Seusai sarapan lezat yang mengenyangkan, Anna berpamitan pada JC untuk berangkat kerja. Dia menyetir sendiri Mini Cooper berwarna maroon miliknya itu ke Wyndham International Hospital.
JC melepas kepergian Anna di lobi Hotel Northern Light itu dengan lambaian tangan. Hari ini adalah hari terakhir tour concert JC. Dia akan tampil di sebuah mall besar di Grenada, acaranya indoor untungnya. Cuaca winter kali ini begitu buruk, salju turun terus sepanjang hari. JC tidak yakin penonton konsernya akan sebanyak biasanya.
Sementara Anna menyetir mobilnya melalui jalanan bersalju dengan hati-hati. Sepanjang perjalanan ke rumah sakit dia melihat banyak mobil derek beroperasi memindahkan mobil-mobil yang macet karena cuaca yang bersalju parah ini. Anna berharap pasiennya hari ini tidak akan membludak karena kecelakaan lalu lintas.
Akhirnya, diapun sampai di parkiran basement Wyndham International Hospital, tempat kerjanya. Anna turun membawa buket bunga pemberian JC dan mem
Acara pertunangan sederhana itu hanya berlangsung sebentar saja karena rumah sakit itu sangat sibuk. John mengajak Anna ke ruangan kerjanya sebentar, dia masih ingin berbicara empat mata dengan gadis tunangannya itu.Mereka berdua pun naik lift ke lantai 12, lantai teratas gedung rumah sakit besar itu."Apa kau gugup, Anna?" tanya John iseng.Anna melonjak di tempatnya karena sempat melamun sebentar saat mereka berdua terdiam. "Ehh ... oohh ... tidak gugup, hanya masih merasa bingung. Segalanya berjalan di luar kendaliku," jawabnya jujur.Mereka berdua pun masuk ke ruang kantor John yang luas karena ruangan itu merangkap ruangan CEO Wyndham International Hospital. John mengambil sebuah kotak berukuran setelapak tangan berlapis beledru warna biru tua.Dia menghampiri Annastacia sembari berkata, "Anna, aku ingin memberikanmu ini.""Apa itu, John?" tanya Anna penasaran sambil mengamati kotak di tangan John.John membuka kotak itu yang te
Kafetaria Rumah Sakit Wyndham International siang itu ternyata penuh dikunjungi dokter-dokter yang berpraktik di rumah sakit itu. Bagi Anna yang lebih sering terlambat makan siang, bahkan melewatkan makan siang, itu pemandangan yang tidak biasa.John mengajak Anna duduk di salah satu meja yang kosong di pojok ruangan. Mereka berdua menunggu menu pesanan diantar ke meja mereka."Hey, kalian ... selamat ya untuk pertunangan pagi tadi," ujar Dokter Isaac Beneton, dokter spesialis bedah saraf di rumah sakit itu.Anna dan John berdiri menerima jabat tangan dan pelukan hangat ucapan selamat kolega mereka itu. "Terima kasih, Dok," ucap Anna.Dokter-dokter yang duduk semeja dengan Dokter Isaac pun memberikan ucapan selamat mereka juga ke Anna dan John.Ketika menu makan siang mereka datang, mereka pun mengakhiri ramah tamah basa-basi itu dan kembali ke tempat duduk masing-masing."Anna, apa kau nyaman dengan segala perubahan status yang mendad
Sebelum memulai operasi pembukaan rongga thoracoabdomen itu, Dokter Annastacia memeriksa kondisi vital pasien, masker oksigen terpasang di bagian hidung Ian. Setelah yakin kondisi tubuh secara umum cukup stabil, dia memulai pembukaan rongga thoracoabdomen itu dengan sayatan lapis demi lapis yang rapi karena nanti dia akan menjahitnya kembali.Residen bedah yang menemani Anna siang menjelang sore itu adalah dokter muda Joshua Kremlin, cerdas dan cekatan. Dia membantu Anna mengamankan lapisan demi lapisan yang dibuka oleh Anna dengan allis forceps sembari terus mengikuti setiap proses yang dieksekusi oleh Dokter Annastacia, seniornya.Robekan di selaput diafragma yang memisahkan rongga dada dan perut itu ditemukan oleh Anna. Lebarnya berdiameter sekitar 3 cm, Anna segera menutup lubang itu dengan jahitan rapi benang mikro. Dia memeriksa dengan lampu di kepalanya apakah masih ada lagi lubang lain yang abnormal di selaput diafragma itu. Ternyata tidak ada lagi, maka Anna m
