Share

21. Permintaan Maaf

Setibanya di rumah sakit, Mayra merasakan pusing di kepalanya mungkin karena pertama kali tidak tidur dan hal itu sangat tak biasa baginya.

Dia berjalan pelan ke kamar Nalan, bertahan agar tak jatuh dan memegangi tembok rumah sakit untuk membantunya berjalan.

Untung saja di kamar Nalan ada sofa panjang, suaminya sedang tertidur pulas seorang diri di atas branka. Mayra mengendap-ngendap agar tak membangunkan pria berhati dingin itu. Segera saja tubuhnya ia buang ke sofa dan tertidur.

Pagi hari pukul 7.00, Nalan membuka mata dan sontak ia kaget mendapati istrinya tidur di sofa dengan sangat nyenyak. Dia tak menyangka Mayra akan kembali dengan sendirinya bukan bersama kakaknya.

"Mayra!" seru Nalan dengan suara keras, tapi gadis itu tak bergeming. Dia terus memanggil, akhirnya direspon dengan membuka mata perlahan sambil mengerjap.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status