Share

KESALAHPAHAMAN

Penulis: Haii'Fer
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-28 23:43:31

“Tunggu disini. Aku akan meneleponmu begitu aku selesai.” Sahut Arka saat sampai di kantornya.

“Apa Pak Yovie sudah tiba?” Tanya Arka saat menghubungi Liam.

Setelah Arka masuk ke kantor, tidak lama kemudian Felice dan Direktur Arina tiba disana. Mereka segera berlari masuk ke kantor Arka.

Situasi jadi sangat menegangkan dengan semua kekacauan yang Krystal buat. “Bagaimana ini Pak Yovie?” Tanya Arka yang sudah gemetar.

“Aku sudah memberitahu Krystal bahwa kita menerima uangnya dan membuat kesepakatan. Tapi Influencer yang Pengikutnya lebih sedikit akan promosikan Layr. Jadi, dia berpikir bahwa dia salah mempromosikan merek local. Ah, dia juga membuatku sakit kepala.” Sahut Pak Yovie, manajer Krystal.

“Sudah kirim daftar undangan?” Ucap Arka.

“Mereka akan melakukan pencocokan ukuran pakaian besok.” Balas Liam.

“Oke, dia akan dapat gift card tambahan. Dia akan menjadi yang terakhir berdiri di zona foto, dan kita akan memberikannya Limosin yang terbaik. Kita juga akan mempekerjakan pengawal untuknya.” Sahut Arka.

“Baiklah, aku akan coba menyakinkannya lagi. Tapi apa kamu tahu Krystal itu orangnya seperti apa?” Balas Pak Yovie.

“Judul utama akan mengatakan dia tetap memilih merek local meski semua orang memilih Layr dan dia wanita berprinsip. Kita pastikan judul utama mengatakan hal itu di website berita online dan majalah-majalah. Aku yakin itu akan berdampak lebih besar pada reputasinya daripada mempromosikan Layr dengan influencer lainnya.” Ucap Arka.

“Aku yakin dia akan menyukai judul itu. Aku harus membujuknya segera.” Ucap Yovie.

“Waktu kita hanya tinggal 15 jam sebelum pencocokan ukuran pakaian.” Sahut Arka sambil memegang tangan Pak Yovie.

Liam pun melakukan hal yang sama. “Tolong lakukan yang terbaik yang kamu bisa.” Sahut Liam.

“Kamu bisa mengantarnya?” Tanya Arka pada Liam.

Liam mengangguk “Kemarilah. Biar saya antar.” Sahut Liam. Kemudian mereka segera menemui Krystal.

“Apa seharusnya aku diam saja soal gift card?” Gumam Arka saat sendirian di ruangannya.

Tok tok.

Arka segera membuka pintunya untuk menemui seseorang yang mengetuk pintunya itu.

“Kami datang untuk menemui Pak Arka Nolan Jude.” Ucap Direktur Arina.

“Pak Arka Nolan Jude tepat di depanmu. Nyonya!” Sahut Arka.

“Maksudku CEO Galaxy PR.” Sahut Direktur Arina.

“Ya, itu saya. Saya satu-satunya Arka yang bekerja di Galaxy PR.” Balas Arka    .

“Felice, dia ini bicara apa?” Tanya Direktur Arina.

“Direktur Arina, kamu pasti keliru. Dia pak Arka Nolan Jude.” Sahut Felice.

“Jangan bercanda denganku.” Sahut Direktur Arina.

“Apa? Saya? Kamu pikir saya bercanda?” Ucap Arka.

“Tidak, dia tidak terlihat seperti ini. Ini bukan Arka Nolan Jude yang kukenal.” Ucap Direktur Arina

“Saya memang hampir melewatkan kesepakatan dengan selebritas, tapi bukan berarti aku rela diabaikan seperti ini. Ini sangat menyebalkan.” Protes Arka pada sikap Direktur Arina.

“Direktur Arina sepertinya salah paham.” Sahut Felice kemudian mendorong tangan Direktur Arina agar dia sadar. “Direktur Arina.” Gumam Felice.

“Tunggu, Arka Nolan Jude seharusnya tidak terlihat seperti ini.” Sahut Direktur Arina dengan wajah denial dan kecewa.

“Apa yang salah dengan penampilaku? Saya tidak keberatan dengan penampilan saya.” Protes Arka yang sudah terpancing emosi.

“Direktur Arina!” Sahut Felice saat Direktur Arina membalikan badan.

