Sunset is Love

Sunset is Love

Oleh:  Alfianita  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
7 Peringkat
47Bab
2.0KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Namanya So Myung. Wanita berusia 26tahun yang memiliki paras wajah yang cantik. Bahkan beberapa lelaki ingin mendekatinya, namun sayang ia memiliki rasa terauma dalam hal cinta. Sehingga membuat ia memiliki sifat yang angkuh, acuh dan dingin. Tapi suatu ketika ada seorang lelaki yang benar-benar ingin memilikinya, bahkan tiada kata menyerah bagi lelaki itu agar bisa mendapatkan cinta dari So Myung. Hingga pada akhirnya mereka jatuh cinta dan hidup bersama.

Lihat lebih banyak
Sunset is Love Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Ervin Warda
penasaran sama kelanjutannya, kak. ayo semangat nulisnya, kakak
2021-07-28 16:52:30
0
user avatar
Ervin Warda
ceritanya seru. semangat nulisnya, kakak
2021-07-18 07:56:01
0
user avatar
StarBlue
Next kak, semangat!^^
2021-07-17 22:24:33
0
user avatar
Shazfa
Ceritanya keren, di tunggu cerita selanjutnya..
2021-07-17 21:38:30
0
user avatar
kimmy ara
Hai kak, ceritanya bagus, aku suka😍 Di tunggu bab selanjutnya 🤗
2021-07-17 21:37:18
0
user avatar
Alfianita
semoga suka dengan ceritanya...
2021-07-17 21:31:23
0
user avatar
Alfianita
Minta dukungannya ya gaes...
2021-06-20 09:35:00
0
47 Bab
Episode 1
Pagi yang begitu cerah. Matahari pun sudah mulai meninggi, bahkan cahayanya menerobos kecelah-celah dinding kamar So Myung. Namun, So Myung tidak menghiraukan cahaya matahari yang menyilaukan wajahnya. Dan seakan ia merasa enggan untuk beranjak dari tempat tidur empuknya. Bahkan selimut tebal miliknya ia tarik kembali untuk menutupi seluruh tubuhnya.   "Kring...kring...!"  Suara alarm.  Tepat pukul 08.00 pagi alarm milik So Myung telah berbunyi. Sehingga membuat So Myung harus membuka kembali selimut tebal yang menutupi penuh tubuhnya itu. Dan tangannya yang putih mulus mencoba meraih ponsel yang berada di nakas untuk mematikan alarm yang sudah dinyalakannya secara otomatis. Begitu ponsel miliknya sudah diraih, ia tersadar bahwa ada jadwal penting di hari itu. Sehingga membuat So Myung harus segera beranjak dari tempat tidurnya. "Astaga, bagaimana aku bisa melupakan jadwal penting hari
Baca selengkapnya
Episode 2
"Kamu, kalau jalan itu tolong hati-hati,"  ucap So Myung dengan nada tinggi.     So Myung merasa marah dengan lelaki yang sudah bertabrakan dengannya. Dan begitulah sifat dingin So Myung kepada siapapun, terutama seorang lelaki. So Myung seolah menyalahkan lelaki itu lalu pergi begitu saja tanpa mengucapkan kata ma'af kepada lelaki itu. Sedangkan lelaki yang bertabrakan dengan So Myung ia hanya menatap dan melihat perilaku So Myung yang kasar terhadapnya. Seakan lelaki itu terpesona dengan kecantikan wanita yang berusia 26 tahun itu.     "Dasar wanita memang seperti itu, tidak mau disalahkan tapi mau menyalahkan orang lain. Bahkan tidak mau meminta ma'af meskipun itu bukan kesalahannya. Tapi ya sudahlah, aku tidak akan memperpanjang urusan ini dengannya,"  ucap Jun Hwan lirih.   Jun Hwan pun beranjak dari lantai. Lalu berdiri dan berusaha menegakkan kembali tubuhnya. Dan ketika Jun Hwa
Baca selengkapnya
Episode 3
