Semuanya gelap tidak kelihatan apapun, tidak ada yang bsia dia lihat sekarang, dan setelah beberapa saat dia pun menukan cahaya dari matanya, Rain perlahan bangun, namun Rain bangun di tempat berbeda, dia mengira kalau dia sudah di surga, namn Raian salah, dia sedang berada di sebuah ruangan yang penuh dengan pencahayaan yang cukup, Rain membua mata dan merasa lengan kiri dan kanan serta seluruh badannya terasa sangat sakit sekali.
Rain terbangun dari kegelapannya, dan melihat di sekelilingnya sudah ada banyak orang serta perempuan yang memakaibaju perawat, dan yang lebih kagetnya lagi Rain melihat wanita cantik yang pada malam itu dia tolong.
Dengan sisa-sisa tenaga Rain mencoba untuk duduk sambil memegang lengannya yang masih sakit, namun tidak bisa karena sekarang kondirinya Rain sangatlah lemah dan bahkan untuk dia duduk saja dia tidak bisa.
“Saya di mana ?” Tanya Rain yang tidak tahu dia berada di mana sekarang.
“Kamu berada di rumah saya” jawab Wanita cantik itu
“Maaf Bu, sebaiknya jangan terlalu banyak orang, karena dia butuh istirahat yang sangat cukup untuk memulihkan semuanya” Ucap Perawat itu
“Kalian semua keluar dari sini sekarang” Ucap satu perempuan yang masih sangat muda dan dia terlihat sangat cantik dan bisa di bilang dia mirip sekali dengan wanita yang di tolong Rain pada malam itu, dan mungkin bisa di bilang kalau umur perempuan itu se umuran dengan Rain.
Rain pun semkin bingung dengan semua ini,dan kepalanya semakin sakit, dia memegang kepalanya sambil meringis kesakitan, dan dokter pun bilang kalau Rain untuk saat ini tidak boleh berpikir apapun, dia harus istirahat dengan total.
“Baik Dok” Ucap Wanita cantik itu yang sampai sekarang Rain belum mengetahui siapa nama Wanita dan perempuan cantik itu
Dan setelah itu Dokter dan perawat pun keluar dan tiba-tiba saja ruangan besar itu menjadi ruangan sepi dan hanya Rain dan Wanita serta perempuan cantik itu.
“Hai, masih ingat aku ?” Tanya Wanita itu pada Rain
“Bunda, kan dokter bilang kalau orang ini tidak boleh terlalu banyak berpikir, itu akan berpengaruh dengan kondisinya” Ucap Perempuan itu
Perempuan itu menyebutnya Bunda, berarti mereka anak dan Ibu, tapi yang Rain bingung dia ada di mana sekarang.
“Ibu kan yang waktu malam itu kan” Jawab Rain
“Iya betul, itu saya, saya ingin berterima kasih sama kamu, karena kamu sudah menolong saya dari orang-orang itu, kamu hebat dan bahkan kamu mengorbankan nyawa kamu untuk saya” Ucap Wanita cantik itu
“Aku melihat orang-orang itu melecehkan Ibu, baru saya datang membantu sebisa saya, eh sekarang malah saya nyusahin Ibu” Ucap Rain yang tidak menyangka bukannya membantu malah dia membuat susah wanita cantik itu sampai di panggilkan dokter segala
“Tidak, kamu memang benar menolong saya, saya ingin berterima kasih sama kamu” Ucap Wanita cantik itu dan lanjut bilang
“Oh iya, siapa nama kamu ?” Tanya Wanita cantik itu dan Rain pun memberitahu nama dirinya
“Saya Rain Aksara” Jawab Rain
“Nama yang sangat bagus” Ucap Wanita cantik itu
“Kalau wanita canti yang ada di depan kamu ini adalah Laura Indah Abigail” Ucap Wanita cantik itu dan tidak hanya orangnya namanya pun juga sangat cantik dan indah
Lalu Wanita yang di sampingnya pun memperkenalkan dirinya “Kalau aku Tania Indah Abigail, dan wanita yang berada di depan kamu adalah Bunda aku” Ucap Tania dengan senyum
Pada saat Laura ingin di rampok oleh penjahat, ada Rain yang melewati jalan itu, Laura penasaran kenapa Rain bisa melewati jalan itu dan pada saat malam itu Laura melihat kalau Rain sedang berada dalam masalah yang tidak bisa dia hindari.
