Share

18. Laki-laki Tampan Dan Mapan (B)

Angka suhu badan cukup mencemaskan, terlebih lagi untuk Izza yang masih memiliki daya imun sangat lemah. Namun, di sisi lain Anita bersyukur kadar saturasi oksigen masih batas di angka normal.

Ia mematikan AC, lalu bergegas ke dapur mencari air panas. Anita sempat kebingungan melihat dapur yang kelewat rapi. Tidak ada peralatan masak memasak di luar, kecuali alat pembuat kopi dan pemanggang roti.

Ia membuka lemari satu persatu sampai akhirnya menemukan panci stainless. Tak ingin membuang waktu, ia merebus sedikit air dengan panci itu.

Tak lama ia sudah kembali dengan membawa air hangat-hangat kuku di sebuah mangkuk kaca. Tak disangka, Bayu sudah ada di dalam, duduk di samping Izza.

"Koq, kamu bisa ada di sini?"

Anita meletakkan mangkuk ke atas nakas, lalu mengambil handuk di dalam tas.

"Rumah ini selalu sepi, jadi agak sensitif dengan bunyi-bunyian."

"Maaf, membuatmu terbangun."

"Tak apa."

Bayu memperhatikan tangan cekatan Anita melap badan Izza dengan handuk yang telah dicelup
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status