Share

Bab 11

Jason langsung berhenti tersenyum. Dia merasa seolah sedang ditampar dengan sangat keras hingga menyakiti pipinya!

Satu ruangan seketika menjadi sunyi!

Mina dan Dimas berseru kegirangan, "Kak Deon, kamu luar biasa!"

Deon hanya mengangkat bahu. Ternyata Murray masih belum berubah. Walau Deon hanya memintanya untuk memesan sebanyak empat miliar, dia membeli sebanyak sepuluh kali lebih banyak dari permintaan Deon untuk menyenangkannya.

Dia berjalan ke arah Jason yang wajahnya kini seputih kertas dan berkata, "Pak Jason, aku sudah menepati janjiku, saatnya bagimu untuk menepati janjimu."

Sudut mulut Jason berkedut ingin mengatakan sesuatu, tetapi dia akhirnya tersenyum mencemooh dan berkata, "Pasti ada yang salah! Tadi kamu meminta orang itu untuk memesan 4 miliar, tapi pemerintah daerah memesan 40 miliar! Nggak masuk akal!"

Dimas berkata dengan marah, "Pak Jason, apa maksudnya? Apakah Bapak ingin membatalkan persetujuan kita?"

Jason mendengus dingin dan berkata, "Menurutku itu hanya kebetulan. Deon si pemagang nggak kompeten itu pasti kebetulan pernah mendengar berita dari suatu tempat bahwa pemerintah kota berencana memesan teh dari Grup Lixon, jadi dia sengaja bertaruh sedemikian rupa denganku!"

Menurut Jason, Deon salah menyebut jumlahnya karena dia mendengar berita ini dari suatu tempat, bukan dari sumber aslinya.

Hal ini layaknya seekor kucing buta yang tak sengaja melihat seekor tikus sekarat dan langsung memberi tahu semua orang bahwa dialah yang berhasil memburu tikus tersebut!

Mendengar penjelasan ini, sebagian besar karyawan di sana berangsur-angsur memercayai pernyataan Jason.

Lagi pula, para dewan direksi sekalipun belum tentu bisa bertemu dengan seorang walikota, apalagi Deon yang tidak memiliki koneksi apa-apa.

Deon mengangkat alisnya dan berkata, "Pak Jason, kalau kamu nggak mau berlutut, mengakulah saja, nggak perlu main-main. Faktanya kamu kalah, jadi berlututlah dan bersujud!"

Jason tertawa mengejek dan berkata, "Berhentilah berpura-pura, Deon. Aku nggak akan memercayai kata-katamu lagi, kecuali kamu bisa memanggil Pak Murray ke hadapanku sekarang juga!"

"Omong-omong, kudengar ibumu pernah bekerja sebagai wanita penghibur saat dia masih muda. Apa jangan-jangan, kekasih lamanya kebetulan bekerja di kantor pemerintahan daerah dan mengabarimu tentang hal ini? Ck, ck, wajar saja kamu memiliki koneksi informasi yang bagus kalau ayah angkatmu sebanyak itu!"

Begitu dia mengucapkan kata terakhir, Deon langsung menendangnya hingga dia terhempas belasan meter! Kepalanya membentur dinding dengan kuat hingga darah mengalir dengan deras, sedangkan dinding kantor kini dihiasi lubang bekas penyok yang besar!

"Berani-beraninya kamu menghina ibuku!" gertak Deon kata demi kata dengan penuh amarah.

Keluarganya adalah hal paling berharga baginya, jadi dia tidak akan pernah membiarkan siapa pun yang berani menghina mereka!

Semua orang tercengang dan bergumam, "Pak Jason .... Pak Jason dipukul Deon!"

Mendengar keributan ini, manajer departemen penjualan, Gomez Gosali, masuk dengan perut buncitnya dan bertanya, "Apa yang telah terjadi?"

Melihat kondisi Jason yang menyedihkan, dia mengerutkan kening dan bertanya, "Siapa pelakunya?"

"Aku," jawab Deon.

Deon mengenali Gomez. Kemarin saat dia keluar dari kantor Luna, dia melihat pria ini mengendap-endap.

Supaya Deon tidak dicerca dengan tidak adil, Mina dan Dimas buru-buru menjelaskan, "Pak Gomez! Keadaan sebenarnya bukan seperti yang terlihat. Sebenarnya, Pak Jason ...."

Namun, Gomez langsung memarahi mereka, "Apa pun alasannya, memukul atasan di depan umum dianggap melanggar aturan perusahaan! Siapa pun orangnya harus dipecat! Deon, sebagai manajer Departemen Penjualan, aku umukan bahwa kamu resmi dipecat. Keluar sekarang juga!"

Tak seorang pun di sana yang tahu bahwa Jason adalah komplotannya, jadi melihat Jason dipukul adalah sebuah tamparan bagi harga diri Gomez!

Karena itu, dia harus memastikan pekerja magang ini dihukum dengan berat!

Mina dan Dimas berkata dengan cemas, "Pak Gomez! Kak Deon ...."

"Mina, Darren, sudahlah," ucap Deon sambil tersenyum tipis.

