Sehari berselang selepas proses eksekusi Lin Chao Feng, Mei Yin dan Qionglin bergegas untuk menemui Permaisuri Xin. Ketika keduanya sampai di depan aula Paviliun Bulan, Xue yang datang menemui."Tuan Xue, ada hal yang harus saya sampaikan pada Permaisuri Xin hari ini." Wanita tua itu berinisiatif untuk berkata lebih dahulu sebelum Xue bertanya."Guru Mei harap menunggu sebentar. Hamba akan menyampaikan kepada Permaisuri Xin terlebih dahulu." Xue segera berlalu setelah selesai mengatakan kalimat tersebut."Guru, apa Anda yakin akan memberi hukuman untuk Qian'er?" ungkap Qionglin."Tentu saja, kejahatan Qian'er sudah begitu berat. Ada ratusan pasukan Da Liang yang mati keracunan, sedangkan ribuan lainnya terinfeksi racun. Apakah ini jenis kejahatan ringan?" sahut Mei Yin.Meski Qian'er adalah murid yang dirawatnya sendiri sejak masih kecil. Kejahatan tetaplah kejahatan. Dia tidak bisa mengabaikan nyawa ribuan orang yang menderita karena kasih sayangnya pada Qian'er. Apalagi, Qian'er ma
Seorang wanita tua duduk merana di dalam jeruji besi. Ada besi berbentuk bulat sebesar bola dan rantai besar yang terikat di kakinya. Dengan usia setua Nenek Bai yang berusia lebih dari enam puluh tahun, para penjaga penjara surgawi memang sedikit berlebihan. Tanpa diikat dengan rantai sebesar itu saja, Nenek Bai tidak mungkin bisa melarikan diri dari sini. Xin Qian membuang napas melihatnya. Orang-orang zaman kuno memang sangat tidak masuk akal. "Bagaimana hasil pemeriksaan Nenek Bai?" bisik Xin Qian pada suaminya."Dia menemukan Lin Chao Feng pingsan di pinggir sungai. Setelah setengah hari menunggu, pria itu baru siuman. Nenek Bai mengajaknya pulang dan mengakuinya sebagai cucu. Hanya itu saja pengakuannya." Xuan Yuan berkata datar."Hmm, cukup masuk akal," sahut Xin Qian.Pangeran Ketiga menoleh. Ditatapnya wajah cantik Xin Qian dengan dahi mengernyit."QianQian, katakan padaku, kenapa kamu bisa bilang bahwa penjelasannya cukup masuk akal?" Xuan Yuan bahkan tidak percaya sama s
Dua tahun sejak kehadiran Pangeran Ketiga di Kota Chang'an, kehidupan di kota ini sudah sangat jauh berbeda. Pasar-pasar sangat ramai didatangi orang-orang dari luar wilayah. Chang'an memproduksi barang-barang yang tidak dihasilkan oleh kota-kota yang lain.Penduduk yang semula hidup di bawah garis kemiskinan, kini bisa hidup lebih baik. Pangeran Ketiga mengembangkan obat-obatan herbal, berbagai jenis senjata, sutera berkualitas tinggi dan berbagai barang lain yang hanya ada di Kota Chang'an.Permaisuri Xin dijuluki jenius yang berhasil menciptakan terobosan baru dalam menghasilkan berbagai barang tersebut. Apa yang pernah Xin Qian lihat di zaman modern, dia mengembangkannya di tempat ini disesuaikan dengan sarana dan prasarana yang terbatas. Kendati demikian, hal tersebut menjadi terobosan yang luar biasa. Buktinya, berbagai barang tersebut mampu membuat nama Chang'an yang semula tak pernah diperhitungkan oleh dunia, sekarang menjadi salah satu kota yang paling banyak dibicarakan.P
Doorr doorr doorrr Suara letusan timah panas bersahut-sahutan menggantikan suasana hening pegunungan yang mencekam siang ini. Baku tembak tidak bisa dihindari. Ada pria tujuh sedang mengejar sesosok tubuh berpakaian serba hitam yang berlari dengan begitu lincah. Selain bersenjata, mereka semua juga memiliki kemampuan bela diri yang tidak biasa. Namun, sosok yang sedang dikejar juga bukan orang biasa. Kecepatan gerak yang begitu lincah meliuk-liuk menghindari peluru yang datang bertubi-tubi tanpa rasa takut yang sangat luar biasa. Hal tersebut menandakan bahwa dia memiliki kemampuan bela diri dan ilmu peringan tubuh yang tinggi. Sosok yang dikejar itu jelas seorang wanita. Lekuk tubuh yang terbungkus setelan celana cargo dan kaos hitam lengan panjang berlapis jaket anti peluru membentuk lekuk tubuh indah yang hanya dimiliki wanita. Meskipun wajahnya tertutup masker hitam, alis yang panjang dan sepasang manik yang mempunyai bulu mata lentik tak bisa menyembunyikan kecantikan yang a