“Oh itu!” Sahut Direktur Arina saat melihat seseorang yang dia kenal. “Itulah maksudku!” Sahut Direktur Arina saat menunjuk pria yang dia maksud.

Felice langung melihat pria itu dan ternyata dia adalah Xavier. “Hidung itu, tapak sampingnya. Itu baru dia! Dia yang aku maksud!” Ucap Direktur Arina saat Xavier berjalan ke arah mereka.

“Mari bicara sambil minum kopi.” Ucap Xavier.

“Boleh aku pesan Americano?” Tanya Direktur Arina sambil senyum-senyum pada Xavier.

“Masuklah!” Pinta Arka pada mereka. Kemudian mereka masuk ke ruangan Arka.

“Kamu menyebut ini takdir? Kurasa yang ditakdirkan bertemu akan tetap bertemu apa pun yang terjadi.” Sahut Direktur Arina dengan manis di hadapan Xavier.

“Kurasa begitu. Kita bertemu lagi.” Ucap Xavier sambil melirik ke arah Felice.

 “Apa rencanamu untuk mengatasi ini?” Tanya Felice pada Arka.

“Aku akan melakukan apa pun untuk mengembalikan semuanya seperti seharusnya.” Sahut Arka.

“Sepertinya kamu dalam masalah.” Sahut Xavier.

“Belum. Hanya hampir mengalami masalah besar.” Sahut Felice.

“Bukankah seharusnya kamu di Paris sekarang? Kenapa kamu kemari?” Tanya Direktur Arina.

“Saya datang untuk urusan pribadi.” Jawab Xavier.

“Oh begitu rupanya. Apa pekerjaanmu?” Sahut Direktur Arina dengan manisnya.

“Saya fotografer.” Jawab Xavier.

“Dia memotret.” Sahut Felice.

“Kamu fotografer? Saya suka foto. Foto-foto pemandangan yang indah benar-benar bisa menenangkan pikiran.” Sahut Direktur Arina.

“Saya memotret untuk buku, majalah atau katalog fashion.” Sahut Xavier.

“Ya, fotografer fashion adalah yang terbaik.” Sahut Direktur Arina yang membuat Felice semakin muak dengan basa-basi mereka.

“Tolong pastikan Krystal datang ke acara kita.” Sahut Felice pada Arka. Kemudian Felice berencana pergi dari ruangan Arka. Namun, Direktur Arina mencegahnya.

“Kita belum selesai bicara, Nona Felice.” Sahut Direktur Arina yang mencegah Felice untuk bangkit dari posisi duduknya.

“Dia bilang masih ada yang harus kita bicarakan.” Sahut Xavier saat Felice akhirnya kembali duduk.

“Ya, saya sudah dengar. Kita harus meluruskan semuanya. Saya tahu ini mungkin kejutan, tapi biar saya perkenalkan kalian. Dia Xavier Oda Valent, putra kenalan ayahmu. Dan dia Direktur Arina Greesa Reine yang seharusnya datang ke acara kencan buta malam itu.” Sahut Felice.

“Ayolah. Ayahku punya banyak kenalan. Dia bahkan kenal seseorang yang putranya tinggal di Paris. Haah! OH MY GOD! Kebetulan sekali.” Sahut Direktur Arina.

“Saya tidak percaya kamu baru saja mengatakan itu. Kamu benar-benar membereskan semuanya dalam sekejap.” Sahut Xavier.

“Saya wanita yang sangat sibuk.” Ucap Felice. Kemudian ucapannya langsung terbukti dengan adanya panggilan masuk dari tim kerjanya.

Drttt drttt

“Halo, Luna.” Ucap Felice.

“Nona Felice bagaimana dengan Krystal?” Tanya Luna.

“Kami sudah mengatasi semuanya. Jadi, lanjutkan rencana kita.” Sahut Felice.

“Baiklah. Kita akan segera lanjutkan.” Balas Luna.

“Baiklah, sampai jumpa.” Balas Felice.

Setelah menutup telepon, Felice berpamitan pada Arka. “Pak Arka, sampai jumpa besok.” Ucap Felice. Kemudian bergegas untuk bangkit dari posisi duduknya.

“Ya! Sampai jumpa besok.” Balas Arka yang juga bangkit dari posisi duduknya untuk menghargai Felice yang sudah rela datang ke kantornya untuk menyelesaikan masalah yang dibuat Krystal.

