Share

Pagi itu

Pagi itu

Pagi tiba suara riuh kicau burung terdengar begitu merdu, pemandangan sejuk matahari mulai bersinar menampakkan sinarnya  setelah bersembunyi di balik awan, pagi hari aktivitas di mulai. Dengan semangat pagi, senyum pagi dan jiwa yang pagi.

Tapi tidak dengan shelomitha paginya serasa hancur, menghantam seluruh tubuhnnya menjadi beku. Tepatnya satu jam yang lalu ia menerima sebuah paket, yang berisi  foto-foto kemesraan sang suami dengan Adik kandungnya, dunia seolah berhenti sedetik setelah itu.

Ya Allah cobaan Apa lagi ini ya Robb,,Hamba tahu Engkau tidak akan memberi cobaan di batas kemampuanku. Suamiku yang selama ini aku percaya ternyata Ia menghianati aku. Apa yang harus aku lakukan? baru semalam kita bercumbu mesra, paginya ia bercumbu dengan wanita lain.

Shelomita berada di pojok kamar mandi ia memutar shower hingga tubuhnya jatuh lunglai kebawah, Sungguh ini begitu menyakitkan, sebuah vidio mereka berdua dikirim lewat Aplikasi hijau. semenit, setengah jam, hingga dua jam ia berada dikamar mandi. Mbok Darmi yang biasana melihat Mitha menemani Rania tak ia dapati. Mbok Darmi curiga lalu bergegas naik kekamar atas.

Tok tok tok 

Sepi

Mbok Darmi masuk tidak ada, hanya terdengar suara air yang mengalir terdengar sampai di luar kamar mandi, mbok Darmi bergegas masuk dan dilihatnya sang Nyonya sudah tak sadarkan diri.

Nyonya, Nyonya sadar Nyonya

Tolong tolong tolong 

Rania berlari dengan Sang paman yang kebetulan mampir ke Rumah kakaknya.

"Ya Allah mbok kenapa dengan mbak Mitha?" Tanya Fiko yang bingung melihat mbakyu nya.

"Tidak tau Den Fiko, Mbok cari-cari ga ada ternyata dikamar Mandi!" jawab mbok Darmi cemas.

"Cepat ganti bajunya Mbok, Baru kita bawa ke rumah Sakit," ucap Fiko gugup

"Injih Den Fiko." mbok Darmi lalu mengganti baju milik Mitha yang sudah tak sadarkan diri.

Selang berapa menit Shelomitha sudah berada dalam kamar IGD, tubuhnya yang lemas dan kondisi berendam di air membuat kondisinya drop. Shelomitha sadar , ia melihat ada dimana dirinya? tanpa terasa ia menginggat kejadian beberapa waktu lalu.

 Mitha menyeka air matanya yang jatuh, lalu sama Dokter, Mitha dipindahkan di ruang kamar inab.

"Den fiko?" Apa Den Bram ndak dikasih tau kalau Nyonya sakit?" tanya simbok pada Fiko.

"Ponselnya tidak aktif mbok, sudah berapa kali Fiko telepon tapi tidak diangkat." jawab fiko.

"Raka sudah waktunya pulang Den, siapa yang akan menjemput Raka, Den Fiko?"  

"Mbok saja diantar sama mang Kardi yang jemput biar aku yang nungguin Mbak Mitha sama  Rania disini," ucap Fiko sambil menggendong Rania.

"Injih Den, Mbok pamit dulu?" ucap mbok Darmi

"Ya mbok, Hati-hati."

Fiko memandang mbak Mitha, Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa mbak Mitha menangis, biasanya kelurganya selalu bahagia, baru kali ini Fiko melihatnya menangis.

Dikantor Bram masih menyelesaikan tugasnya, seharian sibuk hingga tidak sempat pegang ponsel.

Ponsel baru dinyalakan dan langsung berdering 

[Hallo Mas]

[Iya Ada apa?]

[Bisa kita ketemu Siska rindu]

[Mas banyak pekerjaan, bisa lain waktu]

[Ayolah mas?]