Xin Qian tidak mempunyai pilihan lain kecuali alur mengikuti. Hal pertama yang harus dilakukannya adalah menyelamatkan nyawanya terlebih dahulu. Saat ini, dia berada di tempat yang tidak dikenal. Belum cukup, bahkan dirinya menjadi tawanan tanpa mengetahui situasi apa yang sedang terjadi di tempat ini. Hah, sungguh konyol. Mati di tangan Lin Chao Feng setidaknya membuatnya tidak mati penasaran, tapi mati di tangan para pria aneh ini. Bukankah hanya akan membuatnya mati penasaran? "Apa kalian tidak dengar? Aku bukan mata-mata. Aku justru datang untuk memberikan bantuan pada kalian. Dengar tidak?" Tidak bisa dibiarkan, Xin Qian harus berusaha mengumpulkan tenaga untuk meyakinkan mereka. Pria yang baru saja datang melontarkan tatapan dingin pada Xin Qian. Pria ini adalah Dewa Perang Da Liang, Murong Xuan Yuan. Penampilan gadis ini memang tidak layak untuk berhadapan dengan seorang Murong Xuan Yuan yang sedingin es. "Lancang!" Salah seorang pengawal meraung marah. Gadis ini sungguh
Suara riuh pertarungan mencuri perhatian para prajurit yang berjaga di barak militer malam ini. "Ada penyusup, tangkap!" Dalam waktu sekejap mata, para prajurit berkerumun menyaksikan pertarungan tujuh lawan dua. "Berani sekali menyusup di markas militer Da Liang kita." "Orang-orang Qing cukup bernyali besar." "Tuan Xue dan Tuan Ming Ye pasti akan menangkap mereka semua."Berbagai perbincangan seketika ikut meramaikan suasana. Lawan mereka adalah para pengawal pribadi Dewa perang Da Liang. Jadi, para prajurit sangat percaya diri. Ada tujuh pria berbaju hitam yang merupakan seniman bela diri berkemampuan tinggi mengeroyok Ming Ye dan Xue. Pertarungan keras pun tak terelakkan. Dentang suara pedang yang saling beradu dalam pertarungan terdengar menyiutkan nyali para pengecut. Kilatan pedang bergerak cepat menghantam ke arah musuh, menimbulkan suara gaduh. Teng teng teng "Siapa kalian?" Xue bertanya dengan tenang. Napasnya sangat teratur, tak terlihat kepayahan sama sekali meskipu
Atap barak militer perbatasan Da Liang tertutupi salju menyisakan kejutan di hati Xin Qian. Hamparan salju memutih sejauh mata memandang. Gadis itu masih tidak habis pikir. Kenapa dia bisa tersesat di tempat ini dengan musim berbeda?Biarpun dia ingin mangabaikan semua keanehan ini, tapi tetap saja otaknya masih belum bisa menerima. Menghela napas panjang adalah satu-satunya hal yang bisa dilakukannya saat ini."Jangan berpikir untuk membohongi kami, karena kamu akan menyesal seumur hidup!" sembur Yunxi begitu mereka sampai di tempat tinggal panglima tertinggi Da Liang, Murong Xuan Yuan.Xin Qian hanya memutar bola mata malas. Sejak bertemu tadi, Yunxi adalah orang yang paling banyak bicara dan mencurigainya. Xin Qian hanya mengabaikan begitu saja. Dia terlalu malas untuk berdebat.Begitu masuk, Xuan Yuan sudah menunggu di sana bersama dengan Xue dan Ming Ye. Mereka tertegun beberapa saat ketika melihat sosok Xin Qian yang terlihat heroik dengan jubah hitam yang membungkus tubuhnya
Melihat tatapan Yunxi yang penuh dengan kecurigaan, Xin Qian mendengus pelan. Orang-orang ini ternyata mempunyai kewaspadaan yang tinggi pada orang asing seperti dirinya.Gadis itu bicara dengan bahasa yang tidak dipahami oleh mereka, wajar jika merasa curiga."Ah, eh, itu ... haiyaaa ... Lisensi itu maksudnya Para Dewa sudah memberi izin padaku untuk membuat senjata dewa ini secara khusus untuk Da Liang kita." Xin Qian menangkupkan kedua tangannya di dada, seakan sedang berterima kasih pada Dewa yang diucapkannya tadi. Padahal dalam hati dia mengumpat, 'Dewa apa! Aku adalah Dewa Kematian! Salahkan diri kalian yang terlalu bodoh. Siapa suruh kalian lahir di zaman primitif. Maaf jika aku sedikit berbohong pada kalian.'"Aku akan membuat senjata surgawi ini menjadi sedikit lebih mengerikan, dan Kerajaan Qing sialan itu akan kalah telak! Bagaimana, apa kalian percaya?" Xin Qian berkata penuh semangat. Dia harus mendapatkan kepercayaan dari Xuan Yuan.Menjadi perancang senjata di zaman k