Share

18

Menjelang malam aku dan ketiga anak menunaikan salat Isya tanpa dirinya. Habis itu kami makan bersama dan seperti yang kuduga sejak pulang kerja tadi dia sama sekali tidak menyentuh makanan. Aku tidak menawarkan dia untuk bergabung ke meja makan, kunikmati makananku bersama kedua anakku mengabaikan dirinya yang terus memandang kami dari meja kerjanya.

Mungkin dia berharap aku memanggilnya agar dia bisa makan bersama kami, tapi tidak, aku tak sudi. Caraku memberi hukuman untuk membuat seseorang jera adalah tetap bersikap tenang dan wajar, tapi di sisi lain, aku acauh tak acuh, sengaja membuat hatinya tersiksa dan tak nyaman. Aku ahli melakukan itu, dan senang melihatnya tidak nyaman.

Kalau dibilang, ternyata aku jahat, ya, aku memang jahat pada orang yang mengkhianatiku. Perkara keyakinan dan kepercayaan adalah sesuatu yang mahal untuk didapatkan, seseorang seharusnya memegang kendali dirinya untuk menjaga kepercayaan itu. Sekalinya menghianati maka akan sulit mendapatkan penga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Lena Setiawati
saya suka ceriteranya ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status