Xavier terlihat kecewa dengan kepergian Felice. “Ya, halo?” Sahut Xavier saat pura-pura ada yang meneleponnya. “Saya pergi dulu.” Ucap Xavier pada Arka.

“Ga, jangan pergi.” Pinta Arka yang tidak mau ditinggalkan berdua dengan Direktur Arina. Namun, Xavier tidak peduli dan tetap pergi dari ruangan Arka. Hal itu membuat Direktur Arina dan Arka menjadi canggung setelah ditinggalkan oleh mereka berdua.

Tujuan Xavier berpura-pura, sebenarnya untuk mengejar Felice. “Kamu selalu pergi setelah mengatakan pendapatmu?” Tanya Xavier saat mengikuti Felice.

“Aku tidak mau ada kesalahpahaman.” Sahut Felice yang terus berjalan.

“Tapi saya bahkan tidak mengatakan apa pun.” Ucap Xavier yang membuat Felice berbalik ke arahnya.

“Kenapa kamu terburu-buru? Saya tidak pernah mengajakmu berkencan atau melamarmu. Saya tidak pernah memintamu melakukan apa pun dengan saya.” Tanya Xavier.

“Kamu mau ke arah mana?” Tanya Felice.

“Kenapa?” Tanya Xavier.

“Agar aku bisa pergi ke arah lain. Permisi!” Sahut Felice kemudian pergi meninggalkan Xavier yang masih mematung di depan loby kantor Arka.

Drtt drtt! Suara ponsel Xavier berbunyi. Panggilan itu dari Ibu yang meminta mereka untuk bertemu.

 “Kenapa kamu tidak pulang?” Tanya Camilla, Ibu Tiri Xavier saat mereka sedang bertemu di café Aeri.

“Aku menginap di Hotel.” Balas Xavier.

“Bagaimana kencan butamu? Kamu tidak bisa mengenalnya hanya dengan bertemu sekali. Jadi, cobalah meluangkan waktu lagi untuk bertemu dengannya lagi.” Sahut Camilla.

“Aku sudah melarang Ibu mengatur kencan buta untukku.” Sahut Xavier.

“Hanya kamu yang Ibu miliki. Aku kehilangan kakakmu kurang dari 2 tahun setelah ayahmu meninggal. Jadi, aku hanya ingin melihatmu memulai sebuah keluarga.” Ucap Camilla.

“Kenapa Ibu tidak bisa seperti itu kepada putra sulung Ibu? Andaikan Ibu membiarkannya menikahi wanita yang dia cintai, kakakku mungkin masih hidup.” Ucap Xavier yang membuat Ibu Camilla tidak bisa berkata-kata. “Sampai jumpa di hari peringatan kematiannya.” Lanjut Xavier kemudian pergi meninggalkan Camilla.

Drtt drtt

“Kamu ada dimana? Paris? Jakarta? Seoul?” Pesan dari Irene untuk Xavier.   

Bab terkait

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   HURU-HARA KRYSTAL

    Drtt drtt“Kamu ada dimana? Paris? Jakarta? Seoul?” Pesan dari Irene untuk Xavier. Setelah melihat pesan dari Irene, Xavier segera melihat postingan-postingan sosial media Irene.“Aku tiba di Jakarta siang tadi. Bagaimana kabarmu?” Balas Xavier pada Irene.***Saat sedang memilih setelan untuk acara pensiun Ezra, Papa Felice yang akan segera pensiun sebagai PNS. Yuri, Mama Felice terus membujuk agar Felice mau dikenalkan dengan anak kenalannya.“Felice mama mau kenalkan kamu dengan anak kenalan mama. Dia tinggal di Prancis.” Ucap Yuri.“Dia tingal di Prancis?” Sahut Felice sambil terus memilih-milih pakaian yang cocok untuk Papahnya.“Ya, itu dia intinya. Jika dia tinggal disini, wanita lain akan merebutnya. Dia gagal menemukan seseorang di Prancis.” Sahut Yuri.“Mungkin itu artinya ada yang salah dengannya.” Sahut Felice sambil terus melihat lihat setelan dan harganya.“Kamu sendiri bagaimana? Apa kamu masih lajang karena merasa sangat hebat dan sempurna?” Tanya Yuri sambil terus

