Share

Bab 2

Wanita itu adalah kekasih Fugaku di masa kecil, Shanny.

"Kenapa kamu masih belum mati?!" Wajah Shanny seketika memerah dan memutih.

"Hmm … jika aku bercerita saat ini, sunggguh akan memakan waktu yang sangat panjang." Fugaku malah tidak berpikir begitu banyak, bagaimanapun juga dia sudah hilang selama lebih dari dua tahun.

"Fugaku ..." Mata pria muda dan tampan yang ada di sebelah Shanny berbinar, pria muda itu seperti teringat sesuatu.

Setelah itu, matanya berubah menjadi penuh dengan ejekan, "Kamu adalah pria tidak berguna yang melarikan diri dari pernikahan keluarga Diningrat dua tahun yang lalu, ya, ternyata kamu masih hidup."

Pada tahun itu, masalah tentang pernikahan antara keluarga Diningrat dan keluarga Vegas sangat heboh hingga semua orang tahu. Hingga saat ini, masih merupakan topik yang banyak dibicarakan oleh orang.

"Kamu?" Sekarang Fugaku baru memperhatikan pria muda yang ada di sebelah Shanny, Fugaku mengerutkan alis.

"Aku pacarnya Shanny, Beckham." Pria muda itu perlahan-lahan merangkul Shanny, provokasi di dalam matanya sama sekali tidak disembunyikan, "Shanny sudah memberitahuku, karena kamu, keluarga Vegas dihancurkan oleh keluarga Diningrat. Selain itu, surat edaran keluarga Diningrat terhadap kamu masih belum dicabut, kamu masih berani kembali ke wilayah Northern, keberanianmu benar-benar cukup besar."

Fugaku menjadi diam, tiba-tiba melihat ke arah Shanny dengan tatapan kacau, "Shanny, apakah benar seperti ini?"

Shanny menggigit bibirnya dengan erat, ekspresi wajahnya begitu menyedihkan. Pada akhirnya, Shanny tidak dapat berkata apapun lagi dan berkata pada Fugaku dengan ekspresi tenang, "Jika kamu belum mati, maka aku tidak perlu menyembunyikannya lagi, aku tahu untuk apa kamu pulang, demi aku, kan?"

Mata Shanny tiba-tiba berubah menjadi jijik, "Kamu pasrah saja, aku tidak ingin pacarku salah paham, kamu telah mencelakai keluargaku menjadi seperti ini. Begitu memikirkan kamu, aku langsung merasa jijik."

"Lihat penampilanmu, tidak tahu apa yang kamu lakukan selama beberapa tahun ini, tidak memiliki mobil dan rumah, kedepannya wanita mana yang bersedia untuk menikah denganmu?"

"Beckham berbeda." Shanny mengalihkan topik pembicaraan dan berinisiatif untuk merangkul lengan Beckham, "Beckham pernah mengatakan bahwa dia akan membantu bisnis keluarga kami, Beckham adalah pria yang cocok denganku"

Setelah mendengarkan ini, Fugaku hanya menghela napas. Setelah menjalani kehidupan militer selama dua tahun di Pasukan Celestial. Cinta antara pria dan wanita itu panjang, Fugaku sudah menganggapnya tidak penting, Fugaku lebih menghargai hubungan keluarga dengan Shanny.

Tapi sayangnya, pemandangannya tetap sama tetapi orang-orangnya sudah berubah. Mata Fugaku terlihat polos, ia tidak berbicara dengan mereka lagi dan berjalan lurus ke arah ruang tamu. Fugaku ingin pergi melihat kondisi Ayahnya, kebetulan Fugaku mengerti sedikit ilmu kedokteran tradisional.

"Tunggu, siapa yang menyuruh kamu masuk?" Beckham tersenyum dingin dan bersiap untuk menahan bahu Fugaku.

Meski Shanny sudah tidak menyukai Fugaku, tapi mereka tetap merupakan kekasih sejak kecil. Begitu memikirkan ini, Beckham merasa seluruh tubuhnya tidak nyaman. Jadi ia berencana untuk memberi pelajaran kepada Fugaku.

Fugaku tiba-tiba menoleh dan menatap Beckham dengan dingin. Beckham tiba-tiba seperti jatuh ke dalam lubang es, ia ketakutan hingga mendengus, kemudian terjatuh duduk di lantai.

Tatapan macam apa itu?

Aura membunuh yang mengerikan!

Sangat tenang seperti sedang melihat mayat!

"Minggir," Nada Fugaku terdengar sangat menyeramkan, "Aku tidak akan mengatakannya untuk kedua kalinya."

"Fugaku, diam kamu!"

Fugaku bersikeras ingin masuk ke dalam, ini membuat Shanny menjadi marah, "Ayahku sakit begitu parah, kamu masih ingin masuk untuk memprovokasinya?"

Setelah itu, Fugaku hanya melihat Shanny dengan tatapan polos, sama sekali tidak menghiraukannya.

Bangkit dari lantai dengan terpuruk, tatapan Beckham sangat suram, "Jika kamu tidak bersedia, maka jangan berjalan lagi, patahkan kedua kakinya untukku, biarkan dia berlutut di depan tempat tidur Paman Dimitri untuk meminta maaf atas kesalahannya!"

