"Anna!" panggil suara bass yang dalam dan lembut itu membuat Annastacia menoleh ke kanan.
"Ohh ... hai, Dokter John. Apa kau ada jadwal operasi hari ini?" balas Anna menatap John dengan datar. Hatinya masih galau untuk memberitahunya perkembangan yang buruk tentang hubungannya dengan JC.
"Tidak ada. Aku memang khusus mencarimu, Sayang," jawab pria itu.
Tangan John merengkuh tubuh Anna ke dalam pelukannya. Dia sangat rindu setelah beberapa hari mereka berpisah dan mendapat laporan absensi Anna di rumah sakit selama 3 hari yang membuatnya merasa bingung kemana Anna menghilang.
"John bisakah kita berbicara di kafetaria saja sambil makan siang. Kebetulan sudah jam 12 lewat," usul Anna karena tidak enak dilihat sedang bermesraan dengan John oleh kolega-koleganya di rumah sakit.
"Tentu. Ayo," sahut John lalu menggenggam tangan Anna menuju lift ke lantai 5, tempat kafetaria berada.
Saat berada di dalam lift mereka hanya saling menatap tanpa berbica
Detektif swasta yang disewa JC untuk membuntuti Annastacia di Grenada bernama Ronald Keller. Pria itu mengirimkan segala aktivitas Anna dalam foto-foto melalui pesan W A. Termasuk persiapan pernikahan Anna dengan John di bridal.Dia berpura-pura ingin menyewa tuxedo untuk menghadiri resepsi pernikahan saudaranya. Ronald mengambil foto-foto saat Anna dan John melakukan fitting baju pengantin di bridal Lily Callas itu.Keahlian detektif Ronald Keller tidak perlu diragukan lagi, diapun mendapatkan undangan pernikahan Annastacia dan John di rumah sakit Wyndham International. Dia mendokumentasikan undangan pernikahan itu halaman demi halaman dengan kamera ponselnya lalu mengirimkannya juga ke JC.Tentu saja fakta itu membuat JC berang, Anna sekali lagi telah menentangnya dengan menyiapkan pernikahannya dengan John. Padahal mereka berdua telah menikah secara agama di Santorini beberapa hari yang lalu.Sementara itu dalam setiap perbincangannya
Selama berada di perjalanan, JC selalu memperlakukan Anna dengan hangat sekalipun dia tahu Anna telah mengkhianatinya dengan John. Dia terus menempel pada Anna"Uugghhh ... mmm ... Jason, kau kuat sekali!" racau Anna ketika mereka bermain cinta di dalam kabin pesawat jet pribadi itu.JC memangku tubuh Anna sementara istrinya itu menghentakkan tubuhnya di atas pangkal pahanya. Sudah 30 menit lebih, mereka saling menikmati gesekan tubuh satu sama lain, tetapi masih belum juga JC puas dan mencapai puncaknya."Apa kau lelah, Anna? Sebentar lagi aku sampai, berdirilah," ujar JC lalu Anna pun menurutinya dengan berdiri memisahkan dirinya dari tubuh JC.Pria itu membawa Anna berdiri menyandar ke salah satu sisi dinding kabin lalu menyatukan kembali tubuh mereka. Anna bergelanyut lemah di tubuh JC, dia pasrah ketika milik JC yang begitu perkasa menghunjamnya berulang kali ke dalam inti tubuhnya yang berdenyut-denyut terangsang hebat hingga akhirnya memandik
"Jangan, JC! Biar aku sendiri yang menjawab panggilan telepon itu," jawab Anna dengan tidak nyaman. Itu bisa saja John atau pihak rumah sakit yang menghubunginya.Namun, JC tidak ingin melepaskan tubuh Anna dari kungkungannya. Dia tetap menindih wanita itu dan membelenggu kedua tangannya di atas kepala hingga Anna memprotes tindakannya.Mulut JC membungkam protes itu, dia tidak peduli dengan ponsel yang terus berdering itu. Dia tidak suka kesenangannya diganggu oleh siapapun. Anna sedang melayani birahinya dan tidak ada yang boleh mengalihkan perhatian Anna darinya.Napas Anna tersengal-sengal saat bibirnya terlepas dari mulut JC yang ganas. Bibirnya terasa kebas dan membengkak."Hentikan, Jason! Kau kasar!" protes Anna ketika JC masih bermain dengan tubuhnya seolah enggan berhenti sementara dering di ponselnya sama sekali tak menyerah."Kurasa itu dari John bila mengingat kekeraskepalaannya. Hahaha. Aku bisa membayangkan betapa buruknya waja
Pesiar JC bersama Anna selama 3 hari di Amsterdam sangat menyenangkan. Mereka menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan di musem yang banyak berada di pusat kota Amsterdam, berjalan-jalan di pasar tradisional Belanda yang tertata rapi menjual hasil perkebunan dan peternakannya, dan juga naik kapal speed boat mengelilingi sungai di sekitar hotel tempat mereka menginap.Di malam hari JC mengajak Anna makan malam romantis di restoran tengah kota yang menawarkan masakan khas tradisional Belanda yang kaya akan bumbu rempah. JC membeli beberapa desert dari bakery untuk dinikmati bersama Anna di kamar hotel.Hingga pada Senin dini hari, mereka dijemput oleh pilot private jet di bandara Schiphol, Amsterdam, untuk kembali ke Grenada mengantar Anna dan berlanjut ke California ke tempat JC bekerja.Pagi itu John sengaja menunggu Anna di lobi utama rumah sakit Wyndham International. Sudah 3 hari ponsel Anna dimatikan, dia tidak dapat menghubungi kekasih sekaligus
