Share

Part 8

"Iya, Sayang. Ada apa?"

"Ada apa kata kamu, Mas? Semingguan ini kamu cuekin aku giliran tersambung kamu nanya ada apa? Kamu benar-benar sudah berubah sekarang! Kamu nggak mikirin gimana sakitnya aku seorang diri di sini."

"Ya 'kan kamu tahu sendiri aku lagi sibuk ngurus rumah sama Kinara juga."

"Apa, Mas? Jadi kamu ngebabu di sana? Kok kamu mau aja sih. Coba pikir ulang deh, Mas. Mending di sini. Berkarir lagi sama aku. Kita hidup kayak dulu lagi."

"Ya 'kan Laras lagi susah hamil kedua ini. Jadi, aku yang ngurus semuanya. Tidak ada yang salah juga 'kan. Sepertinya aku tidak bisa berkarir di sana lagi. Soalnya Senin depan udah masuk kerja di sini."

"Haa? Kamu kerja di mana?" Annisa sontak kaget tak percaya. Harapannya makin sia-sia.

"Perusahaan farmasi juga. Udah, ya, Sayang aku mau jalan dulu."

Tanpa menunggu persetujuan dari Annisa, Ibra langsung mematikan sambungan telepon.

"Apa ini karena jawaban doa kamu, Dik?" gumamnya menatap kosong.

Sebelum menyala mesin mobil, dia menelepon ib
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status