Share

Bab 8

Aku dan Kekasih Suamiku (8)

**

Apa Mas Chandra pikir aku ini bod*h, menyamarkan nama Lusi menjadi Jamal? Mungkin dia juga tak mengira bahwa aku bisa bertindak sejauh ini. Terserah, aku hanya ingin dia paham bahwa aku benar tidak main-main dengan perkataanku.

"Tapi kalau mau ketemu Pak Akbar harus buat janji dulu, Bu," tandas resepsionis itu menolak.

Aku mendengus kesal, "bilang sama dia, ini penting. Tentang anaknya, Lusi."

Resepsionis itu tetap menolak mempertemukanku dengan bos yang disebutnya Pak Akbar itu. Hingga akhirnya perdebatan kami berhenti ketika ada seseorang yang membentak dari belakang.

"Ada apa ini?"

Kami berdua sontak melihat ke arah sumber suara. Seorang pria berjas hitam, usianya setengah baya, seperti ayahku. Dia terlihat berwibawa, tapi sedikit garang.

"Em ... maaf, Pak. Nona ini memaksa untuk bertemu dengan anda," ucap resepsionis yang baru saja berdebat denganku.

Aku memicingkan mata, 'oh, jadi ini,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status