“Rain, saya ingin tanya, kenapa kamu bisa melwati jalan itu pada malam itu dan sebenarnya kamu ingin ke mana dan di mana rumah kamu ?” Begitu banya pertanyaan yang di tanyakan oleh Laura dan itu membuat Rain bingung untuk menjawabnya.
“Bunda, Bunda terlalu banya pertanyaan untuknya, hingga membuat Rain bingung seperti itu, Bunda harus bertanya satu persatu Bunda” Ucap Tania memberi tahu Bundanya kalau Laura harus bertanya satu persatu agar tidak membuat Rain bingung
“Maaf sayang, habisnya Bunda penasaran” Ucap Bundanya dengan senyum salah
“Ya udah, kalau begitu saya ingin tanya, kenapa kamu bisa meewati jalan itu pada malam hari, dan mau ke mana kamu malam-malam seperti itu ?” Tanya Laura dengan penasaran
“Saya sendiri juga bingung kenapa saya bisa melewati jalan itu, dan juga saya tidak punya tujuan, saya hanya berjalan ke mana kaki saya melangkah dan membawa saya pergi” Ucap Rain sambil memikirkan keluarganya
“Loh memang keluarga kamu di mana ?” Tanya Laura yang semakin penasaran dengan latar belakang Rain yang sudah menolongnya dari para perampok malam itu
“Keluarga aku ada, namun aku keluar dari rumah” Ucap Rain dengan mata yang berkaca-kaca ketika dia mengingat kejadian itu di mana Kak Ara dan Mira menangis
“Kenapa kamu keluar dari rumah ?” Tanya Laura yang semakin tertarik dengan kehidupan seorang Rain Aksara
“Saya tinggal di rumah Nenek Juli, Saya tinggal bersama Kak Ara dan Mira adik saya, sedangkan Ayah dan Mamah saya pisah dan sekarang mereka tidak tahu berada di mana, Ayah menikah lagi, sedangkan Saya di rumah Nenek tidak hanya tinggal Saya dan Kak Ara dan Mira saja, melainkan di sana ada anak dari Nenek juli, dia tidak suka dengn Saya, dia pengangguran seperti saya, namun dia selalu menganggap saya sebagai beban keluarga itu dan beban buat Kak Ara yang bekerja” Cerita Rain dengan pelan-pelan dengan mata yang berkaca-kaca karena ingat Kak Ara dan Mira
“Setelah itu saya memutuskan untuk keluar dari rumah itu meninggalkan Kak Ara dan Mira untuk mencari kerja dan akan kembali jika saya sudah sukses nanti, untuk menunjukkan pada Anaknya Nenek juli sekaligus Om saya kalau saya bukan beban bagi keluarga dan juga Kak Ara” Ucap Rain sambil menitikkan air mata
Laura dan Tania yang mendengar cerita itu pun sampai mengeluaran air matanya, bahan merea saja hanya mendengar cerita Rain mereke mangeluarkan air mata dari pelupuk matanya.
