu mulut itu terdiam.  Keduanya menatap Narendra tidak percaya. Antari tidak menduga pria itu akan meminta bertemu dengan manajer dealer sementara Ara terkejut dengan keberanian pria berpenampilan lusuh ini.

“Buat apa? Kalau Masnya mau complain juga percuma,” Ara masih dengan kepercayaan diri yang tidak tergoyahkan.

“Saya mau beli motor dan Kakak malah memperlambat prosesnya.”

“Beneran? Mas mau ngambil cicilan berapa bulan? Di sini nggak ada, tuh, yang cicilannya sampai berbulan-bulan.”

Sementara pramuniaga dengan kesombongan menembus langit ini terus nyerocos, Narendra melihat kalau Antari bergegas menuju bagian kantor untuk memanggil atasannya. Kembali Narendra memberikan nilai tambah untuk pramuniaga itu.

“Udah, deh, Mas, nggak usah banyak gaya. Mending Mas buruan angkat kaki dari ini.”

“Saya akan pergi, setelah mendapatkan motor yang s

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (9)
goodnovel comment avatar
Sabrawi Grab
sepertinya g ada deh klo dealer motor begitu
goodnovel comment avatar
Raden 57
woww....mantap tambah kopi biar tambah jooosss....dilanjut thor....
goodnovel comment avatar
Hendy Hartono
lanjutkan....nice.....org sombong memang perlu dikasih pelajaran.....terlepas ini showroom motor bebek atau mobil mewah
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status