[Maaf, ndak bisa]

Lama-lama wanita ini menjengkelkan, ucap Bram sambil membanting ponselnya ke atas sofa tempat kerjanya.

Mbok Darmi beserta Raka kerumah sakit, ia begitu cemas sejak kecil ia belum pernah melihat nyonyanya seperti ini. mbok Darmi takut kalau terjadi apa-apa sama Mitha, Ayahnya menitipkan ke pada dirinya, Mereka lalu masuk dalam kamar Mitha, Dilihatnya Mitha masih dalam keadaan down. Pandangannya kosong hanya air mata yang mengalir dipelupuk matanya.

"Nyonya Mitha?" tanya mbok Darmi pada Mitha.

Diam 

"Nyonya shelomitha. Ucap mbok Darmi Sambil memegang tangan Mitha.

"Iya Mbok ." jawab Mitha lemas tak bertenaga.

"Nyonya, Apapun masalahnya ingatlah ada Raka sama Rania, mereka masih membutuhkan Bundanya. Mbok ndak harus tahu masalahnya tapi tolong Nyonya, sabar, Iklas masih ada Gusti Allah yang ada disamping kita.

"Mbok, Mitha butuh pelukannya Mbok Darmi?" ucap Mitha sambil memeluk mbok Darmi.

"Sini," ucap mbok Darmi sambil memeluk nyonya kesayangannya.

Fiko memperhatikan mbak Mitha, ia yakin ada sesuatu antara mbak Mitha sama mas Bram.

Ponsel mas Bram juga ndak bisa dihubungi, bagaimana ini mama juga lagi keluar kota, ucap Fiko sambil mengucap rambutnya kasar. Sungguh ia tak tega melihat mbak Mitha seperti ini.

***

Mobil Bram melaju dengan kecepatan cepat. Hingga berapa menit mobil sudah berada digarasi rumah, tumben rumah sepi ucapnya, Bram memasuki rumah dilihatnya ruangan demi ruangan sepi, ia berjalan menuju kamar atasnya, dilihatnya bekas air belum kering membasahi kain lantai kamar mandi.

Bram menjatuhkan dirinya diatas ranjang, ia merasa punggung belakangnya seperti ada sesuatu, dilihatnya foto dirinya bersama Siska,

Sitttt

Dasar wanita murahan, dia lakukan ini ke Shelomitha, dimana Mitha? Bram panik di teleponnya ponsel milik istrtrinya lalu berbunyi didekatnya. Di ceknya ponsel milik istrinya dan Bram melihat vidio dirinya dan Siska sedang berhubungan intim. Siska mengambil vidio itu diam-diam, Sitt aku dijebak guman Bram kesal.

Bruggg dilemparnya ponsel sang istri ke dinding hingga hancur berkeping- keping, Ia tak habis pikir jika wanita itu menepati ancamannya, Ia lalu memeriksa ponselnya ternyata ada 50 panggilan dari adiknya. 

Hallo 

[Hallo Ada apa Fiko?]

[Mas, mbakyu dirawat di Rumah Sakit Kasih Bunda.]

[Baik, Mas kesana?]

Mobil silver berjalan menuju Rumah Sakit Hati Bram hancur, sang istri sudah mengetahui perselingkuhannya. Apa yang harus dikatakan Bram untuk meminta Maaf. Mobil sudah terparkir di Rumah sakit ia bergegas masuk ke ruang rawat inab sang istri, 

"Mas Dari tadi di Telepon Ndak diangkat?" tanya Fiko pada kakaknya.

"Mas sibuk Fiko, banyak kerjaan hari ini!" jawab Bram pada Fiko ia memandangi wajah Mitha.

"Hmm," ucap sang adik

Bram berjalan ke arah istrinya, Shelomitha membuang Mukanya melihat ke arah cendela. Bram tidak tahu harus bicara apa, Tapi ia harus berani demi cintanya pada Mitha,

"Kenapa sayang bisa seperti ini?" tanya Bram cemas akan keadaan istrinya.

Diam

Hening

"Heyy Mas sudah Ada disini, ucap Bram sambil memegang punggung tangan istrinya. 