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   HARGA DIRI

    Tuut tuuut“Halo.” Sahut Xavier.“Oh, Xavier. Aku sudah mengirim setelan yang harus kamu pakai untuk acara besok, ke kamar hotelmu.” Sahut Camilla.“Apa Arka memberitahumu di mana aku tinggal?” Sahut Xavier yang sedang melakukan treadmil.“Berhubung kamu ada disini dan ini peringatan ke 5 tahun kematiannya. Aku rasa, kita harus mengadakan upacara yang layak. Berpakaianlah yang sesuai.” Sahut Camilla.“Aku akan memakai yang cocok untukku.” Balas Xavier.“Aku mengirim kemeja dan dasi. Pakai yang ibu kirimkan. Sampai jumpa.” Sahut Camilla kemudian Ia mematikan sambungan teleponnya.Setelah Camilla mematikan teleponnya, Xavier menaikan speed treadmil untuk menyalurkan emosinya. Xavier paling tidak suka jika Ibu tirinya itu ikut campur dalam semua urusannya.***Krystal s

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-30
  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   KENAPA HARUS KAMU ORANGNYA

    “Karena itu, menurutku dia profesional karena karyanya menyentuh perasaan seseorang yang melihatnya.” Ucap Felice.Flashback on.Paris, 5 tahun lalu.Suatu hari ketika sedang berjalan di keramaian dan sedang menganalisis apa yang disukai oleh masyarakat, Felice tersentuh dengan salah satu foto yang dijual oleh pedagang foto di pinggir jalan. Meskipun sedang membawa barang bawaan yang banyak di tangan kanan dan kirinya. Felice menyempatkan waktu untuk berhenti dan mengamati foto yang menarik perhatiannya itu.Felice terpaku pada salah satu foto yang menunjukkan jalanan yang baru terkena hujan. “Ini berapa harganya?” Tanya Felice pada pedagang foto.“Ini 20 euro.” Balas pria pedagang foto.Felice segera mengeluarkan uang yang Ia miliki untuk membeli foto itu. Setelah menyerahkan uangnya, barulah pedagang itu memberikan fotonya dan k

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-31
  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   ANNIVERSARY THE PREMIÉRE

    “Halo! Saya Felice Chiara Farfalla, Manajer Tim Desain The Premiére.” Sahut Felice sambil mengulurkan tangannya.Irene menerima jabatan tangan Felice. “Saya Irene Valerie.” Sahut Irene.Direktur Arina menghampiri mereka. Dengan penampilan nyentrik dan centilnya Ia mengajak bicara Irene. “OMG. Senang bertemu denganmu. Saya Arina Greesa Reine.” Sahut Direktur Arina dengan senyuman centil khasnya. Namun, Ia hanya dibalas anggukan sopan oleh Irene Valerie.Bugh!Krystal merebut ponsel Pak Yovie dari tangan pak Yovie saat beliau sedang menghubungi Arka. Krystal kesal dengan Arka yang menggantikannya dengan Irene tanpa konfirmasi dulu kepadanya.“Heah! Kamu bercanda? Apa kalian mengabaikanku?” Sahut Krystal.“Berpikirlah dahulu sebelum bicara. Kamu yang mengabaikan kami. Kamu bilang bahwa kamu tidak akan datang jika tidak bisa mengubah desain seperti y

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   TAKDIR ATAU KEBETULAN

    Xavier meletakkan kameranya di meja lalu dia menengok ke arah Felice yang sedang tersenyum padanya. “Felice, apakah kamu mengenal Calvin Knox Valent? Kamu mengenalnya?” Tanya Xavier yang membuat senyuman Felice memudar karena mendengar nama itu lagi.Felice mencengkram erat tas yang ada di tangannya. “Aku sudah melupakannya. Tidak, kukira aku sudah melupakan dia. Tapi lagi-lagi, aku mendengar namanya disebut.” Gumam Felice dalam hatinya.Flashback on.Paris 5, tahun lalu.Felice sedang menyelesaikan tugasnya di studio desain bersama rekan-rekannya yang lain.Tok tok. Calvin mengetuk pintu studio tempat Felice belajar desain. Semua orang di ruangan itu sedang sibuk sehingga tidak ada yang menanggapi suara ketukan itu. Sehingga Calvin harus bertanya pada seseorang yang ada di dekatnya.“Halo, aku mencari seseorang. Namanya Felice Chiara Farfalla. Aku ingi

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-02
  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   MAKAN MALAM

