Share

Bab 10 HINAAN DAN CEMOOHAN UNTUK TUKANG CENDOL

Siang ini sinar matahari begitu terik. Dengan warna langit biru muda begitu cerah menambah keindahan alam semesta serta awan putih menghiasi.

Marisa berniat masak banyak karena ibu belanja beragam sayuran dan lauk pauk dari Mang Supri tukang sayur.

'Tumben sekali. Mungkin, ibu kasian melihat suamiku yang sudah kepayahan karena sudah 3 hari cendolnya tidak laku' pikir Marisa.

Akhir-akhir ini Dio sering mengeluh karena dagangannya yang susah laku di sebabkan ada saingan pedagang baru. Rasanya teriris sekali hati ini.

"Bu, harum sekali aroma wangi dari semur jengkol yang ibu masak, membuatku lapar," puji Tasya.

"Iya, sayang. Ibu hari ini masak beragam, karena nenek belanja banyak," kata sang bunda sambil senyam senyum karena mendengar pujian Tasya.

"Tumben Nenek belanja," kata Tasya. Tak biasanya gadis mungil itu bertanya dengan pertanyaan yang lumayan mengherankan.

"Kok ngomongnya tumben sih," celetuk Bu Minah yang baru saja datang menghampiri kediaman Marisa dan Tasya, "Asal kamu tau
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status