Rain yang melihat pun meminta maaf “Bu, dan Mba, maaf yah, saya jadi curhat” Ucap Rain sambil tersenyum mengelap air matanya
“Tidak apa-apa, bahkan kami aja yang mendengarnya terasa sangat sedih, bagaimana dengan Kakak dan adik kamu” Ucap Laura sambil mengelap air matanya
“Panggil aku Tania karena aku masih berumur dua puluh satu tahun” Protes Tania karena dia di panggil Mba oleh Rain
“Lalu habis dari sini kamu ingin ke mana ?” Tanya Tania“Tidak tahu, yang pasti aku akan berusaha untuk menjadi orang sukses dan kembali ke keluarga, untuk mengajak Kak Ara dan Mira pergi dari sana” Ucap Rain“Kalau begitu saya mau membantu kamu, kamu tinggal di sini menjadi anak saya dan buktikan ke keluarga kamu itu kalau kamu bisa sukses dan kamu ukan beban keluarga” Ucap Laura tanpa pikir panjang yang membuat Rain kaget dan bahkan dia tidak percaya kalau Laura bilang seperti itu pada dirinyaRain pun masih belum sadar atas keterkejutannya atas apa yang di bilang Laura ini, Bahkan Rain tidak menyangka akan di tolong oleh Laura dan sekarang dia di bkin terkejut lagi atas apa yang di bilang Laura tadi.Melihat Rain tidak menjawab dan masih terbengong Laura memanggil Rain beberapa kali“Rain” Ucap Laura Rain masih belum menyadarinya“Rain” Ucap Laura lagi dan lagi-lagi Rain tidak me
Dan Rain mendengar itu dia kecewa, ini tidak seuai yang dia harapkan, Bunda Laura malah menyukainya dan tidak ada masalah dengan itu, ini membuat Rain salah membuat keputusan“Jadi mulai sekarang Rain adalah anak Bunda sama seperti Tania, dan Rain harus memanggil dengan sebutan Bunda ya Rain” Ucap Bunda Laura dengan senyumDan Rain hanya mengangguk pelan saja, tanpa bicara karena hal ini yang dia tidak ingin kan,“Coba Bunda ingin dengan Rain menyebut Bunda sama Bunda” Pinta Bunda Laura dengan senyumDan Rain dengan trpaksa memanggil Bunda dengan pelan “Bunda” Ucap Rain dengan suara pelan yang membuat Bunda Laura dan Tania tersenyumDan setelah itu tiba-tiba saja ada sesuatu yang berbunyi, yaitu perut Rain, karena dari emarin siang Raian belum sempat makan, sampai dia harus kelelahan melawan para penjahat yang ingin merampok dan melecehkan Bunda Laura dan itu membuat Bunda Laura dan Tania tersenyum.&ldquo
Rain pun bingung kenapa mereka ada di sana, Rain pun berpikir kalau rumah sebesar ini pasti di pasangin CCTV, dia pun lengah dalam masalah ini, dan ternyata ini tidak semudah yang dia bayangkan.Namun dia tetap berusaha untuk keluar dari tempat ini, Rain berusaha tetap tidak terjadi apa-apa dan dia jalan dengan santai menuju Bibi Fetrin dan lainnya yang sudah menunggu di gerbang untuk menghalangi Rain keluar dari rumah besar dan mewah ini.“Hai” ucap Rain dengan senyum ramah, namun muka mereka semua sangat tegang dan bahkan sangst serius menatap Rain.Beberapa hari cukup untuk Bibi Fetrin mengenal Rain karena dia selalu membantu Rain karena itu perintah dari Laura, karena sekarang Rain adalah anak Bosnya yaitu Laura, mangkanya dia selalu membantu Rain untuk semua masalah ketika Rain di rawat, namun tidak untuk kali ini.“Mau ke mana Rain ?” tanya Bibi Fetrin dengan santai“Mau pergi Bi” jawab Rain dengan santai
Melihat Rain terdiam berdiri di depan pintu, Tania bertanya “Rain ada apa ?’ Tanya TaniaRain pun masih terdiam dan bahkan dia tidak sadar kalau dari tadi Tania memanggilnya“Rain” panggil Tania lagi dan Rain masih belum sadar jugaRain tersadar ketika pandangannya terhalang oleh wajah cantiknya Tania yang berada sangat dekat dengan wajahnya, Rain pun langsung kaget dan mundur beberapa langkah.“Kamu kenapa kok diam ?” Tanya Tania“Engga apa-apa” Jawab Rain yang sudah tersadar dari keterkejutannyaDan setelah itu Tania menjelaskan kamar canggih ini, kalau Rain membutuhan sesuatu dia tinggal menggunakan telefon yang ada di samping tempat tidurnya dan juga Tania menunjukan lemari yang sudha penuh dengan baju-baju yang sangat bagus dan pasti sangat mahal-mahal dan keluaran terbaru dari berbagai brand terkenal yang ada di dunia.“Ini baju-baju kamu” Ucap Tania menunjukan baju-baj
