Sementara itu saat ini Syifa sedang ikut Papah Rangga mengurusi bisnis restoran dan juga kafenya. Pengngujung restoran hari ini cukup ramai jadinya Syifa sedikit kesal karena Papah Rangag sibuk melayani para pelanggan bersama dengan beberapa karyawan lainnya. "Oppa juga sibuk banget dari tadi mondar-mandir terus sementara itu disini sendirian terus," guamam Syifa.Papah Rangga yang sudah selesai mengantarkan pesanan ke meja pelanggan tidak sengaja melihat Syifa yang sedang melamun sendirian dengan raut wajah yang sedih, Papah Rangga langsung menengok kearah ruangan restoran miliknya. "Pelanggan lagi ramai-ramainya lagi tapi Syifa kayanya lagi sedih karena enggak ada yang ngajak main," batin Papah Rangga yang langsung menghampiri Syifa."Syifa," ucap Papah Rangga dengan lembut sambil duduk disamping cucunya."Syifa kenapa kok diem terus sih?" tanya Papah Rangga."Syifa kesel sih kenapa coba Opa sama Mama itu sibuk-sibuk banget, aku juga pengen main sama kalian,"ucap Syifa.Mendengar ce
Setelah sampai di taman Maura pun langsung me gaja Syifa untuk duduk, ia juga tidak lupa memberikan es cream yang dibawanya kepada Syifa. "Ini Es krim nya Syifa, Tante beliin spesial hanya untuk kamu," ujar Maura yang selalu bersikap baik kepada Syifa karena ia sangat tahu jika gadis kecil yang saat ini sedang bersamanya itu bisa dimanfaatkan dengan sangat baik."Wah, makasih banyak ya Tante," jawab Syifa yang kemudian langsung memakan es cream yang dibelikan oleh Maura, raut wajah Syifa begitu sangat senang, ia tidak kesepian lagi, ia serasa memiliki seorang yang siap mendengarkan semua celotehan lucunya."Syifa Tante mau tanya deh," ucap Maura."Tanya apa Tan?""Sekarang ini Tante enggak pernah lihat kamu main bareng kaya gini Mama kamu, Mama Sava," ucap Maura mulai memancing.Syifa yang tadinya ceria langsung murung dan menundukkan kepalanya lagi ketika Maura mulai membahas Sola Savana karena memang saat ini Savana memang sedang sibuk-sibuknya bekerja hingga kurang waktu untuk berm
Mama Yunita yang merasa bosan karena setiap harinya harus di rumah terus akhirnya sekarang ia memutuskan untuk pergi ke kantor meskipun tidak untuk bekerja dan hanya mengecek bagaimana kondisi kantor perusahaan peninggalan suaminya itu namun sudah cukup membuat hatinya merasa sangat senang. "Tolong antar saya ke kantor ya," ucap Mama Yunita pada salah satu sopir di rumahnya."Apa Bu? Ke kantor?" tanya sopir itu yang sepertinya terkejut dengan perkataan Mama Yunita."Iya," sahutnya.Raut wajah sopir itu tampak tegang karena ia takut dimarahi Xabiru jika ia salah. "T-tapi Bu?" ucap sopir itu dengan gugup.Setelah itu Mama Yunita langsung tersenyum karena ia langsung paham dengan maksud sopir pribadinya itu. "Kamu tenang aja enggak usah takut sama Mas Biru nanti saya bilang sama Biru kalau saya mau main ke kantor," jelas Mama Yunita."Oh baik kalau begitu, ayo Bu saya antar," sahut sopir pribadi itu yang langsung membukakan pintu mobil Toyota Alphard.Setelah itu Mama Yunita langsung mas
Savana masuk ke ruangan Xabiru dengan membawakan minuman untuk Mama Yunita. "Permisi, Pak, Ibu," ucap Savana dengan sangat ramah dan senyuman manis di wajahnya menggambarkan ketulusan hati dan jiwanya.Mama Yunita yang tadinya sedang asyik menggobrol dengan Xabiru langsung mengalihkan pandangannya kepada Savana. "Wah terimakasih banyak ya," ucap Mama Yunita."Iya baik sama-sama Bu, kalau begitu saya permisi ke belakang dulu," ucap Savana.Penampilan Savana yang sangat rapih dan cantik meskipun menggunakan seragam kantor sebagai cleaning servis. Hal itu langsung membuat Mama Yunita begitu sangat menyukai Savana. "Kamu Office Girl baru ya disini?" tanya Mama Yunita.Savana hanya mengangguk dan tersenyum. "Bukan Office Girl Ma, tapi dia adalah calon menantu Mama," sambung Xabiru yang sontak langsung membuat Savana terkejut seketika."Apa maksud dari ucapan Pak Xabiru? Aku enggak salah dengar kan?" tanya Savana pada dirinya sendiri dalam hatinya."Kamu yang bener Xabiru masa calon mantu M
