Share

9

Sekilas percakapannya seperti ini.

“Gue bisa, ya, dandan sendiri!”

“Saya sayang istri.”

Leora mendengkus. Raja acuh.

“Kanebo kering.”

“Tapi suka, kan?”

Lelaki itu punya segudang jawaban untuk membuat Leora skakmat.

“Kamu mengerikan.”

“Dalam hal?”

“Bercinta.”

“Oh, jadi itu yang bikin kamu deg-degan?” Raja manggut-manggut senang. Wajahnya sangat cerah di sore yang mataharinya condong ke barat. “Kamu tinggal minta, saya turuti.”

Sangat tidak berattitude. Penata rambut yang sedang mengubek-ubek rambut Leora bahkan menahan tawa.

“Aku penasaran.”

“Apa?”

Bukan Leora namanya jika mengalah dengan telak. Maka, memberi sinyal untuk para penata yang sedang merias hengkang. Berganti tubuhnya yang bergerak maju.

“Kenapa kamu nggak pernah lepas baju.”

Yang pada intinya, mereka saling melempar bom. Sampai pada acara yang akan di hadiri, raut wajah Raja masam maksimal. Berbanding terbalik dengan Leora yang semringah tiada tanding.

Ah, secara mendadak saja ada satu ide yang melintas. Sangat tidak berak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status