Share

Bab 9

Fitri menangis ketika Aaron menarik kasar perban dari lehernya.

Aaron juga melihatnya, goresan panjang berwarna merah kehitaman terdapat di leher Fitri yang tadi berusaha dia tutupi dengan perban.

"Tuan, tadi nona Erica marah pada nona Fitri. Dia mencakar leher nona Fitri, begitu melihat tanda merah yang tuan tinggalkan di leher nona Fitri" kata Theo berusaha menjelaskan.

Aaron langsung melemparkan perban itu ke lantai.

Aaron menatap luka Fitri itu dan memalingkan wajahnya.

"Theo, obati wanita kampungan ini. Kalian malam malam saja di sini, pesan layanan kamar" kata Aaron yang langsung pergi meninggalkan ruangan itu dengan cepat.

Theo melihat Fitri kembali menangis menjadi sangat sedih. Untung saja kotak obatnya dia tinggalkan di kamar Fitri.

"Aku akan obati lukamu, setelah itu aku akan pesan makanan" kata Theo.

Theo mengobati lagi luka di leher Fitri.

"Fitri, kamu pasti..."

"Aku tidak apa-apa kak, hanya lehernya saja yang sakit kok. Yang lain tidak" ucap Fitri berbohong.

Di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status