Begitu perkataannya jatuh, enam pengawal Beckham berjalan keluar dari kedua sisi dan mengepung Fugaku.

"Fugaku, cepat lari ..." Anson segera berteriak pada Fugaku.

Namun, Fugaku seolah-olah tidak mendengarnya, Fugaku tetap membelakangi beberapa pengawal itu dan berjalan dengan santai.

"Orang bodoh." Beckham mencibir, Shanny juga acuh tak acuh dan menonton dengan tatapan dingin.

Dua pengawal berdiri di sisi kanan dan kiri, kemudian bergegas ke arah Fugaku. Saat tangan mereka hendak menyentuh Fugaku, Fugaku tiba-tiba menoleh dan meninju mereka dengan kuat. Wajah pengawal di sebelah kirinya bonyok karena sekali pukul yang begitu keras dari Fugaku.

Tiba-tiba seluruh orangnya seperti ditabrak oleh sesuatu, mereka terpental ke belakang, bahkan menabrak pengawal yang ada di belakang dan langsung pingsan.

Halaman keluarga Vegas menjadi sangat sunyi senyap, sama sekali tidak ada suara lagi. Shanny dan Beckham membelalakkan mata, menatap Fugaku dengan tak terbayangkan, seperti melihat monster. Anson bahkan ketakutan hingga tidak berani bergerak, mulutnya berbicara terbata-bata.

Anson ingin mengatakan sesuatu, tapi sama sekali tidak bisa mengatakan sepatah kata pun. Pengawal yang lain berhenti dan menatap Fugaku dengan hati-hati. Mereka menjaga Beckham, karena mereka merasa Fugaku akan menyerang Beckham di langkah selanjutnya.

Tapi Fugaku tidak.

Penampilan yang hanya melakukan hal kecil yang terlalu sepele, ekspresi di wajah Fugaku sangat tenang seperti biasanya. Bahkan kelopak mata pun tidak diangkat, Fugaku langsung membalikan badan dan terus berjalan ke arah ruang tamu.

Beckham kemudian tersadar, matanya terlintas kepanikan, Shanny bahkan berteriak dengan suara tajam, "Fugaku, kamu berani sekali, hah!"

Saat ini, Shanny akhirnya tahu kenapa Fugaku sudah berani pulang. Meski tidak tahu apa yang dialami oleh Fugaku selama beberapa tahun ini, tapi Shanny bisa melihat Fugaku benar-benar sudah berubah menjadi kuat.

"Kenapa di luar sana begitu bising!" Gerakan di luar menarik perhatian orang lain yang ada di dalam vila.

Seorang wanita tua yang berpakaian mewah dan sedikit mirip dengan Shanny berjalan keluar dari dalam. Tapi begitu melihat Fugaku yang berjalan mendekatinya dengan wajah tanpa ekspresi, suaranya segera berhenti dan berteriak dengan panik. Teriakan ini langsung mengejutkan semua orang yang ada di dalam rumah.

"Ada apa?"

"Apa yang terjadi?"

Tapi tanpa terkecuali, saat melihat Fugaku, semua orang tanpa sadar menutup mulut dan menatap Fugaku dengan tidak tenang.

"Bukankah pembawa sial ini harusnya sudah mati pada saat itu?"

"Apakah dia yang membuat keributan itu?"

"Apa yang sedang dia lakukan? Apa yang dia inginkan?"

Setelah mendengar suara diskusi mereka, Fugaku menghentikan langkah kaki, ekspresi wajahnya menjadi sedikit lembut, berkata dengan memohon, "Para tetua, gerakan tadi, aku akan menjelaskannya nanti, kalian izinkan aku masuk untuk menjengguk Ayah dulu."

"Berhenti!" Fugaku hendak melewati beberapa tetua ini, tapi malah dihentikan oleh teriakan yang keras.

Begitu menoleh, Fugaku melihat ibu kandungnya Shanny, Putri. Ia berteriak histeris sambil menunjuknya, "Dasar kamu pembawa sial, apakah kamu masih mempunyai muka untuk pulang? Apakah kamu merasa masih tidak cukup mencelakai keluarga Vegas?"

"Ibu, masalahnya bukan seperti yang kamu pikirkan …"

"Tutup mulutmu!" Putri memotong perkataan Fugaku dengan tidak berperasaan, setelah melihat dua pengawal keluarga Diningrat yang pingsan di depan pintu, Putri tiba-tiba mengerti apa yang terjadi, Putri sangat marah, "Kamu masih berani memukul orang-orang ku?"

"Aku lihat dia sengaja ingin mencelakai kita!"

Bibi Jane juga menunjuk Fugaku, kemudian berkata dengan aneh, "Tidak pulang setelah sekian lam, tapi pulang saat Kakakku akan mati, apa maumu?"

"Menurutku, Kakak tiba-tiba bisa pingsan pasti ada hubungannya dengan Fugaku, mungkin saja Fugaku yang mencelakai Kakak …"

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status