Share

Bab 20. Tamu Restoran

Maura tercekat. Senyumnya berubah kaku seketika.

"De-Dewangga, kamu ngapain di sini?" tanya Maura gugup atas ejekannya.

'Tunggu. Kenapa aku harus gugup? Harusnya aku biasa aja,' ucap Maura dalam hati.

"Kenapa memangnya kalau saya di sini?" Dewangga balik bertanya.

"Hehe ... nggak apa-apa," jawab Maura sambil tersenyum.

"Kenapa kamu baru pulang?" tanya Dewangga sambil melirik jam di ponselnya yang sudah menunjukkan pukul sembilan lebih beberapa menit.

"Tadi ada banyak barang yang harus diberesin," jawab Maura.

"Barang? Barang di mana? Kenapa kamu yang harus membereskan?"

"Kursi, meja, dan beberapa alat dapur. Aku ... mulai hari ini kerja di restorannya mas Andreas. Tapi restorannya belum resmi dibuka, sih," jawab Maura.

"Kerja?" Dewangga menatap Maura sedikit tak percaya. "Kamu bekerja?"

"Ya." Maura mengangguk.

Dewangga tampak berpikir sejenak.

"Kamu mau pergi?" tanya Maura saat melihat tampilan pria itu yang casual dan rapi.

"Tadinya iya. Sekarang tidak jadi," jawab Dewangga sambil mas
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status