Share

SYUKURAN PALSU

Selesai merapikan diri, kami keluar mobil berbarengan. Syukurlah supir tidak sok mengide membukakan pintu sejak mobil berhenti. Kalau tidak, aku dan Jevin mungkin sama-sama kelabakan saat menaikkan underwear. Supir yang pengertian itu ternyata sabar menunggu di depan pintuku.

Sesampainya di ballroom hotel yang didekorasi dengan mewah, aku kembali manyun saat Vivian dan Dewa menyambut kedatangan kami.

“Kirain enggak datang, habisnya ditungguin dari tadi enggak nongol-nongol,” kata Vivian seraya menarikku untuk cipika-cipiki.

Aku tidak menjawab. Bahkan tersenyum pun malas. Ya, walaupun aku menyetujui memberikan anakku padanya, tetap saja aku tidak menyukai tindakannya yang membohongi suami, mertua, dan seluruh keluarga besarnya.

Menurutku, dia akan mendapat masalah besar jika kebohongannya terbongkar. Permasalahan itu juga bisa menyeretku dan Jevin. Hal itulah yang membuatku tidak bisa tersenyum palsu lagi kepada Vivian. Aku muak melihatnya.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status