Share

327). Pembunuh!

***

"Ini maksudnya apa?"

Aludra memandang Arka penuh tanya. Pria itu terlihat menunduk sambil memandangi pusara Alula, sementara tangan kanannya mengusap hidung yang sedikit memerah karena cairan bening berlahan berkumpul di pelupuk mata.

"Mas, kok diem?" tanya Aludra dengan perasaan yang semakin tak menentu. "Aku tanya, ini maksudnya apa? Kenapa nama Kak Lula ada di nisan ini."

Arka menghela napas lalu memberanikan diri untuk menoleh pada Aludra.

"Kok nangis?" tanya Aludra.

"Kamu mau ketemu sama Alula buat berterima kasih, kan?" tanya Arka. "Silakan berterima kasih sekarang."

"Maksud kamu?"

"Alula," ucap Arka tercekat, seraya memperintens tatapannya pada Aludra. "Dia udah enggak ada, Ra. Alula—kakak kamu udah meninggal."

Percaya? Tentu saja tidak. Tak langsung menangis, Aludra justru tersenyum—bahkan terkekeh setelah mendengar kabar dari sang suami yang menurutnya terlalu tak masuk akal.

"Bercandanya enggak lucu, Mas," kata Aludra. Dia kemudian mengedarkan pandangannya—mencari kamera
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status