“Jadi, apakah Anda akan pergi ke kerajaan Aethelred bersama kami di esok hari, Your Royal Highness?”
Ujar Fennel bertanya, setelah ia dan Hisahilde sepenuhnya mendengarkan apa yang telah terjadi di antara Lancient dan Ruffin, … dari awal bertemu, sampai mereka berdua bertengkar, tanpa memperbesar permasalahan tadi … sampai menjadi sebuah pertikaian.
Sungguh dewasa memang, untuk Fennel yang lebih memilih mengalah dan diam, daripada mencerocos tidak terima dengan sindiran halus dari Hisahilde. Akan tetapi, tetap saja, di dalam lubuk hatinya … masih ada sedikitnya rasa kesal. Karena sejujurnya, dirinya sendiri juga … adalah seorang manusia biasa.
“Hm,” balas Ruffin menggumam, sambil sibuk melihat-lihat luka pada sayap Garu, berniat untuk mengobatinya dengan daun obat merah yang digunakan oleh Fennel tuk merawat luka Lancient tadi, “Ada Ayah dan Adikku di kerajaanmu. Selain i
KNOCK! KNOCK! KNOCK!“Siapa?”“Your Excellency. Ini Saya, … Zeind. Saya telah kembali. Bolehkah Saya masuk untuk kepentingan melaporkan keadaan Marquess Eiren, yang Saya temui tadi petang?”“Masuklah!”Pintu ruangan kerja Marquess Myles Na Eiren terbuka, memampangkan sesosok ksatria berambut hitam yang sekelam arang, dan bermata biru kedalaman laut yang dalam.Ksatria itu segera masuk, lalu memberi hormat kepada Marchioness Gloriella, istri dari atasan regu militer mereka.“Jadi, bagaimana keadaannya?” tanya Gloriella dengan cepat, terburu-buru ingin segera mendapatkan kabar terbaru dari suaminya.“Sejauh ini, beliau hanya ditahan saja di penjara bawah tanah. Tidak dikekang oleh pasung, ataupun menerima hukuman fisik berupa hukum cambuk.”Gloriella menarik nafasnya
Rumah besar kediaman Eiren, memiliki lima lantai. Kamar Alesya dan Darissa, terletak di lantai ketiga. Lalu untuk ruang kerja Marquess, beserta kamar Myles bersama Gloriella, … ada di lantai kedua.Sedangkan, untuk ruangan seperti dapur dan tempat untuk makan bersama, ada di dekat aula lantai pertama yang paling utama. Sisanya, untuk lantai empat dan lima … dipakai sebagai tempat para pekerja rumah, seperti sebuah asrama.Tentu saja, untuk tempat tinggal para ksatria berbeda lagi. Ada asrama khusus, buat para ksatria kalajengking hitam, yang berdiri tak jauh dari rumah besar kediaman … sepaket dengan lapangan luas tempat mereka berlatih, atau bertanding untuk meningkatkan kekuatan.TIK … TOK … TIK … TOK ….Suara detikan jarum yang kini tengah menunjukkan pukul 23.58 malam itu, menjadi terdengar lebih jelas dari biasanya. Mungkin, karena keadaan dalam rumah besar ini,
Poppy mendorong. Menjauhkan pria pembawa kapak itu supaya menjauh dari kamar, sambil terus melawan setiap ayunan kapaknya dengan cekatan … menggunakan pisau, yang menjadi senjata andalannya.Bertahan tanpa melangsungkan penyerangan, karena pria itu cukup tangguh … terasa sangat menyulitkan juga.Sampai suatu ketika, pisau yang sedang di pegang oleh Poppy dengan erat, terlempar jauh ke belakang … dikarenakan, kalah tenaga dalam menangkis ayunan kapak pria itu lagi, yang justru semakin lama … malah semakin terasa menguat.Saat Poppy menghindar, lalu membuat kuda-kuda untuk melawan pria yang tangan kirinya berlumuran darah karena dilukainya tadi, dengan menggunakan tangan kosong, … seberkas cahaya bergerak yang diperkirakan berasal dari lilin, tiba-tiba muncul dan mulai mendekati belakang pria itu, berikut dengan benda panjang yang tajam, … menusuk jantung si pria.Tentu saja, hal itu telah membua
Apakah mereka semua akan terus melawan para penyusup, yang ingin menggasab harta benda milik kediaman Eiren ini, sampai pagi nanti?Ah, entahlah. Sang Marchioness-nya, Gloriella saja, … tidak dapat mengetahuinya dengan pasti.PRANG!Suara kaca lantai atas yang sepertinya telah pecah akibat dilempari oleh sesuatu itu, sampai ke telinga Gloriella … yang masih tetap berada di tempatnya, mengawasi pertikaian di antara orang-orangnya yang melawan para penyusup, dari balik jendela ruangan kerjanya Marquess.“Apa suara kaca pecah itu, berasal dari jendela lorong dekat kamar Alesya? Tidak mungkin … ada penjahat yang sudah sampai ke sana, setelah melewati semua orang hebat di bawah sana yang menghalaunya, bukan?”Meskipun, ia sangat mempercayai keahlian dan kepandaian Poppy dalam hal melindungi kedua putrinya, tetap saja Gloriella masih merasa sangat khawati
