Share

TAKDIR ATAU KEBETULAN

Author: Haii'Fer
last update Last Updated: 2024-11-02 09:00:50

Xavier meletakkan kameranya di meja lalu dia menengok ke arah Felice yang sedang tersenyum padanya. “Felice, apakah kamu mengenal Calvin Knox Valent? Kamu mengenalnya?” Tanya Xavier yang membuat senyuman Felice memudar karena mendengar nama itu lagi.

Felice mencengkram erat tas yang ada di tangannya. “Aku sudah melupakannya. Tidak, kukira aku sudah melupakan dia. Tapi lagi-lagi, aku mendengar namanya disebut.” Gumam Felice dalam hatinya.

Flashback on.

Paris 5, tahun lalu.

Felice sedang menyelesaikan tugasnya di studio desain bersama rekan-rekannya yang lain.

Tok tok. Calvin mengetuk pintu studio tempat Felice belajar desain. Semua orang di ruangan itu sedang sibuk sehingga tidak ada yang menanggapi suara ketukan itu. Sehingga Calvin harus bertanya pada seseorang yang ada di dekatnya.

“Halo, aku mencari seseorang. Namanya Felice Chiara Farfalla. Aku ingi

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   MAKAN MALAM

    Selama bekerja di Jakarta, Xavier selalu menggunakan kantor Arka sebagai kantornya juga. Bahkan dia selalu menggunakan ruangan Arka untuk melakukan pekerjaannya seperti saat mengedit hasil fotonya. Ketika sedang mengedit foto katalog untuk koleksi terbaru Lauré, Xavier menyempatkan untuk melihat-lihat hasil foto dia saat memotret Felice di Paris kala itu. “Astaga foto-foto yang luar biasa. Candy, kamu memang terbaik dalam pengambilan foto. Foto-fotomu selalu memiliki perasaan yang sampai pada orang yang melihatnya.” Sahut Arka sambil melihat katalog foto Xavier.“Kamu hanya perlu mengedit beberapa kan?” Sahut Arka saat Xavier tidak terpengaruh dengan ucapannya tadi.“Ada yang mau kamu katakan?” Sahut Xavier sembari terus menatap laptopnya.“Ayolah. Kamu tuh siapa sih? Kamu Mr. X yang menaklukan London, Paris, Los Angeles dan New York. Aku memanggilmu Candy, orang lain memanggilku Mr. Paris. Ini kali pertama kamu b

    Last Updated : 2024-11-03
  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   CALVIN DAN HUJAN SAAT ITU

    “Bu Selena.” Sahut Felice saat melihat selena sedang berjalan. Felice segera mengejar Selena yang terlihat sedang sibuk dengan catatannya.“Oh hai. Saya dengar kamu ada rapat di luar. Kamu baru pulang?” Sahut Selena.“Kenapa kamu kemari selarut ini?” Sahut Felice.“Aku baru saja membuat kimchi, lalu aku teringat kalau kamu menyukai kimchi buatanku. Katamu, kimchi buatanku sangat masuk di lidahmu. Jadi, aku membawakannya untuk kamu makan bersama rekan yang lainnya.” Sahut Selena.“Kamu tidak perlu melakukan hal itu lagi. Aku tidak mau merepotkan.” Sahut Felice.“Aku tahu kamu berusaha keras memberiku pekerjaan. Setidaknya hanya itu yang bisa aku lakukan untukmu.” Sahut Selena.“Kamu akan pulang naik apa? Biar aku pesankan taxi online yah?”Sahut Felice.“Ga usah. Aku ga enak kamu selalu melakukan ini. Kamu pasti akan membayarkan ongkos taxinya. Tid

    Last Updated : 2024-11-04
  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   TIRUAN

    Di saat tengah menelusuri jalan yang sepi di malam hari, setelah mengunjungi rumah Felice. Xavier kembali masih teringat akan Felice. Xavier memutuskan kembali ke rumah Felice. Ia akan terus berusaha meskipun Felice mungkin menolaknya.Ting nong!Felice melihat dari balik layar siapa yang mendatangi rumahnya. Felice memutuskan untuk tidak membuka pintu dan akan membiarkannya. Kemudian Felice memutuskan untuk membersihkan badannya dengan mandi.Ting nong!Xavier terus mencoba menekan bel rumah Felice. Meskipun tidak ada jawaban.Ting nong!Ting nong!Ting nong!Ting nong!Ting nong!Bel itu terus dibunyikan oleh Xavier setiap 30 detik sekali.Ting nong.Setelah selesai mandi dan masih menggunakan handuk mandi model kimono berwarna putih dan handuk kepala, Felice melih