"Dipecat bukan masalah besar. Walau nggak bekerja di sini, bukan berarti aku akan meralat, sedangkan kalian berdua harus menghidupi keluarga masing-masing, jadi kalian nggak boleh kehilangan pekerjaan kalian hanya karena aku."

Dengan mata berkaca-kaca, mereka berkata, "Kak Deon, maafkan kami, semuanya terjadi gara-gara kami, ujung-ujungnya kamu malah kehilangan pekerjaan."

Gomez memandang mereka dengan dingin dan berkata, "Sebenarnya, peraturan perusahaan menyatakan bahwa karyawan yang dipecat akan diberikan gaji satu bulan sebagai kompensasi, tapi karena kamu dipecat karena menyerang Pak Jason, kamu nggak akan diberikan kompensasi!"

Beberapa pegawai yang teliti yakin bahwa Gomez sengaja berkata demikian untuk mengambil uang kompensasi Deon, tetapi mereka tidak berani mengatakan apa-apa.

"Terserah kamu saja. Aku nggak peduli siapa yang akan mengambil posisiku, siapa juga yang mau bekerja di perusahaan bobrok seperti ini?"

Deon hendak melepas lencana kerjanya, tetapi suara seorang wanita tiba-tiba mengisi keheningan di dalam ruangan.

"Siapa yang memberimu hak untuk memecat Deon?"

Bahkan suaranya pun sangat berwibawa!

Deon mendongak dan melihat seorang wanita cantik yang mengenakan sepatu hak tinggi kristal berjalan menghampirinya.

Bentuk wajahnya lancip, pinggangnya kecil dan bokongnya montok. Dia memiliki ciri tubuh wanita yang sangat indah, terutama kaki panjangnya yang dibungkus stoking berwarna putih yang sangat menarik perhatian.

Kecantikannya sempurna.

Tak hanya itu, dia memancarkan aura wanita kaya muda yang mewah.

"Bu Suzie!" panggil Gomez dengan kaget. Ternyata wanita itu adalah sekretaris Luna, Suzie Yale.

"Pak Gomez, aku datang untuk menyampaikan instruksi terbaru Bu Luna," ucap Suzie dengan wajah datar.

"Deon, salah satu pekerja magang di Departemen Penjualan, telah dipromosikan menjadi karyawan tetap. Masa magangnya telah selesai dengan kinerja yang sempurna!"

Ketika Gomez mendengar kabar ini, dia tercengang dan bertanya, "Apa? Perintah Bu Luna ...."

"Ada apa? Kamu nggak paham ucapanku barusan?" tanya Suzie sambil mengangkat sebelah alis.

Gomez langsung berkeringat dingin dan berkata dengan tergesa-gesa, "Nggak, kok! Aku paham, perintah Bu Luna akan segera kulaksanakan!"

Luna adalah wakil presiden Grup Lixon dan bertanggung jawab atas beberapa departemen penting, termasuk Departemen Penjualan dan Departemen Keuangan. Bisa dibilang, dia merupakan atasan dari lebih dari sepuluh ribu orang!

Semua orang di sana seketika tercengang!

Deon hanyalah seorang pemagang. Bahkan kalau dia diangkat menjadi karyawan tetap, yang akan mengumumkan kenaikan jabatannya adalah pegawai Departemen SDM, tetapi nyatanya, Bu Sekretaris Suzie sendirilah yang datang mengumumkan kabar itu!

Tidak heran Deon berani melawan Jason, ternyata dia didukung oleh seorang dewan direksi!

Selama beberapa saat, banyak orang melihat Deon dengan tatapan dengki dan iri.

Hanya Deon seorang yang diam-diam tersenyum pahit, karena dia tahu bahwa ini adalah salah satu syarat dari kesepakatannya dengan Luna ....

....

Setelah Suzie mengumumkan perintah Luna, dia kembali ke kantor wakil presiden. Luna yang mengenakan rok putih sedang berkonsentrasi melakukan pekerjaannya.

Melihat Luna berkonsentrasi, Suzie diam-diam mendekatinya, lalu diam-diam memegang pinggangnya dari belakang. Percaya atau tidak, dia bahkan sering menyentuh kaki Luna ....

"Zie, jangan begitu, dong!" ucap Luna dengan agak tersipu dan buru-buru melepaskan tangan Suzie yang mulus. "Kalau tanganmu gatal, sentuh saja punyamu sendiri, jangan sentuh punyaku."

Sahabatnya pandai dalam segala hal, tetapi dia memiliki kebiasaan buruk seperti ini ....

Suzie tersenyum licik dan berkata, "Luna kesayanganku selalu rajin mempertahankan bentuk tubuh, ya!"

"Lebih baik kita bahas masalah pekerjaan saja," ucap Luna dengan serius.

"Aku sudah memberi tahu Departemen Penjualan bahwa Deon akan diangkat menjadi karyawan tetap."

Lalu, Suzie tertawa kecil dan berkata, "Aku nggak menyangka kamu yang membenci laki-laki malah jatuh cinta lebih dulu sama pria biasa seperti itu. Bagian mana yang membuatmu suka sama dia, sih?"

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status