"Mitha hanya bisa mengeluarkan Air mata, kebahagian yang didapat selama ini hancur dalam hitungan detik.

"Mas Minta Maaf Tha?" Tanya Bram lagi pada Mitha.

Sang Dokter masuk

"Permisi pak, Mohon Maaf Pak biarkan Beliau beristirahat, biar kondosinya bisa pulih. Saya akan menyuntikkan vitamin Agar Beliau bisa istirahat tidur.

"Baiklah Dokter," ucap Bram yang berdiri di samping Mitha.

Kecurigaan Fiko benar mereka ada Masalah. Apa yang dilakukan Mas Bram hingga Mbak yu ndak mau melihat wajah Mas Bram ucap Fiko dalam hati. Apa Aku kabari Mama saja ya?

[Mama]

Send

Read sedang mengetik......

[Iya Sayang ada apa? Tanya sang Mama di Aplikasi hijau.]

[Mbak Mitha Sakit Ma, Dirawat inab.]

[Sakit Apa sayang? kemarin Mama habis Telepon MbakYu mu baik-baik saja.]

[Mungkin kecapekan Ma, bohong Fiko pada Sang Mama.]

[Mama baru boleh pulang lusa Sayang, EyangMu juga lagi Sakit. Tapi Mama usahain Mudah-mudahan Eyang mau ditinggal sama Mama.]

[Baik  Ma.]

[Tolong jagain MbakYu mu untuk Mama ya Sayang?]

[Siapp Ma]

Fiko sangat kasihan melihat Mbakyu nya, ia begitu setia, selalu melayani Mas Bram dengan baik, namun ia dihianati dengan perselingkuhan, yang Fiko tidak pernah bayangkan sebelumnya, Fiko pernah merasa iri dengan keluarga kecil Mas Bram, Hari ini Fiko benar-benar muak melihat kelakuan sang kakak.

Bram mengajak Anak-anaknya pulang, Dokter bilang Bram sementara untuk tidak menemui pasien, biar pasien cepat pulih, mbok Darmi menyiapkan makanan untuk anak-anak dan juga Bram, mereka makan Malam dengan Hening.

Mbok Darmi menemani Raka dan juga Rania tidur, Bram berjalan menuju kamar atasnya. Ia menghempaskan tubuhnya diatas ranjang, Ranjang yang selalu membuat hati Bram kehilangan kendali saat bersama sang istri.

Shelomitha di Kamar inab ditemani Fiko sang adik ipar, Fiko merawat mbak Mitha dengan sangat baik, dilihatnya mbak Mitha, sudah mulai bicara. Fiko memberanikan diri untuk bertanya.

"Mbak yu, sebenarnya ada apa? Kenapa bisa mba seperti ini?" Tanya Fiko penasaran pada Mitha.

"Mas Bram main gila sama Siska adik mbak Fiko!" jawab Mitha pada Fiko.

"Apa mbakyu? Ga salah mbak." Ucap Fiko sambil mengusap rambutnya menahan rasa panas di wajahnya.

"Ndak Fik, bahkan Mbak liat vidionya mereka sedang main gila di apartemennya Siska. Ucap Mitha sambil mengeluarkan air mata.

"Apa sih mbakyu yang ada dalam Otaknya Mas Bram? Bisa segila ini. Ucap Fiko kecewa pada kakaknya.

"Mbak juga tidak tau Fiko, tega sekali Mas Mu berbuat seperti ini, Mbak ndak habis pikir, kenapa harus dengan Siska Fiko."

"Fiko juga ndak tau mbakyu? Fiko juga pernah lihat mungkin sekitar tiga bulan yang lalu, mereka bersama di mall bersama Raka, ya Fiko pikir karena mereka ketemu secara ndak sengaja."

"Hmmm.."

"Apa mbakyu akan memaafkan Mas Bram?" tanya Fiko pada mitha.

"Sebuah penghianatan Apakah harus di MAAF kan Fiko!" jawab Mitha gundah.

Fiko hanya bisa Diam tak berani berkata lagi ia takut jika Mbak Mitha terluka lebih dalam lagi.

Next.....

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status