Share

Memaksa Kucing Berenang

Suamiku Jadul

Part 20.

Bang Parlin terus saja melirik HP-ku, mungkin dia ingin melihat komentar juga. Kutunjukkan padanya komentar para temanku. Semuanya kubalas dengan keterangan status tersebut bukan aku yang buat, tapi suami.

"Jadi ingin juga Abang punya Facebook," kata suami.

"Jangan, Bang, jangan," jawabku kemudian.

"Memang kenapa, Dek?"

"Facebook ini ibarat pisau dapur, Bang,"

"Kok pisau dapur?"

"Gitulah, Bang, bisa berguna untuk iris bawang tapi bisa juga nikam orang, bahkan nikam diri sendiri pun bisa."

"Tumben bicaranya kek gitu, Dek," kata suami, nada suaranya kedengeran serius.

"Itu hanya perumpaan, Bang."

"Iya, Abang tahu itu perumpamaan, tapi kenapa? Apakah Adek gak percaya sama Abang?" suami kok malah serius menanggapinya.

"Bukan gak percaya, Bang, pelakor banyak bergentayangan di Facebook,"

"Sama yang gak jelas saja Abang setia sampai belasan tahun, apalagi yang nyata ada di depan mata,".

"Siapa yang gak jelas, Rara lagi kan, Bang?"

"Iya, Abang bisa setia padahal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Maini Subono
novelnya bagus,kata²nya mudah di mengerti,ga bertele2
goodnovel comment avatar
Nazilatul Ifroh
novel yang penuh dengan pembelajaran hidup,. akhlak is number one. good..
goodnovel comment avatar
Tisiti Khodijah
sukalah sama novel satu ini melokal banget
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status