    Last Updated : 2024-11-05
  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   TANGGUNG JAWAB

    Tuk tu tukPresdir Edward terus mengetuk ngetuk meja di saat Felice dan Direktur Arina menghadapnya.TUK!“Buang saja.” Sahut Presdir Edward.“Lalu bagaimana soal wawancara dengan Mr. X?” Sahut Direktur Arina.“Untuk apa mempromosikan produk itu jika tiruannya sudah terjual?” Sahut Presdir Edward.“Tapi ini sudah siap untuk dirilis.” Ucap Felice.“Terus? Apa kita akan menjual dengan diskon besar? Bukankah hal itu membuatmu kesal?” Tanya Presdir Edward.“Kamu bilang kita akan dapat lumayan jika menjualnya murah, tapi itu akan merugikan merek dalam jangka panjang. Itu akan merusak citra merek. Lalu jika kita naikkan harganya kembali, semua orang akan bilang itu terlalu mahal.” Sahut Presdir Edward.“Ya, aku bilang begitu.” Sahut Felice.“Jadi, buang saja. Ini yang pertama, jadi aku yakin kita t

    Last Updated : 2024-11-06
  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   PRIA HANYA MENGHANCURKAN SEMUANYA

    Ketika sampai di depan kantor, hujan masih turun dengan deras. Disaat sedang tidak baik-baik saja dan sedang dikejar waktu, Felice malah menjatuhkan kunci mobilnya di tengah tengah hujan yang semakin deras. “Heah! Sial.” Gumam Felice. Ketika Felice hendak berjongkok untuk mengambil kuncinya, ada seseorang yang lebih dulu mengambilkanya sembari memberikan payung untuk menghalangi kepala Felice dari rintik-rintik hujan. Felice refleks langsung melihat wajah orang itu dan ternyata dia adalah Xavier.“Kudengar seseorang menjiplak desainmu. Benar kah?” Tanya Xavier.“Ya, benar. kita harus menjadwalkan ulang wawancaranya. Aku rasa kita tidak bisa melakukannya hari ini.” Sahut Felice.“Apa kamu baik-baik saja?” Tanya Xavier.“Tidak. Meski kami menuntut mereka itu akan butuh waktu lama bisa sampai beberapa tahun. Jika mereka memindahkan kancing atau resleting dan mengatakan mereka terinspirasi oleh desainnya, kami tidak akan menang. Begitulah dalam tuntutan hukum. Ngomong-ngomong, itukah alas

    Last Updated : 2024-11-07
  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   SULIT FOKUS

    “Oh ya! Sebelum itu diganti, pastikan kamu memotret semuanya.” Ucap Felice.“Baik, Non.” Balas Vareena.Manajer toko segera mengganti pakaian yang dipajang di manekin sesuai dengan permintaan Felice. Luna dan membantu mengeluarkan pakaian sebelumnya dan Vareena mendokumentasikan pergantian model pakaian yang di desain.“Hati-hati membawanya.” Ucap Vareena sembari mendokumentasikannya.“Baiklah!” Balas Manajer toko. Lalu Ia segera mengangkat manekin untuk di pajang ke dalam lemari kaca transparan.Melihat Felice yang seperti tidak fokus bekerja membuat Manajer toko bingung karena ini baru pertama kalinya Felice seperti tidak antusias dengan pekerjaan. Manajer toko mendekat ke arah Luna. “Apa Nona Felice sedang tidak enak badan hari ini?” Bisik Manajer toko.“Hah?” Respon Luna. Lalu mereka diam-diam mengamati Felice yang sedang diam mematung. “Dia sedang mengalami ba

    Last Updated : 2024-11-08
  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   DECLUTER KENANGAN LAMA

    BRUK BRUK [Suara saat Felice melempar tas dan blazer ke sofa]“Akhh kepalaku sepertinya sebentar lagi akan meledak.” Gumam Felice sembari mondar mandir di depan tv.Sesekali Felice menggigit jarinya untuk menghilangkan anxiety dengan masalah-masalah yang sedang berputar di kepalanya.Felice duduk di sofa lalu mengambil ponselnya dan terus menscroll media sosial untuk mencari ide. Felice mencari tahu bagaimana cara brand mempromosikan produknya. Felice bukan hanya mencari tentang cara promosi di Indonesia saja. Namun, Ia juga mencari-cari cara orang luar negeri dalam mempromosikan produk. Berjam-jam Felice mencoba menscroll sosial media. Namun, isi kepalanya terlalu bercabang dan berantakan. Felice tidak bisa fokus karena rasa bersalahnya atas kejadian yang menimpa Calvin. Rasanya tidak adil sudah membenci seseorang tanpa tahu alasannya. Namun, terlalu menyakitkan jika mengingat kejadian lima tahun lalu.Felice akhirnya memutus