Besok pagi, Anna akan menikah dengan John di kantor catatan sipil Kota Dennery. Memang dalam hati Anna, ini semua tak mudah. Ada satu sisi dalam hatinya yang berpihak pada JC, terlepas dari segala perlakuan buruk JC yang mesum dan cenderung pemaksa. Pemuda itu sangat mencintai Anna.Maka dari itu, Anna tak berani membayangkan dirinya harus menghadapi kemarahan JC ketika mengetahui dirinya menikah dengan John. Secara hukum legal tentunya pernikahannya dengan John yang akan diakui oleh negara dan sah.Ponsel Anna berdering menjelang tengah malam, tertera id caller 'Jason', Anna segera menjawabnya."Halo, Jason. Tumben menelepon tengah malam begini?" sapa Anna."Halo, Anna. Apa kau menonton TV tadi? Aku memenangkan Grammy sebagai penyanyi solo pria terbaik. Rasanya aku sangat bahagia," balas JC dengan emosi yang meluap-luap."Wow, selamat kalau begitu, Jason. Kau hebat!" puji Anna dengan tulus. Dia turut berbahagia untuk keberhasilan JC.
Akhirnya, 3 hari setelah menikah di balai kota, pesta perayaan pernikahan John dan Annastacia diselenggarakan dengan meriah di ballroom hotel bintang 5 yang ada di kota Auburn daerah asal keluarga besar Baldere yaitu Hotel Atlantic Starlet.Pot-pot berisi bunga mawar, peony, anggrek, dan lily segar mendekorasi ballroom mewah seluas 1500 m2 itu. Lampu kristal bersinar terang menghiasi langit-langit ruangan di antara bentangan kain warna merah, pink, dan putih.Alunan musik mini orkestra mengiringi nyanyian biduanita berpakaian elegan di panggung menghibur para tamu yang hadir di pesta pernikahan John dan Anna. Sementara kedua mempelai diapit oleh kedua orangtua mereka di sisi kanan kiri di pelaminan menerima ucapan selamat dari para tamu.Lautan manusia memenuhi ballroom itu untuk merayakan pernikahan dua dokter muda yang sukses dari Wyndham Hospital International. John tampak gagah dalam balutan tuxedo hitam buatan Armani dengan dasi kupu-kupu. Dan Annastacia ta
Kedua pria kekar suruhan JC itu mengangkut tubuh Anna masuk ke dalam private jet yang telah terparkir di bandara international Grenada selama 2 jam. JC yang melihat mereka tiba pun menyeringai puas.Ben membaringkan Anna di kursi penumpang sebelah JC. Wanita muda itu masih tak sadarkan diri akibat menghirup Chloroform, tubuhnya lemas lunglai dengan kelopak mata tertutup."Good job, Ben, Kyle!" JC mengeluarkan segepok uang tunai dalam bentuk dolar dari tas selempangnya lalu menyerahkannya pada Kyle sebagai bayaran pekerjaan mereka menculik Anna untuknya.Kyle menerima segepok uang dolar itu dengan mata berbinar senang. "Thank you, Bos! Kami pamit dulu, senang berbisnis denganmu," ujarnya lalu keluar dari kabin pesawat bersama rekannya itu."Brad, katakan pada Kapten Conrad Lewis, kita bisa berangkat sekarang. Perjalanannya akan sangat jauh kali ini, kuharap segalanya dapat berjalan lancar," perintah JC pada bodguard kepercayaannya, Brad Lennin.
Tepat ketika pesawat jet pribadi itu melintasi Samudera Pasifik menuju ke Indonesia, Annastacia mulai mendapatkan kesadarannya setelah tertidur karena terbius begitu lama.Saat dia terbangun, ia berada dalam pelukan tubuh yang kekar dengan lengan yang kokoh. Aroma parfum musk segar dan udara pantai yang terkesan maskulin khas JC menyapa indera penciuman Anna.Setelah pikirannya kembali normal dan teringat bahwa dia tadi menjalani pesta perayaan pernikahannya dengan John, diapun menjerit lalu meronta-ronta berusaha melepaskan diri dari dekapan JC yang sedang tertidur."Aahh ... ada apa, Anna? Kau mengagetkanku," ujar JC kembali ke alam sadarnya dan menatap Anna yang kini berdiri di hadapannya di dalam kabin pesawat. Wajah Anna pucat pasi dan panik."Apa yang kau lakukan kepadaku, Jason?!" seru Anna emosional menunjuk-nunjuk wajah JC.Namun, JC sebaliknya tetap tenang malahan tersenyum menatap Anna. "Aku membawa istriku berpesiar seperti biasan