    Selama bekerja di Jakarta, Xavier selalu menggunakan kantor Arka sebagai kantornya juga. Bahkan dia selalu menggunakan ruangan Arka untuk melakukan pekerjaannya seperti saat mengedit hasil fotonya. Ketika sedang mengedit foto katalog untuk koleksi terbaru Lauré, Xavier menyempatkan untuk melihat-lihat hasil foto dia saat memotret Felice di Paris kala itu. “Astaga foto-foto yang luar biasa. Candy, kamu memang terbaik dalam pengambilan foto. Foto-fotomu selalu memiliki perasaan yang sampai pada orang yang melihatnya.” Sahut Arka sambil melihat katalog foto Xavier.“Kamu hanya perlu mengedit beberapa kan?” Sahut Arka saat Xavier tidak terpengaruh dengan ucapannya tadi.“Ada yang mau kamu katakan?” Sahut Xavier sembari terus menatap laptopnya.“Ayolah. Kamu tuh siapa sih? Kamu Mr. X yang menaklukan London, Paris, Los Angeles dan New York. Aku memanggilmu Candy, orang lain memanggilku Mr. Paris. Ini kali pertama kamu b

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-03
  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   CALVIN DAN HUJAN SAAT ITU

    “Bu Selena.” Sahut Felice saat melihat selena sedang berjalan. Felice segera mengejar Selena yang terlihat sedang sibuk dengan catatannya.“Oh hai. Saya dengar kamu ada rapat di luar. Kamu baru pulang?” Sahut Selena.“Kenapa kamu kemari selarut ini?” Sahut Felice.“Aku baru saja membuat kimchi, lalu aku teringat kalau kamu menyukai kimchi buatanku. Katamu, kimchi buatanku sangat masuk di lidahmu. Jadi, aku membawakannya untuk kamu makan bersama rekan yang lainnya.” Sahut Selena.“Kamu tidak perlu melakukan hal itu lagi. Aku tidak mau merepotkan.” Sahut Felice.“Aku tahu kamu berusaha keras memberiku pekerjaan. Setidaknya hanya itu yang bisa aku lakukan untukmu.” Sahut Selena.“Kamu akan pulang naik apa? Biar aku pesankan taxi online yah?”Sahut Felice.“Ga usah. Aku ga enak kamu selalu melakukan ini. Kamu pasti akan membayarkan ongkos taxinya. Tid

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-04
  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   TIRUAN

    Di saat tengah menelusuri jalan yang sepi di malam hari, setelah mengunjungi rumah Felice. Xavier kembali masih teringat akan Felice. Xavier memutuskan kembali ke rumah Felice. Ia akan terus berusaha meskipun Felice mungkin menolaknya.Ting nong!Felice melihat dari balik layar siapa yang mendatangi rumahnya. Felice memutuskan untuk tidak membuka pintu dan akan membiarkannya. Kemudian Felice memutuskan untuk membersihkan badannya dengan mandi.Ting nong!Xavier terus mencoba menekan bel rumah Felice. Meskipun tidak ada jawaban.Ting nong!Ting nong!Ting nong!Ting nong!Ting nong!Bel itu terus dibunyikan oleh Xavier setiap 30 detik sekali.Ting nong.Setelah selesai mandi dan masih menggunakan handuk mandi model kimono berwarna putih dan handuk kepala, Felice melih

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-05

Bab terbaru

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   BERAPA LAMA LAGI

    Tik tik tik [Suara tetesan infus]Keena sudah sadarkan diri setelah ditangani oleh dokter. Setelah Keena sadar dokter menemui Liam yang sudah bersama dengan Arina dan Felice.“Bagaimana kondisinya dok.” Ucap Liam.“Kankernya menyebar ke perutnya. Dari sanalah darahnya berasal. Kami mencoba menghentikan pendarahan dari perut dengan bronkoskopi untuk sekarang.” Ucap dr. Rayden.“Apa yang kita lakukan sekarang? Apa ada obat lain?” Ucap Arina.“Dia bisa kehilangan banyak darah. Itu akan sulit dihentikan.” Ucap dr. Rayden.“Dokter. Berapa lama lagi sisa waktunya?” Tanya Liam dengan mata yang memerah.“Jika dia harus berpamitan pada keluarga atau teman, kurasa sebaiknya hubungi mereka sekarang.” Ucap dr. Rayden.“Ahh…” Liam tertunduk dan menangis. Liam tidak bisa membayangkan jika Keena benar-benar pergi.“Ke

