Share

Chapter 15: Love is the Cure

Mereka berdua bangun saat jam menunjukkan lewat pukul sepuluh pagi. Badai tadi malam kelihatannya cukup buruk karena salah satu pohon yang berada tak jauh dari rumah Caspian tumbang. Beruntunglah tak ada rumah di dekatnya.

“Ah, pohon itu memang sudah tua,” ujar Caspian sembari memandanginya dari depan pintu.

“Semua yang ada di sini sepertinya memang sudah tua, ya?” Tania mengangkat alis. Caspian lalu melihatnya dengan ekspresi datar.

“Memang.”

“Tapi cuacanya kelihatannya akan cerah hari ini.” Tania memperhatikan langit. Biru dan tak ada awan.

“Benar, waktu yang tepat untuk mengunjungi peternakan kuda Eric.”

“Peternakan apa?” Tania mengerutkan dahi.

“Eric, teman lama ayahku. Di punya peternakan kuda yang tidak terlalu jauh dari sini. Ayo.” Caspian meraih jaketnya dan bersiap mengunci pintu.

“Kita akan jalan kaki?”

“Tidak

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status