Share

Pembukaan Sempurna

"Auh!" teriak Cintya cukup keras.

Mela langsung menyeruak masuk.

"Kalau sakit, berpegangan sini, Bu," ujar suster, sambil menunjukkan gagang ranjang yang terbuat dari besi.

Wajah Cintya memerah, menahan malu, lantaran harus menunjukkan bagian intimnya ke dokter kandungan.

"Belum saatnya," ujar dokter, sambil melepas sarung tangan yang ia kenakan.

"Ini sudah sakit sekali, Dok," rintih Cintya tak terima, dibilang masih lama. Padahal, pinggangnya sudah mau patah.

"Anak pertama, belum lancar jalannya." Sang dokter melempar guyonan, agar pasiennya tidak tegang.

Suster membantu menutup kaki Cintya dengan selimut, lalu pergi.

"Mel, bilangin dokter itu, suruh cepat kasih tindakan. Aku sudah enggak tahan," omel Cintya, membuat Mela ingin tertawa keras. Namun, urung ia lakukan, karena kondisi Cintya yang sudah tak karuan.

Berbagai posisi, dari miring, sampai nungging sudah Cintya lakukakan, tapi tetap saja, rasa sakitnya justru semakin bertambah.

"Jangan keras-keras, di sebelah juga ada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (16)
goodnovel comment avatar
Izha Effendi
penulis nya aja yg bodoh bin tolol.mau aja jdi perempuan di rendhkan harga dri kek gitu..woi thort bagun.jantan gk cuma satu di dunia ne
goodnovel comment avatar
Izha Effendi
yap betul,klw sampai cintia msih berthan sama bara demi anak..ckup sampai disini lh aku baca cerita nya..uda mulai bosan lihat betina yg merendhakan harga dri demi laki2 bangsat kayak bara
goodnovel comment avatar
Fatim Agus
nunggu up nya thor,semangat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status