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   AKU AKAN MENELEPON

    Pagi hari ini dimulai dengan Luna memberikan surat permintaan pemesanan kain pada Felice.“Nona Felice. Kita harus memesan kain untuk persiapan musim mendatang. Haruskah aku memesannya atas nama The Premiére atau Lauré karena kita sudah independen?” Tanya Luna.Semua orang penasaran dengan jawaban Felice. Mereka menantikan apa yang akan Felice katakan.“Prosesnya tetap sama untuk The Premiére, tapi jika memakai nama Lauré, kita harus menulis kontrak baru. Mereka ingin dikabari secepatnya.” Ujar Luna.“Sampaikan bahwa aku akan menelpon mereka.” Balas Felice.“Baiklah.” Balas Luna sembari menyerahkan suratnya. Lalu Felice mengambil surat itu untuk dia ambil alih.Kemudian Luna kembali ke meja kerjanya dan mereka yang menunggu jawaban sedikit kecewa karena tidak bisa mendengarnya secara langsung.Felice memang belum bisa menjawabnya karena masih belum terbiasan d

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   BERKEMAS

    Cklik [suara koper]Xavier membuka kopernya untuk memasukkan barang-barang yang akan dibawa ke Paris nanti.“Kamu bilang akan berkemas akhir pekan ini. Aku ingin membantumu.” Ujar Felice.“Aku bisa sendiri.” Balas Xavier.Felice melihat ke sekeliling kamar Xavier yang sudah berantakan dengan barang-barang yang akan dikemas.“Akan kamu apakan semua ini?” Tanya Felice.“Aku hanya akan mengambil yang kubutuhkan.” Ujar Xavier.“Aku pernah ke Eropa dan Korea. Aku terbiasa berkemas untuk perjalanan bisnis. Ambil yang kamu butuhkan dan kurangi volumenya. Itu adalah keterampilan, dan itu keharusan bagi semua desainer.” Ujar Felice sambil membantu Xavier merapikan pakaian.“Hehe.” Xavier hanya tertawa mendengarnya.“Apa yang akan kamu ambil?” Tanya Felice.“Aku belum bisa memastikannya.” Ujar Xvaier.Feli

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   KAMU AKAN MERINDUKANNYA

    Saat tubuhnya mulai merasa lebih baik dan tidak merasa sakit yang berlebihan, Keena menyempatkan untuk menamai semua peralatan sekolah Keena. Selain itu, Keena juga menulis nama Seraphina di lembar kertas label nama sebanyak-banyaknya. Label nama itu untuk nanti Sera gunakan saat Sera sudah membutuhkannya.Di saat yang bersamaan, Liam yang mengurus keperluan Seraphina untuk ke acara penerimaan nanti. Liam menjejerkan beberapa baju Sera di hadapan Keena.“Apa yang harus Sera pakai ke upacara penerimaannya?” Tanya Liam.Keena menunjuk baju berwarna biru dongker dengan kerah berwarna putih, “Yang itu, yang ditengah.” Balas Keena.“Yang ini?” Tanya Liam.“Ya!” Balas Keena“Hmm… dia juga harus memakai jepit rambut yang berwarna kuning.” Ujar Keena.Liam mengambil jepitan yang Keena maksud.“Ya, yang besar itu.” Ucap Keena.“Bagaimana menurutm

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   JANGAN PERGI

    “Kenapa kamu sendirian? Bagaimana dengan Pak Arka?” Ujar Felice.“Kita putus.” Ujar Arina sambil tersenyum lebar penuh keterpaksaan.“Apa?” Ucap Felice yang sangat terkejut dengan keputusan Arina kali ini.“Hehe.. Limited edition… Hehe.. hehe..” Ujar Arina.“Hei, mudah sekali menyerah pada edisi terbatas.” Ujar Arina sambil menuangkan gula ke dalam tehnya.Felice menatapnya dengan tajam. Arina tahu maksud dari tatapan itu.“Astaga, jangan khawatir. Aku baik-baik saja. Dia tidak melamarku atau memesan gedung pernikahan.” Ujar Arina sambil menuangkan gula ke dalam tehnya.“Jangan khawatir. Aku tidak apa-apa. Aku baik-baik saja.” Ujar Arina sambil mengaduk tehnya. Lalu Arina kembali mengambil gula.“Kamu sadar itu yang kelima?” Ujar Felice.Arina tidak jadi memasukan gula itu ke dalam tehnya. Lalu meletakkan gula itu di te

