Mendengar jawaban yang diberikan oleh Hakan dan terlihat begitu santai, Tanaya memincing curiga ke arahnya serta menelisik saksama. Dia pun menatap sekeliling dan terlihat suasana rumah yang begitu tenang. Hal itu membuat kening Tanaya berkerut banyak karena merasa aneh dan tak biasa.
"Sejak kapan kau berada di sini? Apa kau belum pulang sejak semalam?" tanya Tanaya menatap tajam pada Hakan yang duduk berseberangan dengannya.
Tubuh Tanaya seketika menegang melihat apa yang ada di hadapannya kini. Matanya menelisik satu-persatu tiap orang yang ada di depannya dalam keadaan duduk dan terdiam serta memandang tajam ke arahnya. Berkali-kali Tanaya menelan salivan karena tenggorokannya yang mendadak tercekat. Lututnya seolah lemah dengan kepalanya yang mendadak sakit dan berharap bahwa apa yang dialami saat ini hanyalah sebuah halusinasi saja akibat sedang kesal dengan perbuatan yang Anin lakukan. "Astaga, sepertinya aku ben
Hari pun terus berlalu. Tanaya dan Dilara resmi mendekam di penjara dengan semua kejahatan yang telah mereka lakukan. Sedangkan Anin telah resmi menikah dengan Kimoy tanpa restu dari Tanaya dan hidup sederhana serta membuka rumah makan yang cukup ramai berkat keahlian Kimoy meracik bumbu dan pintar masak selama ini. Anin sudah mengetahui apa yang telah menimpa Tanaya dan sudah berkunjung ke penjara menjenguknya beberapa kali. Tangis dan sesal ditunjukkan oleh Tanaya dan Dilara setelah mendekam di penjara untuk menebus semua kejahatan yang dilakukan mereka, meskipun hukuman yang diberikan kepada Dilara jauh lebih ringan, tapi tetap saja membuat dia begitu sedih dan menyesali perbuatannya selama ini. Jeff dan Rena pun beberapa kali berkunjung ke pen
Jeff William, seorang pria kaya berusia 30 tahun yang telah menikahi cinta pertamanya, Renata Ivanova berusia 25 tahun sejak 6 bulan lalu. Kehidupan rumah tangganya sangat harmonis. Hubungan mereka layaknya melihat sepasang teman karib dan lebih sering bercanda. Jeff adalah seorang pria dengan tubuh tinggi dengan mata biru serta rahang yang tajam. Dia seorang pengusaha real estate yang hidupnya terlihat sederhana dan jauh dari hiruk pikuk gemerlap para konglomerat pada umumnya. Sedangkan Renata dikenal sebagai gadis cantik dan cerdas, tapi berasal dari keluarga biasa juga yatim piatu.Ketika mereka sedang menanti datangnya buah cinta yang sedang direncanakan, tiba-tiba semuanya berubah. Istri yang sangat dicintai dalam hitungan semalam berubah perangai 360 derajat. Renata yang biasanya tampil sederhana, periang, dan penurut telah berubah menj
Jeff duduk sambil memijat pelipisnya. Kesibukan di kantor sudah membuatnya pusing dan kini semakin stress menghadapi tingkah istrinya yang memamerkan kemolekan tubuh di akun instagram miliknya yang belum lama dibuat. Sebelumnya, Rena tak suka dengan hal-hal berbau media sosial. Jangankan instagram, foto saja dia tak suka. Namun kini, ada saja foto yang dia post di akun instagramnya yang sudah memiliki follower satu juta lebih dalam waktu 3 hari karena foto sexy dirinya. Perlu Jeff akui, Rena memang memiliki wajah cantik dan tubuh sexy yang selalu membuat libidonya cepat naik dan tak pernah puas bermandi keringat di ranjang bersamanya. Namun, kemolekan tubuh Rena awalnya hanya dia yang menikmati, kini juga bisa dinikmati oleh mata para hidung belang yang menatapnya penuh nafsu, dan membuatnya meradang.“Apa yang terjadi padamu Rena?&rdqu
Rena baru saja kembali ke rumah sekitar jam 10 malam. Dia terlihat sumringah sambil membawa beberapa paperbag hasilnya berbelanja hari ini. Langkahnya pasti tanpa dosa memasuki rumah yang tampak sepi. Ketika melewati ruang keluarga, langkah ringannya terhenti karena mendapati sosok Jeff yang tengah duduk sambil menatapnya tajam. Mendapati sosok Jeff yang menatap tak suka, Rena berhenti dan membalas tatapan tajam Jeff tanpa rasa bersalah, apalagi rasa takut.“Sudah pulang rupanya. Kupikir lembur malam ini. Maaf aku pulang telat karena terlalu asik berbelanja dan menggosip dengan teman,” oceh Rena tenang dan melangkah sambil meletakkan barang bawaannya ke meja.Jeff tak bersuara. Dia hanya menatap nyalang pada penampilan Rena yang begitu mencolok dengan gaun
Di sebuah rumah, seorang pria paruh baya tengah duduk di ranjangnya dengan selimut menutupi sampai pinggang. Terdapat syal putih yang melilit di lehernya. Matanya terbuka lebar karena di depannya tengah duduk seorang wanita berpakaian biasa sedang menyuapinya makan. Pria itu membuka pelan mulutnya ketika makanan yang dikunyahnya habis dan begitu seterusnya hingga makanan di piring sang wanita habis tak tersisa. Diambilnya air dalam gelas yang terletak di nakas dan mendekatkannya pada mulut pria itu yang meminumnya pelan, dikuti beberapa obat yang terus dikonsumsinya hampir satu tahun.“Sudah selesai. Bapak mau nonton tv?” tanya wanita itu pelan dan dibalas kedipan mata oleh pria tersebut.
Rena sudah rapi dengan pakaiannya. Dress sebatas lutut yang membalut tubuh indahnya bak biola dipadukan dengan high heels yang senada. Rambutnya dibiarkan tergerai indah dan sedikit bergelombang. Langkahnya tergesa menuju mobil yang sudah dipanaskan Mang Imun, sopir yang biasanya selalu mengantar ke mana pun dia pergi. Namun, sejak beberapa minggu terakhir, Rena memilih untuk mengemudinya sendiri dan hal itu sudah diketahui oleh Jeff.“Neng, gak Mamang saja yang antar?” tanya Mang Imun menawarkan.“Tak usah, Mang. Saya kemudi sendiri saja. Lagi pula nanti siang Bik Narsih akan belanja bulanan. Jadi nanti tolong temani, ya,” tutur Rena tersenyum.Mang Imun hanya mengangguk
Hujan turun dengan lebat membuat jalan-jalan digenangi air cukup tinggi serta menimbulkan kemacetan di beberapa ruas jalan. Rena melajukan mobilnya perlahan dan memasuki kawasan perumahan mewah di kawasan Pluit. Mobilnya perlahan memasuki sebuah pintu gerbang yang kembali tertutup ketika mobilnya masuk seolah pintu itu tak pernah dibuka. Dia menghentikan mobilnya tepat di halaman di mana dua orang pria tengah berdiri di ambang pintu dan menatap kedatangannya. Dimatikannya mesin mobil dan terdiam untuk beberapa saat.“Aku akan menyelamatkanmu, Pa. Apa pun akan kulakukan demi membebaskanmu dari mereka,” gumam Rena menatap nanar rumah tersebut.Tangannya membuka pintu mobil dan meraih tas kecil miliknya, lalu berjalan perlahan menuju pintu di mana dua pria tin