Share

BAB 151 Peluru

"APAA?" Aliesha tentu saja terkejut.

"Iya, Non. Sebaiknya Non Aliesha keluar sebentar untuk melihat keadaannya." Pesan dari seorang pengawal Kakek yang dikatakan kepada Aliesha.

Wanita cantik itupun bangkit dari duduk dan keluar membuka pintu. Semua orang terkejut dan khawatir kalau terjadi sesuatu.

"Aliesha, mau ke mana?" Papa mertuanya bertanya dan mendekat.

Rupanya semua anggota keluarga duduk di depan ruang ICU untuk menjaga dan memantau keadaan Benedict.

"Ayah... masuk ke IGD karena tertembak!" Ucapnya lirih.

Betapa kasihannya ketika orang-orang melihat wanita itu, yang di saat suaminya terkena musibah kecelakaan dan tak sadarkan diri, sekarang Ayahnya juga mengalami kecelakaan tertembak.

"Apa yang terjadi?" Tanya mertuanya.

"Belum tahu, Pa. Saya masih mau ke sana. Mungkin memang hari ini adalah hari ujian dalam hidupku!"

Badannya lemah dan berjalan menuju IGD diantarkan oleh pembantu yang selalu menyertainya.

"Ricky, lihat kondisi Ayahnya. Siapa tahu parah!" Kata mertu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status