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   BETAPA MENYEDIHKAN

    Brtrtt [Suara kertas-kertas]“Heah! [menghela napas]” Ellie menghentakkan laporan penjualan La Cart dengan wajah kesal dan cemburu.“Perusahaan memberi Nona Felice dukungan untuk mengembangkan Lauré. Tapi begitu dia menyuruhnya mengambil alih dan mengelola Lauré…” Keluh Ellie.“Angka penjualan kita akan anjlok. Lauré adalah brand terlaris kita meskipun tidak baru dan tidak menarik lagi.” Ujar Michael.Bughhh [Suara pukulan meja]Manajer Alano kesal sampai memukul meja dengan sangat keras karena perdebatan mereka yang sungguh membosankan. Kehilangan Lauré dan Felice menjadi hal yang cukup menyedihkan bagi Manajer Al.“Kenapa kalian tidak membawa laporan penjualan bulanan Lauré? Apa kalian tentara yang menunggu dibebastugaskan? Di mana kedisiplinan kalian?” Ujar Manajer Alano.“Aku…”&ldqu

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   AKU AKAN BERTANYA SEKALI

    “Bisa kita mulai?” Ujar Adriana.“Tentu.” Balas Felice.“Saya akan mulai dari pertanyaan dasar. Saya dengar kamu membuat nama “Lauré” sendiri. Apa arti di balik nama itu?” Ujar Adriana.Felice melirik ke arah Xavier yang sedang memotretnya. “Bukan saya yang membuat nama itu. Sebenarnya saya mendapat ide itu dari fotografer tidak dikenal di Paris.” Ujar Felice.Xavier teringat akan sesuatu sampai berhenti mengambil gambar Felice. Xavier menyimak cerita Felice beberapa saat untuk mendengar sebuah fakta yang ingin Xavier dengar lebih lanjut.“Lauré berarti kemenangan. Dia menyemangati saya dan berharap desain yang saya buat akan membawa saya pada kemenangan dalam setiap usaha saya di hadapan publik. Lauré lahir berkat fotografer tidak dikenal itu.” Ujar Felice.Ckrek Ckrek ckrek [Suara kamera]“Saya sungguh ingin tahu

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   HANYA AKU YANG BISA

    Felice melihat ke sekeliling ruang sampel yang dipenuhi kenangan di setiap sudutnya. Dinding yang penuh dengan tempelan inspirasi desain, tempelan kain-kain dengan berbagai warna, sampel sepatu dan masih banyak lagi barang penuh kenangan yang ada dalam ruangan itu.Drrtt drtt [Adriana Novelle Vogue]“Halo, ini Felice Chiara Farfalla.” Ujar Felice.“Anda masih ingat saya? Saya Adriana, kepala editor di Novelle Vogue.” Ujar Adriana.“Ya.” Balas Felice.“Saya menelpon Anda begitu mendengar beritanya. Saya dengar kamu menolak tawaran pekerjaan dari Anthony. Kali ini, saya sangat ingin mengenal Anda, Nona Felice.” Ujar Adriana. “Saya ingin mewawancarai Anda lagi. Tentu saja, kami akan mengirimkan daftar pertanyaan baru.” Lanjut Adriana.“Silahkan

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   GELAP DAN SUNYI

    Saat Yuri masuk ke rumah, semua lampu di rumahnya masih belum menyala meskipun sudah waktu sudah menunjukkan waktu malam.“Kenapa lampunya masih mati semua?” Ujar Yuri sambil menekan tombol saklar.Setelah itu Yuri melihat ke sekeliling meja makan dan dapur yang masih bersih.“Apa dia belum makan?” Ujar Yuri.Yuri membuka pintu kamar yang ditempati Ezra, lalu mengintipnya. Tidak ada orang di dalamnya. Yuri semakin membuka pintu itu dengan lebar. Melihat ke sekeliling kamar yang masih gelap gulita tanpa ada orang di dalamnya. Entah kemana Ezra pergi sampai malam begini.“Astaga kemana dia.” Gumam Yuri. Lalu Yuri keluar dari kamar itu.Bugh [Suara pintu]“Aishh, setelah kita berpisah, dia benar-benar melakukan apapun yang dia inginkan. Tidur di luar juga bisa jadi alasan untuk bercerai. Seharusnya dia tahu itu.” Keluh Yuri.Yuri masuk ke kamarnya, menekan saklar lam

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status