Setelah sedikit gangguan oleh Renold, akhirnya Muhanov dan Andreana bisa masuk ke dalam Serikat Lycoris melalui pintu belakang.
“Haahhh.”
Saat mereka berdua menyusuri lorong serikat, Muhanov menghela nafas panjang dengan nada sedikit berat saat dia melihat sisa uang di dompetnya. Dia menghitung beberapa koin perunggu dan perak yang dia miliki sekarang dan bisa dibilang kalau dibuat untuk menghidupi dirinya dan istrinya buat besok tidak akan cukup. Belum lagi kalau dia nanti disuruh membayar lagi oleh serikatnya. Mudah-mudahan saja dia tidak perlu membayar lagi kepada serikatnya.
“Sayang?” panggil Andreana dari belakang.
Muhanov tidak menjawab, dia mulai sedikit melamun memikirkan keuangannya sekarang.
Di pagi hari yang cerah. Muhanov sedang duduk di salah satu meja kedai bar yang berada di dekat jendela. Dia sedang merenung sambil terus memperhatikan gelas berisi air putih di depannya. Terkadang suara nafas berat dan panjang dia keluarkan sambil terus memandangi gelasnya.Suasana kedai bar di lantai satu serikat Lycoris sekarang memang sedang sepi sih dan hanya ada 2 gadis bar yang sedang membersihkan lantai. Kadang Muhanov bersiul kepada salah satunya saat ada yang membersihkan lantai dekat di mejanya dan mencolek pantat gadis itu.“Kyaaa! Duh, Muhanov! Masih kebiasaan kamu ya!” ucap gadis itu sambil mencubit lengan Muhanov.“Hari ini kamu cantik, Lyra.” goda Muhanov.Gadis Bar yang tadi dicolek oleh Muhanov tadi bernama Lyra
Setelah beberapa jam, akhirnya Andreana selesai merapikan buku-buku di lemari sesuai dengan kategorinya. Tidak dia sangka kalau buku yang dimiliki Andromeda sangatlah banyak dan sering dibuat berantakan olehnya karena dia malas menyortir bukunya sesuai isinya. Buku yang dimiliki Andromeda kebanyakan tentang obat-obatan, ilmu sihir, teka-teki, dan pengembangan teknologi sihir.Beberapa ada juga buku-buku yang ditulis Andromeda dan kadang hal tersebut membuat Andreana sedikit cemburu. Bukan karena kepintaran Andromeda yang bisa membuat buku sebanyak ini, tapi ada nama suaminya yang tertulis juga bersamanya.Penelitian ini ditulis oleh Andromeda Ernorucub dan Muhanov Merlinstone.Begitulah yang tertulis untuk beberapa buku yang dia temukan. Terutama tentang teknologi penggunaan sihir serta ilmu rekayasa
Setelah beberapa jam, akhirnya Andreana selesai merapikan buku-buku di lemari sesuai dengan kategorinya. Tidak dia sangka kalau buku yang dimiliki Andromeda sangatlah banyak dan sering dibuat berantakan olehnya karena dia malas menyortir bukunya sesuai isinya. Buku yang dimiliki Andromeda kebanyakan tentang obat-obatan, ilmu sihir, teka-teki, dan pengembangan teknologi sihir.Beberapa ada juga buku-buku yang ditulis Andromeda dan kadang hal tersebut membuat Andreana sedikit cemburu. Bukan karena kepintaran Andromeda yang bisa membuat buku sebanyak ini, tapi ada nama suaminya yang tertulis juga bersamanya.Penelitian ini ditulis oleh Andromeda Ernorucub dan Muhanov Merlinstone.Begitulah yang tertulis untuk beberapa buku yang dia temukan. Terutama tentang teknologi penggunaan sihir serta ilmu rekayasa
