Share

Panggilan Sayang

Setelah tidak mendapat celah untuk meminta maaf pada Jehan di sekolah, Sagara mau tak mau pergi ke rumah Jehan. Jaraknya yang tak terlalu jauh membuatnya yakin untuk melajukan mobilnya malam-malam.

Sampai di depan rumah, Sagara berdehem kecil dan menekan bel rumah Jehan hati-hati. Tak lama setelah it terdengar derap langkah kaki dari arah dalam. Jehan dengan piyama warna biru dan celana di atas lutut membukakan pintu rumahnya dengan wajah datar nan dingin.

Tahu kekasihnya masih marah, Sagara mengambil tangan Jehan dan menggenggamnya. "Aku ganggu kamu ya?" Tanya Sagara lembut. Jehan mengalihkan pandangannya ke arah lain. "Engga, kenapa malem-malem ke sini?" Tanya Jehan ikut basa basi.

Sagara menghela nafas lelah, menyesal karena sikap Jehan yang terlewat dingin padanya. Andai saja kala itu ia tidak asal omong dan menyakiti hati gadisnya. Pasti sekarang ia dan Jehan masih telfonan di atas kasur.

"Keluar yuk, makan." Ajak Sagara mencoba terlihat seolah tidak ada apapun. Jehan melirik jam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status