Share

Sebuah Kejujuran

Part 23 (Sebuah Kejujuran)

****

POV Zeen.

"Atarik, Ana mau es krim," ucap Nana kala itu. Ia menunjuk salah satu penjual es krim yang ada di ujung jalan.

Jauh di lubuk hatiku yang paling dalam, aku sangat merindukan saat-saat bersamanya. Terlalu banyak kenangan indah yang sulit kulupakan. Nana sudah seperti kafein, pahit tapi berujung candu. Apa yang perempuan itu lalukan, menjadi hal yang tak ingin kulewatkan. Ia seperti hujan, dingin namun mampu membuatku nyaman. Ia bagai parfum, wangi dan memabukkan. Hanya Nana yang ingin kugenggam, ingin kumiliki jiwa dan raganya seutuhnya.

"Nanti gigi Ana sakit, kemarin kan Ana sudah makan es krim."

"Nggak papa Atarik, gigi Ana kuat. Ana boleh ya makan es krim?"

"Besok lagi, sekarang libur dulu." Aku memakaikan Ana topi. Ia terlihat lucu dan menggemaskan dengan rambutnya yang di kuncir dua.

"Ana maunya sekarang, Atarik jangan marah. Kalau Atarik marah Ana jadi sedih. Ana kan gak punya siapa-siapa lagi selain Atarik." Nana menunduk sedih, matan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Titik Handa
oh pantes nana gk bisa mengensli ny rupa nya zeen kecelakaan to
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status