GALOP~ GALOP~ GALOP!Suara tapal kuda yang menyentak-nyentak di sepanjang perjalanan, membawa gerbong kereta yang berisikan dua orang kehormatan dari kekaisaran seberang … pasangan Ayah-Anak Perempuan, sedang memacu dengan cepat untuk membawa mereka berdua pergi, menuju ke tempat yang diinginkan oleh salah satu penumpangnya. Yakini, sang putri bernamakan Rosalina.“Rosalie, kenapa kau ingin pergi ke rumah temanmu di pagi-pagi hari begini?” tanya sang Ayah, yang merupakan seorang Kaisar, kepada putrinya, Rosalina … si Putri Kekaisaran.“Selagi kita masih berada di kerajaan ini, tidak ada salahnya juga, 'kan, … Papa?” cicit sang Putri dengan ekspresi yang memelas, dan suara yang memelan.Dipanggil dengan sebutan 'Papa' …, dengan menggunakan suara dan ekspresinya yang begitu menggemaskan itu, jelas telah membuat si Kaisar Violegrent menjadi luluh.
Nafas yang menyemburkan suhu hangat, keringat yang bercucuran sampai terasa sangat mengganggu, ditambah dengan tubuh yang bertenaga lemah, … akibat dari parahnya demam yang menderanya semalam, hanya dapat membuat Alesya terbaring tak berdaya di atas ranjang.Sorotan matanya yang sayu, … masih tampak terlihat kelelahan, meski dirinya sudah beristirahat dan tertidur dalam semalaman suntuk.Alesya memang terlihat mengantuk, tapi anehnya … ia tak merasa mau tidur sama sekali. Sebenarnya, dirinya ingin segera membangunkan tubuh pegalnya itu dari atas ranjang, akan tetapi … tenaganya, ternyata masih terkumpul dengan sangat sedikit, untuk menahan beratnya tubuh yang harus ia topang.Satu-satunya hal yang mampu Alesya lakukan sekarang hanyalah, menggerakkan mata dan mulutnya, … dengan raut muka yang begitu bosan.“Ibu, ….” panggil Alesya kepada Gloriella di sampingnya, tengah
Hallo, ini dengan Aerina No 7 🖐️ Sebelumnya, mohon maaf, atas lambatnya Saya mengupdate chapter terbaru dari novel ini. Terima kasih banyak juga, telah membaca novel pertama Saya yang dikerjakan dengan begitu serius. Dikarenakan Saya lebih suka menabung draft chapter terlebih dahulu, sehingga bisa update secara gila-gilaan dalam sekalinya nge-up, jadi seringkali Saya uploadnya dalam beberapa bulan dengan tanggal yang juga gak menentu. Karena ini adalah novel pertama dan yang utama, sebagai pusat universe untuk bakalan novel baru fiksi sejarah era abad ke-17 di kedepannya, kemungkinan … novel ini bakal memiliki banyak chapter dengan alur yang maju-mundur, dan juga masih begitu jauh dengan permasalahan akhir. Sekali lagi, terima kasih banyak telah membacanya. Dan juga, jika kalian penasaran dengan visualisasi dari beberapa karakter dalam novel ini, … kalian bisa mengeceknya di akun F******k bernama @Kim Bunny Myeon
“Hm, jadi seperti itu rupanya.”“Sungguh sangat mengkhawatirkan, jika kejadian yang mengerikan itu, … kembali terulang lagi nanti.”Baik Rosalina maupun Howard, sama-sama mendengarkan dengan baik dari awal sampai akhir, semua penjelasan yang Gloriella paparkan terkait kejadian yang terjadi di kediaman Eiren itu, … supaya mereka berdua tidak ragu-ragu dan menyalahi faktanya lagi.“Karena suamimu ditangkap oleh Raja, jadi untuk melapor dan meminta bantuan keamanan dari pihak kerajaannya saja, tidak mungkin akan dibiarkan, … benarkan?"Membalas ucapan Howard, Gloriella pun berkata, “Sebab itulah, Saya memutuskan untuk bertahan di sini, bahu membahu bersama dengan semua pekerja beserta ksatria yang ada, … untuk membela dan mempertahankan kediaman kami semua, Your Imperial Majesty.”“Yah, itu tidak