Share

Part 3

SUAMIKU TERNYATA PURA-PURA LUMPUH (3)

"Siapa yang ngasih makanan ini?" Kak Tania menarik paksa beberapa menu yang sedang kusantap di atas meja tanpa berpikir panjang membuat aku sedikit terkejut.

Ia melempar makanan-makanan mahal itu keluar rumah. Aku hanya diam, tidak mampu mengeruarkan sepatah kata pun, hanya menatap makanan tidak berdosa itu penuh iba.

"Siapa yang memberimu semua ini? Hah?" Wanita itu membentakku dengan nada suara yang naik satu oktaf.

"Aku juga tidak tahu? Tadi ada orang yang ngirim," jawabku seadanya.

"Halah, bilang aja kamu nyuri uangku kan?"

Mataku sontak membulat, apa Maksudnya? Aku memang miskin, tapi otakku tidak semiskin itu, aku masih punya harga diri dan aku juga tau yang mana yang boleh dilakukan dan yang mana yang tidak!

"Aku berani bersumpah, aku tidak tahu makanan ini dari siapa dan kenapa?" Berusaha dengan keras untuk membela diri namun Kak Tania seakan tidak percaya.

"Ingat, ya, apa pun kiriman ke rumah ini, jangan ambil seenaknya, itu semua milikku," ancamnya sambil menunjuk wajahku dengan jarinya, pun aku hanya mampu mengangguk patuh.

Selalu saja begitu, aku bahkan tidak mendapatkan makanan di rumah suamiku sendiri, biasanya jika lapar, aku hanya memakan nasi yang kuisikan penuh dengan air gula kedalamnya.

"Buatkan minum, ada temanku di depan," titahnya lalu pergi meninggalkan aku.

Aku terdiam cukup lama, segala kesakitan yang pernah aku rasakan, sungguh tidak ada yang sesakit ini, aku diperlakukan layaknya binatang.

Bahkan aku tidak punya tempat untuk mengeluh dan mengadu, keluargaku sudah meninggal dalam kecelakaan hebat lima tahun yang lalu, aku hidup sebatang kara. Hanya Mas Zain satu-satunya harta yang kupunya, namun dengan posisinya sekarang, dia pun tidak bisa membuat aku keluar dari pendenritaan ini.

"Woi cepat!" teriak Kak Tania dari arah ruang tamu menyadarkan aku.

***

"Sekarang lu kerja di mana? Keliatanya udah sukses!" Kak Tania melepar pertanyaan pada temannya, aku meletakkan minum dan beberapa cemilan di hadapan mereka.

"Nah ini cerita unik, tau ga si lu, udah hampir 1 tahun kerja di perusahaan sekarang, tapi gue nggak kenal sama Bossnya," sahut wanita itu.

"Ah, masa sih, aneh banget!"

"Iya benar, Boss gue misterius, tapi lu tau? Dia kayaknya kaya raya banget, bayangkan tiap gajian semua karyawan di kasih tips tanpa terkecuali," katanya, aku masih penasaran dan berusaha menyimak penjelasan wanita yang memakai mini dress itu.

"Ngapain lu di sini! Sana-sana!" Mbak Tania mengusirku.

"Dia siapa?"

"Istri si Lumpuh," jawab Kak Tania.

****

Saat sedang sibuk merapikan lemari pakaian, tiba-tiba aku mendengar suara notifikasi dari sebuah ponsel, aku terkejut menatap benda tersebut di bawah tempat tidur, cahayanya dari benda itu sedikit terang hingga aku bisa melihatnya.

"Mas! Itu ponsel siapa?" tanyaku bingung.

Mas Zain terlihat gugup, bisa kulihat mimik wajahnya yang mulai tegang.

Aku mendekati benda itu dan mengambilnya tanpa berlikir panjang.

Mataku membulat sempurna melihat ponsel mewah yang harganya puluhan juta berada di bawah tempat tidurku. Aku dan Mas Zain tidak merasa memiliki ponsel apalagi ponsel dengan harga semahal ini. Benar-benar membingungkan

Namun yang membuat aku semakin bingung adalah, pesan yang tampil pada layar benda itu.

"Sampai kapan kamu menyembunyikan rahasia ini Zain?"

Bersambung ...

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status