Share

SEPTA YANG BIMBANG

"Septa ...!"

Gadis manis ini tak ingin ngomong apa pun. Ia benar-benar sakit hati. Tak ada yang bisa diperbuat untuk memperbaiki keadaan seperti semula dan .... apa yang mesti ia katakan pada mama dan abangnya. Lebih jauh lagi, masih adakah pria yang mau menjadikannya seorang istri dengan setulus hati, jika tahu ia sudah tak lagi suci.

Septa memikirkan semua menjadi gila sendiri. Rasa sedih akan nasibnya sekaligus menertawakan diri sendiri yang bodoh. Hanya ingin berbuat baik tanpa melihat latar belakang sang bos, tapiy akhirnya ia sendiri yang rusak. Septa hanya mampu meneteskan air mata, terisak-isak karena hanya itu yang ia bisa untuk meringankan segala beban di dada.

“Septa, maafin aku, please!”

“Sa-sa-ya gak tau lagi ....,” jawab Septa sembari berurai air mata sesekali tangannya mengusapkan tisu.

“Kita nikah! Aku akan ngomong terus terang pada Tante dan Dion.”

“Gak semudah itu! Saya gak tau asal usul dan gimana sifat asli Bapak.”

“Kita jalanin aja! Hanya sebatas formalitas aja,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status