    Last Updated : 2024-11-09
  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   ANAK BARU

    Hari ini The Premiére kedatangan anak kedua dari Presdir Edward. Kedatangan Elijah Rodrigo menjadi perbincangan semua karyawan The Premiére.Ciit [Suara ban mobil saat berhenti tepat di depan kanto The Premiére]Elijah keluar dari mobil dengan mengenakan blazer berwarna coklat dan kacamata hitam. Setelah keluar dari mobil, Elijah segera pergi ke ruangan Presdir Edward.“Bukankah itu putra dari Presdir Edward?” Tanya Karyawan 1.“Sepertinya begitu.” Ucap karyawan 2.“Apa dia juga akan bekerja disini?” Ucap Karyawan 3.“Sepertinya begitu. Kira-kira dia akan langsung jadi manajer atau dia akan bergabung dengan tim yang sudah ada?” Ucap Karyawan 4.“Entahlah.”***“Sudah hadir semua?” Tanya Felice saat masuk ruangan tim Lauré.“Sudah, Non.” Balas Luna.“Oke. Ayo kita mulai meeting kita.” Ucap Felice.“Baik, Non.” Ucap tim.“Jadi gini. Saya ada beberapa ide untuk promosi, meskipun seharusnya ini bukan ranah kita. Tapi untuk sekarang saya rasa kita juga perlu turun langsung untuk meningkatka

    Last Updated : 2024-11-10

Latest chapter

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   INI MILIK KITA BERSAMA

    Jangan buat Fashion menguasaimuTapi tentuka n siapa dirimu.-From Gianni VersacePagi ini dimulai dengan bersiap memilih pakaian mana yang akan Felice pakai untuk pergi ke kantor The Premiére yang terakhir kalinya sebagai karyawan. Felice mencoba beberapa pakaian terbaiknya. Hingga akhirnya, pilihannya jatuh pada setelah dengan blazer dan celana berwarna putih yang ditambah dengan aksesoris bros berbentuk daun semanggi di bagian dada kiri.Felice mengambil tas dari brand Luxury Chanelle berwarna pink. Kemudian Felice siap untuk pergi ngantor untuk yang terakhir kalinya.Sesampainya di kantor, ruangan Lauré langsung di kerumuni oleh mereka-mereka yang tidak rela Felice pergi. Bukan hanya karyawan Lauré dan Vareena yang mantan karyawan Lauré dan Direktur Arina saja yang tidak terima. Namun, Manajer Alano yang biasanya adu argumen dengan Felice , juga tidak rela Felice pergi dari The Premiére.Direktur

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   BERPISAH UNTUK MEMULAI

    “Felice! Maaf aku terus meminta bantuanmu. Aku ada rapat penting pagi ini.” Ucap Liam.“Pergilah. Ini janjiku pada Keena. Akan kupastikan Sera tiba di TK dengan selamat.” Ucap Felice.“Terima kasih!” Balas Liam.“Sera, jangan lupa memberitahu gurumu…” Ucap Liam.“Aku alergi telur. Aku tidak bisa makan telur goreng. Tolong jangan masukan telur di gimbap. Apa ada hal lain yang bisa kumakan selain kue bolu?” Ucap Sera.“Okay!” Ucap Liam.“Okay!” Ucap Sera.“Sampai nanti!” Ucap Liam sambil mencubit pipi sera dengan gemas.“Felice, terima kasih.” Ucap Liam.“Ya!” Ucap Felice.Liam segera pergi ke kantor melewati jalan yang berbeda dengan Felice dan Seraphina.“Ayo, Sera!” Ucap Felice sambil menggandeng tangan Seraphina.“Ayo tante!” Balas Sera.“Ahh!!! Cuacanya bagus hari ini. bukankah begitu, sera?” Ucap Felice.Felice dan Sera terus bergandeng tangan seperti Ibu dan anak bahkan saat sudah hampir dekat dengan sekolah mereka terus bergandeng tangan.“Sera, pita mu cantik sekali.” Ucap Feli

