Share

Malam Petang Rembulan

Bagi seonggok tubuh yang penat, segalanya dapat berubah sandaran yang nyaman. Sekedar bantalan punggung tempat duduk di gerbong kereta komuter pun seolah bantalan mahal milik hotel bintang lima yang empuk.

Seperti biasa, kereta terakhir dari stasiun ini tidak akan pernah berjejal oelh penumpang, gerbong tempat Wira bercokol hanya terdapat dirinya, beberapa orang lagi menempati rangkaian yang lain. Kontras dengan keadaan beberapa jam kedepan ketika berangkat di jam subuh dari stasiun pertama. Orang-orang perlu berdesakan sekedar untuk mendapatkan tempat bergelantungan saja.

Untuk saat ini kesunyian gerbang kereta terakhir itu bisa dimonopolinya sendiri. Kalau bisa dikangkanginya dengan menutup kedua pintu sekat gerbong. Hanya saja ia masih cukup waras untuk tidak dilarang seumur hidup menaiki KRL, atau pentung dan dipaksa turun akibat meresahkan publik.

Fuck! Ia mendesah pendek, hela napas beratnya mengkonfirmasi kelelahan yang merundungi badan. Meskipun untuk

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status