"Steve, kenapa kau diam? Pilih senjata mana yang akan kau gunakan untuk membunuh anak iblis itu," tegur Daniel.Steve hanya diam mematung di tempatnya sambil menatap nanar tiga benda mematikan yang harus ia pilih untuk menghabisi nyawa seorang anak kecil tidak berdosa, tubuhnya gemetaran dan ia tidak berani mengambil ataupun menatap satu senjata yang dijajar rapi di atas meja oleh sang CEO.BRAAAKKKK!! Daniel kembali menghantam meja dengan bogem mentahnya hingga permukaan meja yang terbuat dari kayu itu menjadi retak."STEVE, CEPAT PILIH!!" Daniel kembali membentak Steve, amarahnya sudah mencapai ke ubun-ubun karena tak kunjung mendapatkan jawaban dari sang anak buah.Steve tersentak kaget hingga ia reflek bersimpuh di lantai tepat di hadapan sang CEO, wajahnya tampak pucat pasi dan seluruh kekuatannya lumer bagaikan mentega yang dipanaskan di atas penggorengan saat ia dihadapkan oleh satu pilihan yang sangat sulit. Steve bisa dengan mudahnya menghabisi siapapun yang berani menyerang
"RYO!! RYOO!!" Alice membuka kasar pintu mobil dan langsung berlari kencang masuk ke dalam mansion megah untuk mencari sang pimpinan Yakuza.Alice berlari menaiki tangga menuju ke kamar Ryo tanpa memakai alas kaki akan tetapi ia tidak menemukan siapapun di kamar sehingga ia kembali berlari menuruni tangga dengan tergesa-gesa hingga ia tersandung pinggiran anak tangga, tapi untungnya ada Mark yang dengan sigap menangkap Alice sehingga wanita bermata biru indah itu tidak sampai terjatuh dan terluka."Alice, kau baik-baik saja? Apa yang terjadi? Kenapa kau terlihat sangat panik?" Tanya Mark."Mark ... Mark!! Ryo ... mana Ryo?""Ryo dan Jane sedang menemani Andrew bermain di taman," jawab Mark yang masih memegangi kedua lengan Alice.Alice reflek menyingkirkan tangan Mark dari lengannya dan kembali berlari tanpa alas kaki menuju ke taman yang berada di belakang rumah. "RYO!! RYOOO!!" Teriaknya sambil terus berlari.Ryo, Jane dan Andrew sontak menoleh bersamaan setelah mendengar suara teri
"Daniel ...." Ryo berlari kecil memasuki villa mewah untuk mencari sepupunya, ia berkeliling menyusuri satu per satu ruangan yang tampak sepi hingga akhirnya langkah kakinya terhenti di bangku taman.Ryo berjalan mendekati Daniel yang sedang minum bir sambil duduk di bangku taman, netranya tiba-tiba tertuju ke dua pistol desert eagle yang tergeletak di atas meja yang membuatnya bertanya-tanya di dalam hati."Daniel, kau ada di sini rupanya."Daniel tampak terkejut dengan kedatangan Ryo sehingga ia reflek menyambar pistolnya lalu menodongkannya ke arah sepupunya. "SHIT, RYO!! Apa yang sedang kau lakukan di sini?!""Aku datang ke sini untuk bicara denganmu," jawab Ryo.Daniel sontak berdiri dan wajahnya menunjukkan kemarahan setelah melihat kedatangan Ryo. "APA KAU SUDAH GILA?! Kau meninggalkan Alice dan Jane sendirian di rumah saat situasi genting seperti ini?!""Ada Mark dan beberapa petugas polisi yang berjaga di rumah jadi kau tidak perlu khawatir," jawab Ryo. "Daniel, kau mau keman
"Helena, serahkan dirimu kepada polisi dan kau akan mendapatkan keringanan hukuman," ucap Mark sambil menodongkan pistolnya dan menyembunyikan Alice di belakang tubuh atletisnya.Mark berjalan menyamping secara perlahan saat Helena berjalan mendekatinya, ia terus melindungi Alice dan Andrew dengan menggunakan tubuhnya karena ia tahu betul saat ini Alice lah yang menjadi target Helena."Aku tidak ingin berbicara atau berurusan denganmu, Mark!! Jadi, cepat menyingkir atau aku tidak akan segan untuk menembakmu," ujar Helena."Alice dan Andrew adalah keluargaku dan aku tidak akan pernah membiarkanmu menyakiti mereka berdua," balas Mark."Mark Myers, jangan membuatku marah atau kau akan menerima akibatnya," ujar Helena memperingatkan."Alice, cepat bawa Andrew ke ruang rahasia. Aku yang akan menangani pelacur sialan itu," titah Mark dengan berbisik."lalu bagaimana denganmu?" Tanya Alice."Aku akan baik-baik saja," jawab Mark."MARK MYERS!! CEPAT MENYINGKIR DAN JANGAN HALANGI AKU UNTUK MEM