"Permisi,"  kata So Myung seraya membuka pintu ruangan khusus yang dipakai untuk peetemuan antara tim dokter bedah jantung dengan pimpinan rumah sakit. Dan di sana sudah banyak yang berkumpul, termasuk juga Ji Tae. Hanya saja pimpinan rumah sakit yang belum masuk ke dalam ruangan itu.  "Hei Dokter So Myung, kita dipertemukan kembali. Bukankah ini adalah pertanda bahwa kita memang jodoh,"  kata Ji Tae dengan begitu percaya diri. So Myung tidak memperdulikan apa yang semua Ji Tae katakan kepadanya. Bahkan So Myung melewati Ji Tae yang berjalan menghampurinya. Dan So Myung lebih memilih diam, lalu mencari tempat duduk yang nyaman dan yang sudah disediakan di sana. Sedangkan dokter yang lain tidak berani mengatakan hal apapun tentang percakapan So Myung dengan Ji Tae, karena mereka tahu bahwa So Myung adalah dokter yang memiliki paras wajah cantik tapi So Myung juga memiliki sikap dan sifat dingin dan angkuh. Begitupun den
Baca selengkapnya
Episode 4
So Myung berjalan mendekati Ji Tae lalu tepat di hadapan Ji Tae, So Myung berkata kepadanya seolah menantang Ji Tae,"baiklah, jika itu mau kamu seniorku. Aku akan melakukannya dengan senang hati. Dan akan aku pastikan bahwa aku lebih hebat daripada seniorku." Setelah mendengar ucapan So Myung ekspresi wajah Ji Tae seketika berubah dan tangannya pun ia kepal karena merasa geram. Namun itu ia tahan, karena tidak mungkin jika ia memberikan hantaman kepada seorang wanita. Apalagi wanita yang dihadapannya saat itu adalah wanita yang sudah lama diincarnya. "Dan untuk kita semua harus bisa melakukan operasi besar itu tanpa adanya senior yang sombong seperti dia. Jadi, saya harap kita semua bisa kompak dan membuktikan kepada pimpinan rumah sakit bahwa kita bisa tnpa adanya putra kesayangannya ini,"  kata So Myung dengan tegas. Setelah mengatakan hal itu kepada para dokter bedah jantung yang lain So Myung memberikan senyum s
Baca selengkapnya
Episode 5
 "Bruk!" Tubuh So myung terjatuh dan tepat di atas tubuh Jun Hwan. Dan Jun Hwan seolah menikmati adegan pagi itu bersama So Myung. Bahkan Jun Hwan dibuat tersenyum ketika So Myung memeluk tubuhnya. Namun itu tidak berlangsung lama, karena seorang dokter lain telah membuka pintu ruangan So Myung tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu,"astaga, apa-apaan ini Dokter So Myung? Sungguh memalukan!"  Seketika So Myung beranjak dari posisinya dan merapikan pakaiannya kembali. Lalu ia mengeluarkan suaranya untuk membenarkan apa yang sebenarnya telah terjadi kepada dokter lain itu. Tapi ketika So Myung hendak melontarkan kata tiba-tiba dokter itu pergi begitu saja. Sehingga membuat So Myung benar-benar merasa malu dan marah kepada Jun Hwan. "Akh sial! Baru juga mau menjelaskan malah pergi begitu saja. Dan ini semua karena kamu, yang telah membuat kerusuhan di dalam ruanganku. Dan kenapa harus terulang kembali di saa
Baca selengkapnya
Episode 6
"Halo, dengan siapa ini?"  Tanya So Myung. Telefon masuk dengan nomor yang tidak di kenal. Membuat So Myung merasa penasaran karena tidak ada jawaban sama sekali setelah telefon itu diterima. Sehingga So Myung mematikannya kembali. Namun tidak lama kemudian ponsel So Myung kembali berdering dengan nomor yang sama.  "Siapa sebenarnya pemilik nomor ini? Kenapa kembali menelfonku? Tapi jika aku angkat, mungkinkah ada jawaban atau malah seperti tadi?"   So Myung bertanya-tanya dalam hatinya. Bahkan So Myung merasa ragu untuk mengangkat kembali telefon dari nomor yang tidak di kenal. Namun ponsel So Myung terus berdering, sehingga So Myung akhirnya memutuskan untuk mengangkat telefon itu kembali. "Halo, sebenarnya ini dengan siapa? Saya tidak punya banyak waktu, jadi tolong cepat katakan ada kepentingan apa menelfonku,"  celetuk So Myung.  "Ma'afkan aku jika sudah men
Baca selengkapnya
Episode 7
