Share

15. Father Karlina

Pelukan dua orang wanita itu merengang keduanya saling menatap dengan mata yang sudah sembab, Karlina meneliti wajah ibunya yang sudah keriput, rambut panjangnya yang hitam kini memutih dimakan usia. Namun senyumannya masih hangat dan menangkan jiwa yang tak karuan.

Sarah mengusap lembut pipi Karlina yang dibanjiri air mata lalu tangannya naik mengusap rambut panjang putrinya yang beberapa tahun ini tertidur seperti mayat dengan alat bantu yang menghiasi setiap tubuhnya.

"Kamu apa kabar?" tanya Sarah dengan lembut.

Karlina menganggukan kepalanya, ia mengusap air mata ibundanya dengan lembut lalu berkata. "Lina baik, Bunda. Bunda sendiri bagaimana?"

"Bunda selalu baik kalau kamu baik, sayang. Yuk ke bawah bunda mau berbincang dengan kamu. Bunda rindu,"

***

Dan disini lah Karlina, duduk dimeja makan dengan meja yang sudah dipenuhi berbagai makanan yang menggiurkan, niat hati hanya ingin berkunjung eh malah mendapatkan jamuan seperti ini, ada banyak sekali
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status