Share

75. Nyesel aku jadinya

"Ya udah, biar nanti aku pikirkan dulu sekalian meminta izin sama bos. Kalau begitu aku pamit, assalamualaikum."

"Walaikum salam," jawab Bunda Noni dan Naya berbarengan. Menatap Sandi yang keluar dari kamar.

"Bunda tinggal dulu sebentar ya, Sayang. Bunda mau—"

"Tunggu dulu sebentar, Bun!" Naya langsung menyentuh tangan Bunda Noni yang baru saja mengelus pucuk rambutnya, hendak pergi.

"Kenapa?"

"Setauku ... Bang Yunus itu kerja jadi marbot masjid deh, Bun."

"Memang iya, terus kenapa?" Bunda Noni menatap bingung. Tak mengerti maksud Naya.

"Tadi Bang Yunus ngomong mau minta izin. Memangnya orang kerja di masjid itu ada bos yang mengawasi ya, Bun? Setauku enggak deh." Naya menggeleng dengan raut bingung. Agak membingungkan menurutnya, dengan apa yang Sandi ucapkan tadi.

"Oohh ... mungkin maksud Yunus bos itu pemilik masjidnya." Bunda Noni seakan memiliki banyak ide, untuk bisa menjawab pertanyaan dari sang anak. "Iya ... jadi 'kan sama saja, dia perlu meminta izin, Nay."

"Iya kali
Rossy Dildara

Nggak mungkin lah, Yum. Mana tega Umi begitu 🤣🤣

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status