“Aku tidak ingin makan, yang aku ingin sekarang adalah keluar dari rumah ini” Ucap Rain tanpa melihat ke Tania“Kalau kamu engga makan, nanti kamu sakit loh” Ucap Tania dengan lembut sambil duduk bersama Tania di depan kaca besar yang menghadap pemandangan yang indah di luar“Aku tidak peduli, biarkan aku mati di sini” Ucap Rain dengan putus asa yang masih melihat daun-daun yang seolah tersenyum padanya dan memberi tahu kalau ini adalah takdir kamu“Kamu jangan bicara seperti itu, itu tidak baik” Ucap Tania menasihati Rain“Aku tidak bisa menerima ini semua, ini bukan yang aku harapkan” Ucap Rain dengan mata yang berkaca kaca“Ini takdir kamu Rain” Ucap Tania dengan serius dan lanjut bilang “Rain dengar aku,” Ucap Tania namun tidak di tanggapi oleh Rain. Karena melihat dirinya di tanggapi oleh Rain, Tania langsung memalingkan wajahnya Rain hingga menghadap persis ke
Dan Dokter tersebut juga menjelaskan tentang Medical Xpress mejelaskan bahwa kmatian bisa terjadi pada hari ke empat puluh sampai enam puluh, tergantung daya tahan tubuh seseorang. Dan dokter itu bilang kematian dapat terjadi perlahan dan menyakitkan aibat kegagalan fungsi organ tubuh.Dan Bunda Laura yang mendengarkan itu pun menangis karena Rain hampir saja mati jia tidak mendapatkan pertolongan medis dengan cepat.Lalu Bunda Laura menyuruh dokter untuk merawat Rain dengan perawatan yang terbaik yang ada di rumah sakitnya dan doketr pun mengiyakan dan menyanggupi.Dan setelah itu Dokter tersebut mengebarkan rumah sakit miliknya langsung dan menyuruh mereka membawa alat-alat terbaik dan perawat terbaik yang ada di rumah sakitnya, dan juga rumah sakit yang dokter ini miliki adalah rumah sakit ternama di Indonesia dan bahkan rumah sakit terbagus yang ada di indonesia dan Asia.Dan setelah itu tidak lama kemudian semua yang di pesan dokter tersebut dan dokt
Mendengar itu Kak Ara pun langsung masuk ke kamar mandi dan menangis karena tidak menyangka kalau adik-adiknya akan melakukan itu, karena tadi pada saat mereka memberi uang itu mereka bilang mereka punya simpanan, ternyata itu hanya tipu daya mereka saja supaya Kak Ara mengambil uang yang mereka beri.Mengingat itu semua Kak Ara pun tidak tahan dan menangis kembali lalu di tenangkan oleh Mira kembali.Kak Ara menyesali karena dia tidak bisa menahan adiknya itu untuk tidak pergi, sementara Om Erik yang baru pulang entah dari mana itu melihat kalau Kak Ara menangis dan dia langsung masuk ke kamar Kak Ara dan bilang “Sudah lah engga usah anak engga berguna seperti itu di tangisin, orang kaya Rain itu tidak pantas di tangisin” Ucap Om Erik yang tidak sadar diri kalau dirinya lah beban keluarga sebenarnya dan bahkan dia selalu meminta uang pada Kak Ara.Dan Kak Ara hanya bilang “Ini bukan urusan Om Erik, jadi om Erik tidak usah ikut campur, lagian j
Lalu Bibi Fetrin menghampiri Tania dan Rain lalu bertanya pada mereka “Non Tania dan Tuan muda Rain ada yang bisa saya bantu ?” tanya Bibi Fetrin“Tidak ada Bi, Rain mau melihat kalian berlatih” Jawab Tania dengan senyum“Bi, apa Bibi fetrin hebat dalam bela diri ?” tanya Rain penasaran karena tadi Rain melihat kalau yang melatih para pria berjas itu adalah Bibi Fetrin“Rain, Bibi Fetrin ini sangat hebat dalam bela diri, di sini dia yang melatih mereka semua hingga mereka bisa hebat dan tak terkalahkan oleh bodyguard lain, dan bisa di bilang mereka adalah para bodyguard terbaik di Indonesia dan bahkan Asia” Ucap Tania dengan lembut sambil berjongkok di depan Rain“Benarkah ?” tanya Rain yang masih ragu“Iya” Jawab Tania dengan senyum sambil mengusap tangannya Rain dengan lembut“Bibi Fetrin” Ucap Rain“Iya, kenapa Tuan Muda Rain ?” tanya Bi