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   KEPERGIAN KEENA

    Kesedihan yang kamu rasakan hanya sementara.Kesepian yang kamu rasakan tidak akan bertahan lama.Jangan terlalu emosional.-Haii’FerCklek [Suara pintu]Felice masuk ke dalam rumahnya yang masih gelap itu. Felice menghidupkan lampu di ruang tengah. Lalu hendak pergi ke kamar. Namun, saat akan melangkahkan kakinya, Felice terdiam saat melihat foto jalanan.Felice berbalik menghadap foto itu. Memandangi foto itu untuk beberapa saat. Kemudian Felice mengambil tiket pesawat pemberian Xavier dari dalam tasnya. Kemudian Felice menyelipkan tiket itu di sudut kanan bawah foto jalanan hasil karya Xavier untuk mengenang semua hal yang sudah dilakukan bersama Xavier.Felice tersenyum memandangi foto dan tiket yang penuh kenangan indah itu.“Jangan terlalu emosional. Aku hanya berharap kamu akan mengingatku dari waktu ke waktu. Lalu teruslah melanjutkan hidupmu.” Suara hati Felice.***Malam ini, Liam tidak bisa memejamkan matanya meskipun Keena sudah tertidur di pelukan Liam. Liam takut saat dia

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   MAAF AKU HARUS PERGI

    Keena terus memandangi jarum jam yang sudah tidak berdentang lagi. Waktunya sudah berakhir.Cklek [Suara pintu terbuka]Dengan cepat Keena menyembunyikan jam yang sudah mati itu dan menutupi kesedihannya dengan senyuman.“Mama!” Panggil Sera yang baru saja pulang sekolah. “Hai, Sera sayang!” Ucap Keena sambil memeluk Sera yang langsung berlari ke arahnya.“Kamu bersenang-senang hari ini?” Tanya Keena.Liam melihat kondisi Keena sebentar lalu pergi menyimpan tas sekolah Seraphina.“Mama, aku pergi ke kamar mandi sendirian hari ini.” Ucap Sera.“Bagus dong. Anak Mama sudah bisa mandiri.” Balas Keena.“Aku juga memberitahu guru ku bahwa aku mengikat rambutku sendiri.” Ucap Sera.“Sera. Suatu hari nanti, saat kamu pulang dari sekolah, mungkin Mama tidak ada di rumah.” Ucap Keena.“Kenapa Mama tidak dirumah? Apa Mama pergi berbelanja atau pergi dengan tante Arina dan tante Felice?” Tanya Sera.“Itu bisa saja terjadi. Tapi, Mama sudah sangat lelah dan mengantuk. Jadi, maaf mungkin Mama haru

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   PERPISAHAN

    “Selamat malam, Nona Felice.” Panggil Xavier.“Hehe.. malam Mr. X!” Balas Felice.Seperti malam-malam kemarin, Xavier berjalan menemani Felice pulang ke rumahnya. Menyusuri jalanan yang sama dengan bergandeng tangan.“Kamu akan pergi besok?” Tanya Felice.“Ya.” Balas Xavier.Mereka berhenti berjalan di sebuah persimpangan. Kemudian saling berhadapan.“Kita berdiri di persimpangan jalan.” Suara hati Felice sambil menatap Xavier.Xavier terlihat bingung tatapan Felice padanya, “Ada apa?“Kenapa kamu tidak bertanya?” Tanya Felice.“Bertanya?” Ucap Xavier.“Kamu tidak bertanya apa yang akan kulakukan. Pergi atau tidak?” Ujar Felice.“Posisimu, situasimu, dan alasanmu. Aku mengerti dan menerima semuanya.” Ujar Xavier.“Aku tetap membelikan tiket untukmu dan memintamu ikut denganku karena kupikir aku harus memberitahumu bahwa aku masih merasakan hal yang sama.” Lanjut Xavier.“Maaf kamu harus pergi sendiri.” Ujar Felice.“Meskipun aku pergi sendiri, alasannya bukan karena aku pernah jatuh ci

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   BERAPA LAMA LAGI

    Tik tik tik [Suara tetesan infus]Keena sudah sadarkan diri setelah ditangani oleh dokter. Setelah Keena sadar dokter menemui Liam yang sudah bersama dengan Arina dan Felice.“Bagaimana kondisinya dok.” Ucap Liam.“Kankernya menyebar ke perutnya. Dari sanalah darahnya berasal. Kami mencoba menghentikan pendarahan dari perut dengan bronkoskopi untuk sekarang.” Ucap dr. Rayden.“Apa yang kita lakukan sekarang? Apa ada obat lain?” Ucap Arina.“Dia bisa kehilangan banyak darah. Itu akan sulit dihentikan.” Ucap dr. Rayden.“Dokter. Berapa lama lagi sisa waktunya?” Tanya Liam dengan mata yang memerah. “Jika dia harus berpamitan pada keluarga atau teman, kurasa sebaiknya hubungi mereka sekarang.” Ucap dr. Rayden.“Ahh…” Liam tertunduk dan menangis. Liam tidak bisa membayangkan jika Keena benar-benar pergi.“Keena.. haaa… Keena Angelica.. haaa Keenaaaa….” Tangis Arina semakin pecah. Arina menangis sambil menghadap ke tembok dan menutup wajahnya dengan tangannya.Air mata Felice juga tidak bis