Babe, bagaimana keadaanmu? Apa kau baik-baik saja?" Tanya Daniel kepada sang istri begitu ia memasuki ruang perawatan.Daniel mencium kening serta bibir istrinya sambil mengusap lembut puncak kepala sang istri, tatapan matanya yang selalu tampak dingin dan tajam seketika berubah hangat penuh cinta saat menatap sang istri apalagi saat ini istrinya sedang terluka sehingga Daniel memberikan perhatian penuh kepada sang istri tercinta."Aku baik-baik saja, jangan khawatir. Kenapa kau baru datang?" Jawab Alice dengan suara lemah."Ada urusan kantor yang harus aku selesaikan," bohong Daniel.Pintu kamar perawatan tiba-tiba terbuka dan Ryo masuk sambil menunjukkan ekspresi wajah kesal yang langsung ia samarkan dengan senyum palsunya saat Alice menatapnya. "Hai, Alice. Bagaimana kabarmu?" Tanyanya."Aku baik-baik saja," jawab Alice."Apa kau tidak keberatan kalau aku meminjam suamimu sebentar? Aku akan meminta Jane untuk menemanimu dan Andrew," tanya Ryo sambil tersenyum."Ya, bawa saja. Kalau
"SHIT!! Gadis itu mencopet dompetku," seru Mark kesal.Mark berlari mengejar sang gadis hingga ia tidak sadar telah memasuki area apartemen MYS, netra hijau beningnya tampak sibuk menyapu sekeliling tempat dan ia akhirnya setelah menemukan gadis berambut hitam panjang setelah mencarinya lebih dari 15 menit.Gadis cantik itu tengah membayar pengantar pizza dengan menggunakan uang yang diambilnya dari dompet Mark, setelah membayar pesanan pizza barulah sang gadis berjalan menaiki tangga menuju ke lantai 3."Damn!! Jadi kau menggunakan uangku untuk membeli pizza, huh?! Aku akan melemparmu ke dalam penjara sebelum kau memakan pizza-pizza itu," gumam Mark.Mark kembali berlari menaiki tangga mengikuti sang gadis dan ia berhasil meringkus sang pencopet tepat di depan unit 117, lelaki tampan bertubuh tegap itu menyambar lengan langsing lalu melipatnya ke belakang tubuh kemudian memborgolnya hingga kotak-kotak pizza yang dipegang oleh sang gadis berjatuhan ke lantai."Akkhh!! Kau siapa? Beran
"Apa kau telah menghamili gadis itu makanya sekarang kau datang ke kantorku untuk meminta tolong?" Tuduh Daniel tanpa basa-basi.Mata Mark dan Mia seketika membelalak setelah mendapatkan tuduhan dari sang CEO. Mark tertawa sarkas setelah mendapat tuduhan dari kakaknya, ia berjalan duduk di kursi dan berhadap-hadapan dengan sang kakak."Jangan bercanda, Kak. Bagaimana mungkin aku bisa menghamili seorang gadis?" Ujar Mark."Tentu saja kau bisa melakukannya karena kau laki-laki," timpal Daniel."Kak Daniel, jangan bercanda. Aku datang ke sini untuk meminta pekerjaan di perusahaan--""Jadi kau sudah bosan jadi polisi dan ingin jadi pengusaha?" Potong Daniel."Astaga, Kak Daniel!! Tolong dengarkan ucapanku dulu sampai selesai, aku ingin kakak mencarikan pekerjaan untuk temanku karena dia sangat membutuhkan pekerjaan," ucap Mark sambil menyuruh Mia duduk di kursi sampingnya.Daniel menatap Mia dengan tatapan dingin saat sang gadis cantik berjalan mendekat, tampaknya ia sedang menganalisa pe
Nasib sial kini menimpa Mia yang baru sehari bekerja di perusahaan Myers, ia harus menyelesaikan pekerjaan yang sangat banyak hingga ia terpaksa pulang larut malam dan bus yang terakhir sudah lewat sehingga gadis cantik bertubuh langsing itu terpaksa pulang dengan jalan berjalan kaki menuju ke apartemen MYS yang jaraknya lumayan jauh dari perusahaan Myers.Mia tersesat, ia melewati jalan berbahaya dan rawan kejahatan. Langkah kaki Mia terhenti dan ia langsung berbalik arah saat melihat beberapa anggota gengster yang sedang minum-minum di jalan. Kesialan Mia dimulai saat anggota gengster itu melihatnya dan kini sedang mengejar sang gadis."Apa yang kalian inginkan? A ... aku tidak punya uang jadi tolong jangan ganggu aku," ucap gadis cantik bermata biru tersebut."Tidak ada uang tidak masalah, karena kami hanya butuh tubuhmu untuk menghangatkan tubuh kami dari dinginnya angin malam," ucap salah satu pria."Jangan mendekat!! Tolong, biarkan aku pergi dan aku janji tidak akan melaporkan