Parliman memberikan sebuah kertas misi yang harus ditandatangani Muhanov. Dan tentu saja Muhanov tidak bisa menolak sama sekali karena dalam kertas tersebut terdapat nama Ratu Anastasia beserta tanda tangannya. Muhanov lalu berikan jempolnya di atas kertas tersebut dan sirkuit sihirnya langsung terekam di sana sebagai tanda tangan. “Kau tidak merekayasa sirkuit sihirmu kan, Muhanov?” tanya Parliman. “Apa? Tentu saja tidak.” balas Muhanov. “Baiklah. Kalau begitu, aku akan mempersiapkan yang lainnya. Kau kembalilah ke serikat untuk memberikan kertas ini kepada Albert. Setelah itu pergilah ke gerbang selatan.” “Kita langsung berangkat hari ini?” “Nggak, tahun depan,” jawab Parliman dengan sangat jengkel, “Ya sekarangl
Parliman memberikan sebuah kertas misi yang harus ditandatangani Muhanov. Dan tentu saja Muhanov tidak bisa menolak sama sekali karena dalam kertas tersebut terdapat nama Ratu Anastasia beserta tanda tangannya. Muhanov lalu berikan jempolnya di atas kertas tersebut dan sirkuit sihirnya langsung terekam di sana sebagai tanda tangan.“Kau tidak merekayasa sirkuit sihirmu kan, Muhanov?” tanya Parliman.“Apa? Tentu saja tidak.” balas Muhanov.“Baiklah. Kalau begitu, aku akan mempersiapkan yang lainnya. Kau kembalilah ke serikat untuk memberikan kertas ini kepada Albert. Setelah itu pergilah ke gerbang selatan.”“Kita langsung berangkat hari ini?”“Nggak, tahun depan,” ja
Rencana penyelamatan Lastina langsung dimulai, perencanaan awal Muhanov dan Parliman akan menggunakan melakukan pengintaian serta pemetaan pada Kota Petersburg yang nantinya seluruh data pemetaan akan dibagikan secara merata ke dalam satu kelompok; Acra akan mengawasi gerak mereka berdua dari atas gunung dan memastikan posisi musuh atau memberi bantuan tembakan; Rak sendiri akan membantu Acra untuk melihat target; sedangkan Arnold, Kardi, dan Herma akan menunggu sinyal untuk bergerak. Begitulah rencana awalnya, hanya saja ada sedikit masalah…….. “Kalian pikir mau mengizinkan orang dari Merlinstone ini mau menyelamatkan anggota terpenting dari Ratu kita?” tanya Kardi dengan nada marah sambil menjentikkan jarinya ke dahi Muhanov. “Hei!” Muhanov memukul tangan Kardi,
Jeanne d’Arc lalu membawa mereka menuju ke depan gerbang Istana. Gerbangnya begitu megah dengan ukiran simbol salib dan bintang daud. Meskipun simbolnya berwarna hitam, tapi tetap terlihat mengkilat saat tiga bulan menyinarinya.Sejujurnya Muhanov sudah pernah melihat gerbang semacam ini karena hampir sama dengan gerbang Istana Templar tempat dimana istrinya dulu berada. Tapi tetap saja, kemegahan masih membuat dia takjub.Jeanne d’Arc lalu menyuruh Muhanov dan Parliman mengikuti gerakannya sebelum gerbang dibuka, yaitu mengepalkan kedua tangan ke depan dada mereka dan membungkuk.“Untuk apa kita melakukan ini?” tanya Parliman.“Berdoa sambil menyerahkan dirimu kepada Tuhan yang Maha Esa.” jawab Jeanne d’Arc.
“Hutan?” ucap Muhanov dengan terkejut.Setelah pohon tersebut bersinar, Muhanov dan Parliman disajikan sebuah pemandangan hutan hujan tropis di sekeliling mereka. Banyak sekali pohon-pohon yang menjulang tinggi; daun-daun yang warnanya hijau, sangat menyejukkan mata; suara burung-burung dan hewan di dalamnya mewarnai keramaian suasana hutan itu; bahkan semilir angin yang berhembus melewati mereka terasa sejuk.“Dimana ini?” tanya Parliman.“Ini adalah Waldgefängnis—Penjara Hutan—atau begitulah mereka menyebutnya,” jawab Jeanne d’Arc.“Apakah kita baru saja berteleportasi?” tanya Muhanov.