Setiap orang pasti memiliki kisah cintanya yang tidak terlupakan, entah itu cinta pertama yang manis maupun menyakitkan, ataupun kisah cinta yang tidak tersampaikan maupun kisah cinta yang penuh penyesalan.Savana adalah perempuan cantik, cerdas, mandiri, berwawasan luas dan juga baik hati.Dia merupakan Manajer muda di sebuah Perusahaan besar yang ada di Jakarta. Savana memiliki adik perempuan yang bernama Maura. Maura yang sejak kecil selalu dimanjakan oleh orang tuanya terutama ibunya, tumbuh menjadi pribadi yang tidak bisa bersikap dewasa, egois, manja, tidak bisa hidup susah, dan enggan bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri.Sehingga savana selalu mengalah. Tugas kuliah Maura saja Savana yang mengerjakan. Apa yang savana miliki Maura menginginkannya. Tanpa mereka ketahui bahwa mereka mencintai pria yang sama yaitu Aksa Pengusaha muda kaya dan juga tampan.Hubungan persaudaraan mereka yang dari awal sudah tidak baik, menjadi semakin bu
Sementara itu savana telah sampai di Price kafe dan tengah duduk untuk menunggu Aksa yang tidak kunjung datang. Namun tiba-tiba ada pria pegawai kafe yang memberinya satu buah kotak yang berisi kue ulang tahun yang sangat cantik.Savana yang merasa heran pun langsung bertanya pada pegawai kafe itu karena ia tidak pernah merasa membeli kue ulang tahun."Loh Mas? Saya kan enggak pesen kue?" tanya Savana."Tapi kue ini untuk Mbak, ini ada suratnya," tutur seorang pegawai kafe sambil tersenyum ke arah Savana."Saya carikan kamu kue ini pengganti kue kamu yang hancur," tulis Xabiru."Oh jadi kue ini dari laki-laki tadi yang udah nolongin aku," gumam Savana pelan, yang memberikan kue tersebut ternyata Xabiru pria tampan yg mengantar dan menolongnya saat ia di jambret hingga terjatuh di jalanan tadi."Ya ampun ini kuenya bagus banget," ucap Savana dengan senyum lebar di wajahnya.Tiba-tiba datang seorang laki-laki dan menutup mata Savana dar
Aksa segera mengambil sebuah kotak kecil berwarna merah dari saku jas yang dipakainya, ternyata ada satu buah cincin berlian mewah. "Sava kamu maukan jadi pendamping hidup aku?" tanya Aksa dengan senyuman dan menatap wajah Savana dengan penuh cinta.Rona merah terkuras dari wajahnya. "Iya aku mau," sahut Savana yang tertunduk malu sambil tersenyum tipis.Aksa mengangkat tangan kanannya ke atas "Yes, Alhamdulillah!" ucap Aksa dengan wajah penuh kegembiraan.Sambil tersenyum lebar, Aksa segera memakaikan cincin mewah itu pada jari manis Savana. "Cincin yang cantik untuk seorang Putri yang cantik." tutur Aksa dengan nada menggoda. Aksa pun mencium tangan Savana dengan senyum bahagia di wajahnya."I love you tuan putri," ucap Aksa sambil tersenyum dan menatap mata Savana.wajah cantiknya berubah merah muda. "l love you to kak," sahut Savana sambil tersipu malu.Setelah itu Aksa kembali menyalakan mesin mobilnya dan segera mengantarkan Savana unt
"Gue lagi badmood Kak, nanti lagi ceritanya," teriak Maura dari lantai dua.Setelah Mama Maia dan Maura pergi ke kamar, Papa Rangga meminta Savana untuk segera bersih-bersih lalu tidur dan beristirahat karena besok ia akan dilamar secara resmi oleh Aksa, Savana pun memeluk erat Papanya dan menuruti permintaan Papanya untuk segera bersih-bersih lalu beristirahat dan tidur.Setelah selesai mandi, Savana duduk di atas ranjang kamarnya ia membuka handphonenya dan ternyata ada pesan dari Aksa ia pun sangat gembira saat membuka pesan dari Aksa."Selamat malam sayang, see you tomorrow, tidur yang nyenyak ya," tulis Aksa.Savana pun tersenyum manis saat membalas pesan yang di kirim aksa."Iya kak, selamat beristirahat kak," balas Savana sambil tersenyum melihat isi pesan Aksa."Udah waktunya buat aku tidur, aku gak sabar buat nunggu acara besok," gumam Savana pelan sambil tersenyum lebar.Savana pun segera meletakkan handphonenya di mej