Pukul 08.00 PM saat Anna akan meninggalkan kamar perawatan JC, manager artis itu, Max Brury masuk ke dalam ruangan."Aahh Dokter Annastacia, bagaimana kondisi JC?" sapanya seraya berjabat tangan dengan Anna."Well, Jason sudah tersadar sejak tadi, tapi masih belum boleh makan hingga besok pagi pukul 08.00 AM. Tolong jangan beri dia makan, Mr. Brury. Pastikan dia tidak banyak bergerak apalagi berjalan-jalan. Kuharap lukanya tidak akan membekas dengan buruk. Salep untuk bekas luka jahitan itu ada di nakas, harus dioleskan 3 kali sehari," jawab Anna dengan profesional."Max, sepertinya Anna gemar menyiksa pasiennya," sahut JC sambil terkekeh di atas ranjang masih dengan posisi telungkup."Itu adalah hobiku, Jason! Sudah malam, Tuan-tuan. Saya akan pulang ke rumah sekarang. Sampai jumpa besok!" ujar Anna sembari tertawa berderai lalu meninggalkan ruang perawatan JC.Anna naik lift ke lantai 3 tempat praktiknya lalu mengambil tas serta baran
Pagi harinya, Dokter Annastacia mengunjungi pasien pasca operasinya satu per satu. Setiap hari dia melakukan operasi dan jarang mengambil hari libur, jadi kunjungan visit paginya sangat lama. JC adalah pasien terakhir yang harus dia kunjungi dari total 12 pasien lama dan baru.Anak-anak koasistensi bedah mengikutinya dari belakang untuk mencatat status kondisi pasca operasi. Ketika mereka tiba di ruang perawatan JC, mereka pun mendadak heboh melihat popstar ganteng itu.Sementara JC hanya tersenyum simpul seperti menghadapi fans-fansnya biasanya. Dia masih harus berbaring telungkup di ranjang pasien sesuai perintah Anna. Itu cukup menyiksa karena sangat membosankan dan membuat sebagian tubuhnya pegal serta kaku."Selamat pagi, Jason. Sepertinya kau punya banyak penggemar calon dokter," sapa Anna riang.JC terkekeh menanggapi ucapan Anna. "Pagi, Anna. Ya begitulah, makanya aku heran ketika tahu kau tidak mengenaliku. Kau yang terlalu serius dengan pekerjaa
Dari hari ke hari nampaknya Anna justru semakin menghindari JC. Semenjak kunjungan Jeanette Knightley ke ruang perawatan JC, gadis itu seolah membangun tembok tebal antara dirinya dengan JC.Kunjungan dokter di pagi hari masih dilakukan oleh Dokter Annastacia ke ruang perawatan JC. Namun, hanya berlangsung singkat tanpa percakapan di luar anamnesa kondisi pasien bersama dokternya. Permintaan JC untuk mengunjunginya setiap sore juga tidak pernah dilakukan oleh Anna.Hingga hari ketujuh pasca operasi, luka bekas jahitan di punggung JC memang sudah kering dan menutup. Kini pemuda itu sudah boleh duduk di kepala ranjang pasien, tidak harus berbaring telungkup lagi.Pagi itu Anna melakukan visit pasien paginya sendiri karena dokter-dokter muda koas mengalami pergantian kepaniteraan. Rumah sakit sedang sangat sibuk jadi Anna tidak meminta perawat menemaninya berkunjung ke kamar-kamar perawatan pasien pasca bedah."Selamat pagi, Jason. Ba
Max Brury, manager JC merasakan perubahan pada temperamen anak asuhnya itu. Sebelumnya JC selalu riang dan antusias menjalani segala aktivitasnya. Namun, belakangan dia seperti murung dan cenderung menjadi introvert.Akhirnya Max Brury mencoba untuk mengajak JC berbicara dari hati ke hati untuk meringankan beban di hati pemuda itu."Boy, katakan jujur kepadaku, apa yang mengganggu pikiranmu?" ujar Max sembari mengepulkan asap rokoknya.JC juga merokok bersama dengan Max, dia belakangan memang gemar merokok sendirian untuk menghilangkan rasa pedih di hatinya akibat kandas kisah cintanya dengan si dokter bedah cantik dari Grenada."Aku menyukai Annastacia, Max. Si dokter bedah yang merawatku setelah kecelakaan itu. Sayangnya dia sudah bertunangan, dia menolakku," tutur JC dengan murung.Mendengar cerita JC, Max pun terdiam. Posisi JC sebagai seorang top idol di seluruh Amerika sangat sulit bila ingin menjalin hubungan dengan gadis biasa. Karier
Seperti biasa Golden Bloomingdale selalu ramai dengan pengunjung yang mengantre di depan pintu masuk karena belum memiliki reservasi sebelumnya. Namun, John sudah membuat reservasi makan malam berdua dengan Annastacia. Mereka bisa masuk dengan mudah ke restoran fine dining itu."Rupanya restoran ini masih menjadi favorit semua orang di Grenada, John," ujar Anna dengan sedikit nada takjub.John bertopang dagu menatap wajah Anna. Dia tersenyum hangat sembari menjawab, "Mereka tidak pernah belajar dari pengalaman. Restoran ini hanya menerima tamu dengan reservasi, Anna. Jangan pernah kemari bila belum melakukan reservasi.""Kurasa kau benar, tapi aku jarang sekali kemari, John," sahut Anna sembari mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan lalu berhenti di wajah John. Dia berpikir Jocelyn benar, tatapan mata John itu seperti anak anjing tersesat yang menemukan penolongnya ketika melihatnya.Anna berdehem lalu berkata lagi, "John, apa kau mau menghabiskan