Satu pekan telah berlalu dengan begitu cepat. Dan pagi ini semua dokter bedah jantung harus bersiap untuk segera melangsungkan operasi besar perwira yang sudah beberapa hari lalu disiapkan. So Myung yang memimpin jalannya operasi besar itu telah berangkat lebih awal dan mempersiapkan beberapa peralatan yang akan dibutuhkan nanti.  "Hai So Myung, aku harap kamu bisa menjadi dokter yang mampu diandalkan. Jika tidak, kamu akan menjalani hukuman dari pimpinan rumah sakit,"  kata Ji Tae yang seolah mengancam So Myung. So Myung yang mendengar ucapan Ji Tae seketika ia mendengus kesal. Lalu ia melontarkan kata yang membuat Ji Tae hanya membungkam mulutnya, "Anda tidak perlu takut Dokter senior, karena saya akan melakukan yang terbaik dalam operasi ini. Dan lagipula saya bukanlah Dokter yang seperti Anda, Dokter pecundang." Setelah mengatakan hal itu kepada Ji Tae, So Myung meninggalkan Ji Tae yang masih berdiri mematu
Baca selengkapnya
Episode 8
So Myung melangkah secara perlahan karena merasa ragu dengan seorang lelaki yang tengah berdiri tepat di depan pintu rumahnya, apalagi lekaki itu berdiri membelakanginya. Namun setelah So Myung berdiri teoat di belakang lelaki itu, ia pun langsung mengetahui siapa lelaki yang mendatangi kediamannya itu. "Kamu!" So Myung membuat lelaki itu terkejut atas kehadirannya secara tiba-tiba. Dan seketika lelaki yang tidak asing bagi So Myung membalikkan tubuhnya dan menatap So Myung yang sudah berdiri di hadapannya. Lalu lelaki itu pun berkata kepada So Myung, "Ya Dokter So Myung, ini adalah aku. Aku datang ke sini hanya ingin mengucapkan selamat kepadamu atas keberhasilan dalam jalannya operasi besar tadi di rumah sakit. Tapi kamu jangan merasa senang dulu dan itu bukan berarti aku sudah kalah darimu, Dokter So Myung." Ji Tae tersenyum sungging. "Hah, Dokter Ji Tae tolong dengarkan dengan sebaik mungkin! Pertama, saya tidak butu
Baca selengkapnya
Episode 9
"Tok... Tok... Tok! So Myung mengetuk pelan pintu ruangan pemimpin rumah sakit. Dan terdengar suara yang meminta So Myung untuk masuk ke dalam ruangan itu. Begitupun dengan So Myung yang membuka pelan pintu itu setelah mendengar perintah dari pemimpin rumah sakit. Dan di dalam ruangan itu ada Ji Tae dan Young. "Akhirnya kalian sudah berkumpul juga," ucap pemimpin rumah sakit yang tak lain adalah Pak Oh. So Myung dibuat tidak mengerti dengan ucapan Pak Oh. Dan So Myung bertanya-tanya di dalam hatinya tentang perkataan itu. Namun Pak Oh tidak langsung menjelaskan kembali tentang perkataannya itu kepada Ji Tae, Young dan So Myung. Sehingga So Myung memberanikan dirinya untuk bertanya kwpada Pak Oh, "Ma'af Pak Oh, tapi apa maksud dari oerkataan Anda?"  Setelah mendengar pertanyaan So Myung, Pak Oh mengarahkan pandangannya ke setiap wajah dokter bedah jantung yang sudah ada di depan hadapannya. Lalu,
Baca selengkapnya
Episode 10
Ketika Jun Hwan menonton berita di televisi, tiba-tiba ponselnya berdering. Dan ia pun sesegara mungkin mengangkat telefon itu, "Halo!"  Ucap Jun Hwan. Setelah menerima telefon tersebut wajah Jun Hwan berubah menjadi serius. Lalu ia oun berlari meninggalkan So Myung tanpa sepatah kata apapun. Sedangkan So Myung, ia tidak tahu bahwa Jun Hwan sudah pergi dan meninggalkannya. Karena So Myung masih terlalu fokus dengan berita yang ditontonnya. "Wah Dokter So Myung, berita tadi sangat menyeramkan. Gempa yang terjadi di sana sungguh menakutkan," ucap salah seorang perawat setelah melihat sekilas berita gempa yang di ada di televisi tersebut.  "Kamu benar, tapi kita tidak bisa berbuat apa-apa untuk membantu mereka yang terluka. Karena itu bukanlah tugas kita meskipun tempat kita tidak terlalu jauh dengan kota itu."   So Myung merespon dengan tetap fokus melihat berita itu.  Perawat itu pun lalu
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status