Share

14. Pernikahan Rahasia

Sejenak aku terbelalak melihat lembaran merah yang ia letakkan di atas sofa itu, setelah aku hitung jumlahnya ada lima lembar.

Apa nggak salah ini? Untuk ongkos taksi aja dia memberiku lima ratus ribu. Memangnya jarak dari sini ke kampus berapa ratus kilometer? Ah ya jangan-jangan ini untuk ongkos taksi satu bulan. Bisa saja bukan, memangnya berapa penghasilan dia dari toko seperti itu? Ah sudahlah, aku dapat uang jajan gede hari ini, tapi aku nggak boleh boros. Bagaimana kalau benar uang ini untuk satu bulan, besok aku jalan kaki dong ke kampus.

Aku pun bergegas turun dan tak lupa mengunci pintu. Ketika melewati area toko aku melirik untuk memastikan pria itu ada di sana. Tapi aku tidak melihat Om Do berada di toko, hanya ada Ilham dan Danang di sana.

"Selamat pagi, Mbak Lala. Mau pergi kuliah, ya," sapa Ilham ketika melihatku lewat.

"Ah, ya, Mas Ilham. Mari ... permisi ... "

"Mari Mbak Lala, hati-hati dijalan. Kenapa tidak bareng sama Mas Faldo berangkatnya?"

"Aku nanti naik taksi
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status