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   AKU AKAN MENELEPON

    Pagi hari ini dimulai dengan Luna memberikan surat permintaan pemesanan kain pada Felice.“Nona Felice. Kita harus memesan kain untuk persiapan musim mendatang. Haruskah aku memesannya atas nama The Premiére atau Lauré karena kita sudah independen?” Tanya Luna.Semua orang penasaran dengan jawaban Felice. Mereka menantikan apa yang akan Felice katakan.“Prosesnya tetap sama untuk The Premiére, tapi jika memakai nama Lauré, kita harus menulis kontrak baru. Mereka ingin dikabari secepatnya.” Ujar Luna.“Sampaikan bahwa aku akan menelpon mereka.” Balas Felice.“Baiklah.” Balas Luna sembari menyerahkan suratnya. Lalu Felice mengambil surat itu untuk dia ambil alih.Kemudian Luna kembali ke meja kerjanya dan mereka yang menunggu jawaban sedikit kecewa karena tidak bisa mendengarnya secara langsung.Felice memang belum bisa menjawabnya karena masih belum terbiasan dengan ini semua dan Felice juga masih ragu untuk menjadikan Lauré sebagai brand independen.***Xavier masih harus merapikan beb

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   BERKEMAS

    Cklik [suara koper]Xavier membuka kopernya untuk memasukkan barang-barang yang akan dibawa ke Paris nanti.“Kamu bilang akan berkemas akhir pekan ini. Aku ingin membantumu.” Ujar Felice.“Aku bisa sendiri.” Balas Xavier.Felice melihat ke sekeliling kamar Xavier yang sudah berantakan dengan barang-barang yang akan dikemas.“Akan kamu apakan semua ini?” Tanya Felice.“Aku hanya akan mengambil yang kubutuhkan.” Ujar Xavier.“Aku pernah ke Eropa dan Korea. Aku terbiasa berkemas untuk perjalanan bisnis. Ambil yang kamu butuhkan dan kurangi volumenya. Itu adalah keterampilan, dan itu keharusan bagi semua desainer.” Ujar Felice sambil membantu Xavier merapikan pakaian.“Hehe.” Xavier hanya tertawa mendengarnya.“Apa yang akan kamu ambil?” Tanya Felice.“Aku belum bisa memastikannya.” Ujar Xvaier.Felice melihat-lihat ke sekeliling kamar, lalu melihat ada foto dirinya berserakan di meja. Felice menghampirinya dan mengambil foto itu.“Itu bukan latihan?” Ucap Felice.Xavier melihat ke arahnya

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   KAMU AKAN MERINDUKANNYA

    Saat tubuhnya mulai merasa lebih baik dan tidak merasa sakit yang berlebihan, Keena menyempatkan untuk menamai semua peralatan sekolah Keena. Selain itu, Keena juga menulis nama Seraphina di lembar kertas label nama sebanyak-banyaknya. Label nama itu untuk nanti Sera gunakan saat Sera sudah membutuhkannya.Di saat yang bersamaan, Liam yang mengurus keperluan Seraphina untuk ke acara penerimaan nanti. Liam menjejerkan beberapa baju Sera di hadapan Keena.“Apa yang harus Sera pakai ke upacara penerimaannya?” Tanya Liam.Keena menunjuk baju berwarna biru dongker dengan kerah berwarna putih, “Yang itu, yang ditengah.” Balas Keena.“Yang ini?” Tanya Liam.“Ya!” Balas Keena“Hmm… dia juga harus memakai jepit rambut yang berwarna kuning.” Ujar Keena.Liam mengambil jepitan yang Keena maksud.“Ya, yang besar itu.” Ucap Keena.“Bagaimana menurutmu?” Tanya Liam.“Sempurna.” Balas Keena sembari tersenyum lebar.“Ini memang terlihat sempurna, bagus aku juga menyukainya.” Ujar Liam.“Mama, aku suda

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status